Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Persoalan Sampah di Pekanbaru

Sampah Tidak Terangkut di Pemukiman, Pj Wako Pekanbaru Gerah Lihat DLHK dan Operator Lamban

Tumpukan sampah masih saja terlihat di sejumlah ruas jalan Kota Pekanbaru. Kondisi ini lantaran pengangkutan sampah yang belum optimal

Penulis: Fernando | Editor: Nurul Qomariah
Tribunpekanbaru.com/Fernando Sikumbang
Pengendara melintas dekat TPS liar di Jalan Purwodadi ujung, Kota Pekanbaru. Tribunpekanbaru.com/Fernando Sikumbang 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Tumpukan sampah masih saja terlihat di sejumlah ruas jalan Kota Pekanbaru. Kondisi ini lantaran pengangkutan sampah yang belum optimal.

Apalagi operator angkutan sampah tidak mengangkut hingga ke lingkungan masyarakat. Mereka mestinya mengangkut sampah hingga ke pemukiman masyarakat.

Seperti terlihat di Jalan Purwodadi ujung. Ada sejumlah titik Tempat Pembuangan Sementara (TPS) liar di lokasi tersebut.

Setiap hari ada saja tumpukan sampah yang tak kunjung terangkut. Parahnya ada saja oknum masyarakat yang membuang sampah di TPS liar itu.

Padahal ada tanda larangan agar tidak membuang sampah di sekitar kawasan itu. Keberadaan TPS ilegal menjadi satu faktor banyaknya tumpukan sampah di Kota Pekanbaru.

"Hari ini sampah masih berserakan di Kota Pekanbaru, itu karena sistem pengakutan oleh operator belum maksimal," terang Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru, Muflihun kepada Tribunpekanbaru.com, Rabu (11/10/2023).

Dirinya gerah melihat kinerja DLHK Kota Pekanbaru lamban karena tidak tanggap menerima laporan dari camat dan lurah.

Ia menyebut sistem laporan pengangkutan sampah saat ini terlalu panjang.

Kinerja kedua operator yaknu Ella Pratama Perkasa dan Samhana Indah juga jadi sorotan.

Ia mempertanyakan kesiapan dari armada angkutan sampah milik operator.

Muflihun mendorong agar DLHK Kota Pekanbaru bersama operator bisa mengoptimalkan pengakutan sampah. Ia tidak ingin sistem pelaporan pengangkutan sampah terlalu lama.

"Harus dipangkas sistem kerja, kalau memang pengangkutan sampah terlalu lamban dengan sistem sekarang," jelasnya.

Dirinya bersama tim masih mengkaji sistem pengelolaan sampah di Kota Pekanbaru pada tahun 2024 mendatang. Satu opsi yakni mengembalikan pengelolaan ke kecamatan.

Camat dan lurah mesti berkelanjutan memantau kondisi pengangkutan sampah di wilayahnya.

"Kita akan perhitungkan biayanya, mana yang lebih efisien dari segi pembiayaan. Apa di kecamatan atau tetap pakai operator," paparnya.

( Tribunpekanbaru.com / Fernando Sikumbang )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved