Berita Riau

Tidak Mau Berpangku Tangan, Belasan Ibu-ibu Disabilitas Bentuk Komunitas UMKM di Pekanbaru

Sejumlah ibu-ibu disabilita membuat produk UMKM dan kini mereka sudah punya komunitas sendiri di Pekanbaru, UMKM Mandiri Disabilitas.

Penulis: Alex | Editor: M Iqbal
Tribunpekanbaru.com/Alex
Gubernur Riau, Syamsuar didampingi Ketua DPP Apindo Riau, Wijatmoko Rah Trisno, Kepala Cabang BPJS Pekanbaru Kota Iman S Achwan SIP MAP dan lainnya, menyerahkan kartu BPJS Ketenagakerjaan secara seremonial kepada Ketua UMKM Mandiri Disabilitas, Imamil Usni, Rabu (1/11/2023). 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU -- Walau memiliki keterbatasan secara fisik, tidak lantas membuat Imamil Usni dan kawan-kawan mau berpangku tangan.

Layaknya orang yang non disabilitas, mereka juga bergiat dengan membuat produk UMKM. Kini, mereka sudah punya komunitas sendiri di Pekanbaru, UMKM Mandiri Disabilitas

Imamil Usni sebagai ketuanya, memiliki keterbatasan pada kakinya. Dengan hanya mengandalkan sebelah kakinya yang normal, Imamil merasa tidak kehilangan semangat untuk berusaha seperti pelaku UMKM non disabilitas. Sejak beberapa tahun terakhir, ia menjalani usaha catering, dan bisa membantu perekonomian keluarga. 

"Saya punya usaha catering. Alhamdulillah cukup bisa untuk membantu perekonomian keluarga. Dan Alhamdulillah-nya lagi, sekarang kami sudah punya komunitas sendiri dengan rekan-rekan lain yang sama-sama disabilitas, yang memiliki usaha UMKM," kata Imamil Usni kepada Tribun, Kamis (2/11/2023).

Dikatakan Imamil Usni, terbentuknya komunitas tersebut berawal ketika ia bertemu kebetulan dengan seorang yang juga punya usaha UMKM, dan juga disabilitas, yang kini menjadi Sekretaris UMKM Mandiri Disabilitas Pekanbaru, Febrianti.

"Awalnya ketemu pas lagi duduk-duduk di satu acara. Lalu cerita-cerita, sampai lah cerita ke usaha masing-masing, ternyata kami sama bergerak dibidang UMKM. Lalu kami sepakat untuk menambah ilmu di Komunitas UMKM yang non disabilitas waktu itu, bergabung di sana. Namun ditengah jalan, kami merasa ada yang kurang sejalan rasanya, kemudian kami memutuskan untuk berdiri sendiri, khusus disabilitas," terang Imamil Usni. 

Sementara itu, Sekretaris UMKM Mandiri Disabilitas, Febrianti mengatakan, hingga saat ini jumlah anggota komunitas tersebut berjumlah 18 orang.

"Kami mengumpulkan kawan-kawan disabilitas yang memiliki usaha UMKM, dan jumlahnya terus bertambah, dan ternyata hingga kini berjumlah 18 orang di Pekanbaru, kemungkinan nanti masih terus bertambah. Artinya, kalau kita lihat, kawan-kawan disabilitas juga memiliki semangat yang juga luar biasa, dan tidak mau menyerah dengan kondisi yang ada," imbuhnya. 

Diakui Febrianti, pada umumnya pelaku UMKM disabilitas hanya belajar otodidak, jarang yang mendapatkan pelatihan khusus dalam menjalankan usahanya. 

"Dari segi keahlian kami masih kurang, demikian juga mobilitas. Usaha kuliner yang kami jalankan rata-rata masih belajar itu pun secara otodidak, pemasaran juga demikian, serta aspek lainnya," ujarnya. 

Namun saat ini pihak Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Riau memberikan perhatian khusus bagi mereka, pendampingan dan juga pelatihan, sehingga mendapatkan kesempatan yang sama dengan rekan pelaku usaha non disabilitas. 

"Kami sangat bersyukur Apindo berikan perhatian kepada kami. Ini peluang bagi kami. Dengan diberikannya kami pendampingan, agar setara dengan pelaku UMKM non disabilitas. Kami juga bertambah jaringan ke UMKM dan stakeholder lainnya," ucapnya. 

Bukan hanya pendampingan dan pelatihan yang diberikan Apindo Riau, namun  juga dalam bentuk perlindungan kerja, dengan mendaftarkan 18 anggota komunitas UMKM Mandiri Disabilitas tersebut sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan, mereka kini sudah punya jaminan dalam melakukan pekerjaan. 

Iuran BPJS Ketenagakerjaan mereka dibayarkan untuk 6 bulan pertama oleh pihak Apindo Riau. "Untuk enam bulan pertama ini kami dibantu oleh Apindo Riau untuk membayarkan iuran BPJS Ketenagakerjaan kami. Kami berharap kedepannya kami bisa bayar mandiri, dan yang dibantu mungkin yang usahanya belum begitu menguntungkan," harapnya.

Sementara itu, agenda bantuan untuk pembayaran iuran BPJS Ketenagakerjaan tersebut diserahkan secara simbolis dalam kegiatan launching, MoU dan match up UMKM Merdeka di Riau, yang dilaksanakan di Gedung Daerah Balai Serindit, Rabu (1/11/2023).

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved