Konflik di Palestina
Israel Setuju Gencatan Senjata di Gaza, Minta Pelepasan Sandera dari Hamas
Israel menyetujui gencatan senjata sementara dengan kelompok pejuang Hamas. Gencatan senjata dilakukan selama 4 hari dan dilakukan pertukaran sandera
Penulis: Ilham Yafiz | Editor: Rinal Maradjo
TRIBUNPEKANBARU.COM, GAZA - Kabinet Israel menyetujui gencatan senjata sementara dengan kelompok pejuang Hamas.
Persetujuan gencatan senjata itu dilakukan pada hari Rabu (22/11/2023) pagi, setelah tentara Israel kewalahan beperang dengan pejuang Hamas.
Kesepakatan gencatan senjata itu sekaligus diiringi dengan pertukaran tahanan antara pejuang Hamas dengan Israel.
Dikutip Tribunpekanbaru.com dari AFP disebutkan, saat ini tercatat sebanyak 240 sandera yang ditahan oleh pejuang Hamas.
Sandera pertama yang dibebaskan adalah perempuan dan anak-anak.
Baca juga: PILU! 2 Bayi Prematur di Palestina Meninggal Sebelum Evakuasi dari RS Al Shifa Gaza
Baca juga: Hizbullah Gempur Markas Tentara Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Qatar yang menjadi fasilitator gencatan senjata antara Hamas dan Israel serta Amerika Serikat mengatakan,
Dalam kesepakatan gencatan senjata itu mencakup pembebasan sejumlah perempuan dan anak-anak Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.
"Jumlah mereka yang dibebaskan akan ditingkatkan pada tahap selanjutnya dari implementasi perjanjian tersebut.”
Selain itu, dalam masa gencatan senjata itu, pasokan bantuan kemanusiaan tambahan ke Gaza akan dialirkan dengan lancar.
Pengumuman gencatan senjata itu sendiri akan disampaikan pada hari Kamis (23/11/2023).
Seorang pejabat di kantor kepresiden AS menyebutkan, pembebasan sandera akan dimulai sekitar 24 jam setelah kesepakatan disetujui oleh semua pihak.
Meski menyetujui gencatan senjatan, namun Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dengan arogan menyampaikan bahwa pihaknya akan melanjutkan perang setelah gencatan senjata berakhir.
“Kami sedang berperang, dan kami akan melanjutkan perang, sampai kami mencapai semua tujuan.” sebutnya.
Gencatan senjata itu dilakukan setelah tekanan dunia internasional terhadap Israel semakin keras.
Hal itu seiring dengan serangan brutal yang dilakukan oleh tentara Zionis di Gaza dan Tepi Barat.
Benjamin Netanyahu Jadi Target, Dua Bom Kilat Mendarat di Rumah PM Israel Itu |
![]() |
---|
Usai Hujan Rudal, Israel dan Iran Saling Umbar Ancaman Balas Serangan Lebih Dahsyat |
![]() |
---|
Babak Belur Diserang 180 Rudal Iran, PM Israel Meradang: Iran akan Bernasib seperti Jalur Gaza |
![]() |
---|
Iran Serang Israel: Fakta-Fakta Rudal Fatah Hipersonik dan Alasan Iron Dome Bisa Bobol |
![]() |
---|
DETIK-DETIK 180 Rudal Balistik Iran Hantam Ibu Kota Israel Tel Aviv, Masih Punya Ribuan Stok Lagi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.