Gunung Marapi Erupsi
Gunung Marapi Sudah Banyak Menelan Korban , Tiga Tugu sebagi Saksi Sejarah Garangnya Marapi Sumbar
Pendaki tak banyak yang tahu . Ada tiga tugu di puncak Gunung Marapi yang jadi saksi sejarah bagaimana garangnya Marapi Sumbar
TRIBUNPEKANBARU.COM - Para pendaki Gunung Marapi tidak banyak yang tahu , salah satu jalan masuk ke Gunung Marapi via Simabur Tanah Datar ditutup .
Mengapa akses jalan tersebut ditutup . Padahal dulu sering sekali akses jalan tersebut menjadi salah satu titik untuk masuk ke jalan menuju puncak Gunung Marapi .
Nah , ternyta ada cerita miris dari ditutupnya jalan via Simabur Tanah Datar tersebut . Itu juga berkaitan dengan keberadaan salah satu tugu du Gunung Marapi .
Tugu tersebut adalah Getrakoda . Tugu peringatan pada 4 orang Sispala Getrakoda SMAN 1 Batusangkar yang gugur pada 19 November 1999 di Gunung Marapi Sumbar
Baca juga: Kisah Pendaki Asal Pekanbaru yang Selamat Saat Erupsi Gunung Marapi, Lari Sekuat Tenaga
Ya , kisah itu akan diingat ketika orang menemukan tugu Getrakoda . Beginilah kisahnya
Tugu 12 atau tugu Getrakoda didirikan pada 19 November 2009.
Tugu tersebut didirikan untuk mengenang 4 orang pendaki Sispala Getrakoda SMAN 1 Batusangkar yang gugur pada 19 November 1999 di Gunung Marapi Sumbar.
Selain mengenang peristiwa tersebut, tugu 12 juga menjadi pedoman arah untuk para pendaki yang beraktivitas di jalur Selatan Gunung Marapi Sumbar.
Diketahui, peristiwa tragis menimpa 12 orang pendaki Gunung Marapi Sumbar 1999 lalu.
Dari 12 orang survivor tersebut terdapat korban jiwa sebanyak 4 orang meninggal dunia.
Setelah kejadian naas itu, akhirnya jalur pendakian Marapi via Simabur Tanah Datar ditutup.
Baca juga: Ini Identitas 22 Pendaki Korban Erupsi Gunung Marapi yang Meninggal
Tidak diperkenankan siapapun melalui jalur tersebut.
Tugu Abel Tasman
Pendaki yang berhasil mencapai puncak Gunung Marapi, tentu tak asing dengan Tugu Abel.
Tugu Abel menyimpan kenangan pilu korban letusan Gunung Marapi 1992 silam.
Dinamakan Tugu Abel karena seorang pendaki bernama Abel Tasman wafat di Gunung Marapi tepatnya di Puncak Merpati pada 5 Juli 1992 sekitar pukul 09.15 WIB.
Gunung Marapi meletus mengeluarkan awan panas bercampur debu dan material.
Baca juga: FOTO: Penampakan Erupsi Gunung Marapi Sumbar
Dilansir dari jalan-gw.blogspot.com, batu seukuran bola kaki menerpa samping kepala Abel Tasman.
Saat itu Abel Tasman tidak bisa dievakuasi karena situasi kondisi tidak memungkinkan.
Hari kedua Tim Sar beserta relawan berhasil mengevakuasi Abel Tasman.
Mereka berpacu dengan waktu untuk bisa meraih jasad Abel dan dokter menyatakan Abel meninggal dunia.

Ratusan Pendeki Terlibat
Baca juga: Erupsi Masih Terjadi di Gunung Marapi Jadi Kendala Petugas Lakukan Pencarian 1 Korban Lagi
Tugu Abel dibangun pada Selasa 5 Juli 1994.
Diperkirakan ada sekitar seratus lebih pendaki yang ikut andil dalam pemasangan Tugu Abel.
Mayoritas pendaki yang ikut andil dalam pemasangan Tugu itu semuanya berasal dari Padang.
Tugu Abel dipasang di posisi yang sekarang ini, dengan sedikit diserongkan menghadap ke Top Merpati.
Hal ini menandakan Abel "melihat" ke Top Merpati saat berdiri gagah, sebelum ajal menjemput dan sekaligus tugu ini sebagai penanda jalur untuk naik/turun dari dan ke cadas.
Baca juga: Dikenal Aktif di Kampus, Yasirli Amri Mahasiswi Korban Erupsi Gunung Marapi Dimakamkan Hari ini
Inilah Tugu Pak Guru
Tak hanya Tugu Abel, di Gunung Marapi Sumbar juga ada Tugu Memorial Mulzafri atau Pak Guru.
Dilansir dari Media Indonesia, Selasa (5/12/2023), Mulzafri ialah seorang guru les bahasa Inggris di Bukik Apik, Kota Bukittinggi.
Mulzafri meninggal ketika membawa 2 turis asal Rusia yang memulai pendakian dari gerbang Koto Baru.
Ia meninggal dunia diduga karena serangan jantung.
Keluarga almarhum menyebut Mulzafri ialah pemandu wisata sumbar dan telah memandu ribuan turis yg berkunjung ke Sumbar sejak tahun 1980 an.
Atas kepergian Mulzafri, Kelompok Pecinta Alam pun membuatkan sebuah Tugu atau Monumen untuk mengenang Mulzafri di samping Tugu Abel Tasman.
Baca juga: Dikenal Aktif di Kampus, Yasirli Amri Mahasiswi Korban Erupsi Gunung Marapi Dimakamkan Hari ini
Tinggi Gunung Marapi Sumbar
Gunung Marapi Sumbar ialah salah satu gunung api aktif di Pulau Sumatera.
Gunung Marapi secara administratif berada di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar.
Tinggi Gunung Marapi Sumbar sekitar 2.891 mdpl.
Dilansir sumbarprov.go.id, sejak waktu sejarah, Gunung Marapi telah sering kali meletus baik secara eksplosif maupun efusif.
Kegiatannya bersumber pada beberapa kawah dan lapangan solfatara di sekitar puncaknya.
Letusan terakhir pada umumnya eksplosif.
Walaupun terdapat singkapan lava di sekitar puncak dan lereng bagian barat, tetapi itu terjadi pada masa prasejarah (Verbeek, 1919).
Baca juga: BREAKING NEWS: Wilki Saputra Korban Erupsi Gunung Marapi Dimakamkan di TPU Sialang Bungkuk Pekanbaru

Potensi Banjir Lahar Dingin
Kapolresta Bukittinggi Kombes Pol Yessi Kurniati mengatakan potensi lahar dingin gunung Marapi Sumatera Barat terbuka sampai beberapa hari ke depan, Rabu (6/12/2023).
Potensi lahar dingin ini muncul berdasarkan data yang diterima pihaknya dari BMKG.
"Mengingat kondisi cuaca di puncak yang sudah terjadi hujan lebat, kemungkinan lahar dingin ini turun ada," ujarnya.
Ia menyebut lahar dingin ini, kemungkinan akan turun ke bagian timur Gunung Marapi.
Hanya saja pihaknya belum bisa memastikan apakah saat ini sudah ada daerah yang terdampak, melihat kondisi hujan yang sejak malam terus berlangsung.
Potensi lahar dingin ini bisa terjadi sampai batas waktu yang belum ditentukan.
Baca juga: 2 Polisi Jadi Korban Gunung Marapi Erupsi: 1 Selamat, 1 Belum Terindentifikasi
Terpantau, hingga pagi ini hujan intensitas ringan hingga masih mengguyur kawasan gunung Marapi.
BPBD Sumbar Sebut Bukan Banjir Lahar Dingin
BPBD Sumatera Barat (Sumba) menyatakan bahwa banjir yang menerjang sejumlah nagari di Tanah Datar, Sumatera Barat bukan banjir lahar dingin.
"Itu bukan banjir lahar dingin, sejauh ini belum ada informasi banjir lahar dingin terjadi," ujar Kalaksa BPBD Sumbar, Rudy Rinaldy kepada TribunPadang.com, Rabu (6/12/2023) siang.
Ia mengatakan, banjir yang terjadi di Tanah Datar merupakan banjir luapan sungai yang terjadi akibat hujan lebat yang mengguyur wilayah setempat.
Namun, aliaran air sungai yang tercampur abu vulkanik yang dimuntahakan Gunung Marapi sehingga menyerupai banjir lahar dingin yang umunya terjadi.
"Abu vulkanik itu kan nempel di tanaman-tanaman, batu, tanah, kemudian turun hujan, jadi itulah yang dibawa oleh air, bukan banjir lahar dingin itu" kata Rudy.
Diketahui, wilayah yang terdampak banjir di Tanah Datar, yakni nagari di Kecamtan Pariangan dan Limo Kaum memang berada tak jauh dari Gunung Marapi.
Baca juga: FOTO: Mahasiswa UIR Korban Erupsi Gunung Marapi di Pekanbaru Saat akan Dimakamkan
Aliran-aliran sungai di sana berhulu di gunung yang berlokasi di perbatasan Tanah Datar dan Agam itu. Daerah itu juga terdampak letusan.
"Untuk potensinya, belum ada informasi dari PVMBG (badan yang berwenang soal erupsi gunung api) soal itu (banjir lahar dingin). Sejauh ini masih erupsi," jelasnya.
Senada, Kalaksa BPBD Kabupaten Tanah Datar, Yusnen, juga mengatakan bahwa banjir yang terjadi di wilayahnya bukan banjir lahar dingin.
"Hanya debit air tinggi," kata Yusnen saat dihubungi TribunPadang.com, Rabu (6/12/2023) pagi.
Perlu diketahui, sebagaimana dikutip dari MAGMA Indonesia, lahar dingin merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan campuran air dengan material muntahan gunung api.
Lahar dingin umumnya mengalir ke tempat yang lebih rendah melalui aliran sungai dari hulu. Bila aliran sungai tidak bisa menampung, maka akan terjadi banjir lahar dingin.
Baca juga: Kesaksian Mak Jo yang Tembus Erupsi hingga ke Cadas dan Puncak Marapi sampai Temukan 11 Pendaki
Sementara itu, menurut KBBI lahar sendiri berarti semburan lumpur abu vulkanik bercampur air yang keluar dari kawah gunung berapi.
Sebelumnya diberitakan, banjir lahar dingin dikabarkan terjadi di Nagari Pariangan dan Batubasa, Kecamatan Pariangan dan Baringin, Kecamatan Limo Kaum.
Banjir terjadi pada Selasa (5/12/2023) malam setelah hujan lebat mengguyur wilayah setempat sejak Selasa sore.
Akibatnya, banjir merendam sejumlah rumah warga dan fasilitas umum. Satu jembatan dikabarkan rusak.
Sementara itu, erupsi Gunung Marapi terjadi pada Minggu (3/12/2023) sore dan hingga kini masih berlangsung.
Warga tetap waspada pada potensi yang diakibatkan oleh erupsinya gunung Marapi . Namun pastinya adalah tetap mendengarkan imbauan dari pihak terkait . (*)
( Tribunpekanbaru.com / Budi R )
Baca juga: Erupsi Marapi Sumbar, Dewan Wanti-wanti Harga Sayur-mayur dan Beras Naik di Pekanbaru
tugu Abel Tasman
tugu Pak Guru
tugu Getrakoda
Gunung Marapi
Gunung Marapi Erupsi
korban erupsi gunung Marapi
Tribunpekanbaru.com
Gunung Marapi Sumbar Kembali Erupsi Jelang Malam Ini, Abu Vulkanik Membumbung 500 Meter |
![]() |
---|
KISAH Gunung Marapi Sumbar Resmi Ditutup Permanen, Tak Ada lagi Pendakian, Gantinya Wisata Kemah |
![]() |
---|
Dentuman Keras Terdengar dari Gunung Marapi, Abu Vulkanik Membumbung Cendawan Raksasa |
![]() |
---|
LAGI, Aktivitas Gunung Marapi Sumbar Meningkat Hari Ini, Terjadi 5 Kali Letusan |
![]() |
---|
UPDATE Erupsi Gunung Marapi Sumbar, Pos PGA Beberkan Informasi Penting |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.