Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Israel vs Hamas

Serangan Terhadap Masjid di Jerman Meningkat Seiring Perang Israel-Hamas

Ketika Israel menyerang masjid dan gereja di Jalur Gaza hingga pembantaian warga sipil, umat Islam di Jerman malah menjadi sasaran kebencian.

IHA via Daily Sabah
Masjid di Jerman diteror kelompok Islamofobia 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Ketika Israel menyerang masjid dan gereja di Jalur Gaza hingga pembantaian warga sipil, umat Islam di Jerman malah menjadi sasaran kebencian.

Sejak babak baru konflik pecah pada 7 Oktober antara Israel dan Palestina, masjid-masjid di negara Eropa yang pemerintahannya sangat mendukung Israel menjadi sasaran para penyerang.

Pesan-pesan ancaman, dan pembakaran Al-Quran di sekitar masjid menjadi hal biasa.

Baca juga: Israel Tuding Rumah Sakit Indonesia di Gaza Jadi Markas Hamas, Ini Kata Presidium MER-C

Eyup Kalyon, sekretaris jenderal Persatuan Islam-Turki untuk Urusan Keagamaan (DITIB) , mengatakan 81 masjid “diserang” sejak bulan Januari dan setengah dari serangan tersebut terjadi setelah 7 Oktober.

DITIB mewakili ratusan asosiasi masjid komunitas Turki di Jerman. Diaspora Turki adalah yang terbesar di negara ini dan telah menjadi sasaran serangan neo-Nazi dan rasis di masa lalu.

Kalyon mengatakan kepada Anadolu Agency (AA) pada hari Selasa bahwa mereka khawatir dengan meningkatnya tingkat serangan setelah mencatat peningkatan drastis sejak awal konflik.

Baca juga: Playing Victim, Gedung Putih Sebut Hamas Berniat Lakukan Genosida ke Israel

Dia mendesak pihak berwenang Jerman untuk mengambil tindakan.

“Retorika terhadap atau terhadap umat Islam mempengaruhi serangan-serangan ini.

Kami melihat tanda-tanda neo-Nazi tergambar di dinding masjid kami. Kami menemukan halaman-halaman Al-Quran yang terbakar dibuang ke pintu-pintu masjid. Di negara bagian Rhine-Westphalia Utara saja, tujuh masjid kami menjadi sasaran serangan yang melibatkan pengiriman potongan daging babi (dilarang untuk dikonsumsi dalam Islam), pembakaran halaman-halaman Alquran dan surat-surat yang berisi ancaman dan penghinaan. Ini adalah provokasi yang terang-terangan,” katanya.

“Kami mengharapkan negara untuk menjamin keamanan masjid-masjid kami, seperti yang diharapkan juga dilakukan pada tempat ibadah, gereja, dan sinagoga lainnya. Agar kami dapat menjalankan agama kami dengan bebas, keamanan masjid kami harus terjamin,” tegasnya.

Kalyon juga mengatakan bahwa mereka menerima laporan meningkatnya insiden rasis dan serangan verbal terhadap perempuan Muslim berhijab di jalanan.

Dengan populasi lebih dari 84 juta orang, Jerman memiliki populasi Muslim terbesar kedua di Eropa Barat setelah Perancis.

Di antara hampir 5 juta penduduk Muslim di negara tersebut, 3 juta diantaranya berasal dari Turki.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved