Konflik di Palestina
Amerika Kirimkan Sistem Pertahanan Udara ke Israel Termasuk Rudal Patriot
Amerika Serikat mengirimkan sistem pertahanan udara ke Israel di tengah serangan negara itu ke Palestina.
Penulis: M Iqbal | Editor: Ilham Yafiz
TRIBUNPEKANBARU.COM - Amerika Serikat mengirimkan sistem pertahanan udara ke Israel di tengah serangan negara itu ke Palestina.
Pentagon mengungkapkan mengirmkan sistem pertahanan udara tambahan milik mereka ke wilayah Israel.
Dilansir Rusia Today, dalam sebuah pernyataan, Menteri Pertahanan Lloyd Austin mengatakan dia telah menempatkan sistem pertahanan udara tersebut.
"Mengaktifkan penempatan baterai Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) serta batalyon Patriot tambahan di beberapa lokasi yang dirahasiakan di Timur Tengah untuk meningkatkan perlindungan pasukan AS," ujarnya.
Sistem THAAD memiliki jangkauan operasional sekitar 200 km dan dirancang untuk mencegat berbagai jenis rudal.
Patriot, yang baru-baru ini beraksi di Ukraina, memiliki jangkauan hingga 160 km dan dapat menembak jatuh rudal, drone, dan pesawat tempur.
Menurut Austin, keputusan tersebut diambil setelah “diskusi mendetail” dengan Presiden AS Joe Biden “mengenai eskalasi yang dilakukan Iran dan pasukan proksinya di Timur Tengah baru-baru ini,” dengan upaya keseluruhan yang dimaksudkan untuk mendukung Israel.
Menteri tersebut menambahkan bahwa dia juga telah memerintahkan sejumlah pasukan AS untuk siap dikerahkan “sebagai bagian dari perencanaan darurat yang bijaksana.”
Setelah kelompok militer Palestina Hamas melancarkan serangan mendadak ke Israel awal bulan ini, AS mengerahkan dua kapal induk – USS Gerald R. Ford dan USS Dwight D. Eisenhower serta kapal pendukung ke wilayah tersebut.
Pada hari Selasa, CNN melaporkan bahwa Pentagon telah mengirim 2.000 marinir dan pelaut ke perairan lepas pantai Israel untuk “mengirim pesan pencegahan terhadap Iran dan kelompok militan Lebanon Hizbullah.”
Pada hari Kamis, Pentagon mengatakan kapal perusaknya yang dikerahkan di Laut Merah telah menembak jatuh tiga rudal dan beberapa drone yang diluncurkan oleh pemberontak Houthi dari Yaman. Mereka menyatakan pada saat itu bahwa mereka tidak dapat mengatakan apa target yang mereka tuju, namun tidak menutup kemungkinan bahwa serangan itu dimaksudkan untuk menyerang fasilitas Israel.
Meskipun Biden telah menyatakan dukungannya kepada Israel dalam konflik dengan Hamas, dia mengatakan dia tidak yakin perlu mengirim pasukan Amerika untuk berperang di wilayah tersebut. Di tengah kekerasan di Timur Tengah, ia juga memperingatkan Iran “untuk berhati-hati.”
Teheran mengatakan pihaknya tidak akan terlibat dalam permusuhan “asalkan apartheid Israel tidak berani menyerang Iran, kepentingannya, dan warga negaranya.”
( Tribunpekanbaru.com )
| Benjamin Netanyahu Jadi Target, Dua Bom Kilat Mendarat di Rumah PM Israel Itu |
|
|---|
| Usai Hujan Rudal, Israel dan Iran Saling Umbar Ancaman Balas Serangan Lebih Dahsyat |
|
|---|
| Babak Belur Diserang 180 Rudal Iran, PM Israel Meradang: Iran akan Bernasib seperti Jalur Gaza |
|
|---|
| Iran Serang Israel: Fakta-Fakta Rudal Fatah Hipersonik dan Alasan Iron Dome Bisa Bobol |
|
|---|
| DETIK-DETIK 180 Rudal Balistik Iran Hantam Ibu Kota Israel Tel Aviv, Masih Punya Ribuan Stok Lagi |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.