Gunung Marapi Erupsi

2 Polisi Jadi Korban Gunung Marapi Erupsi: 1 Selamat, 1 Belum Terindentifikasi

Kapolda Sumbar, Irjen Pol Suharyono, mengatakan ada dua anggotanya ikut masuk daftar korban erupsi Gunung Marapi.

Istimewa
Penampakan visual Erupsi di Gunung Marapi Sumatera Barat (Sumbar) yang mulai semburkan material bebatuan, Selasa (10/1/2023). Visual ini diambil oleh Pos Pantau Gunung Marapi. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Update korban dari Gunung Marapi Erupsi.

Dikabarkan, ada dua personel Polda Sumbar menjadi korban.

Hal itu disampaikan oleh Kapolda Sumbar, Irjen Pol Suharyono, saat berada di RSUD dr Achmad Mochtar Bukittinggi, Sumbar.

Gunung Marapi erupsi dan melontarkan material berupa pasir dan kerikil serta abu vulkanik pada Minggu (3/12/2023).

Kapolda Sumbar, Irjen Pol Suharyono, mengatakan ada dua anggotanya ikut masuk daftar korban erupsi Gunung Marapi.

"Saya nyatakan ada, memang ada. Polisi kan manusia juga, pengen liburan mungkin ya.

Ada dua orang, satu orang selamat," kata Irjen Pol Suharyono, saat berada di RSUD Achmad Mochtar Bukittinggi.

Ia menyebutkan, untuk korban anggota polisi yang berhasil selamat sudah berhasil dirawat oleh Dokter, dan saat ini sudah kembali pulang.

Baca juga: Satu Lagi Mahasiswa UIR Ditemukan Tewas dalam Peristiwa Erupsi Gunung Marapi Sumbar

Baca juga: Korban Erupsi Gunung Marapi M Adan Batalkan ke Padang dan Pamit ke Ibu Ikut Kawannya ke Bukittinggi

Untuk personel Polisi yang selamat mengalami retak pada tulang tangannya, dan luka bakar yang tidak terlalu parah.

Sedangkan satu orang lagi bernama Brigadir Polisi Dua (Bripda) Muhammad Iqbal masih menunggu identifikasi di tim DVI (Disaster Victim Identification) Polda Sumbar.

"Saat ini orang tuanya masih menunggu hasilnya. Apakah Muhammad Iqbal ini ada diantara korban yang berhasil dievakuasi hari ini," katanya.

Baca juga: Demi Selamatkan 3 Nyawa Kawan, Adan Bertaruh Nyawa dalam Bencana Letusan Gunung Marapi

Baca juga: KPU Diminta untuk Tetap Selenggarakan Debat Cawapres Secara Terpisah

 
Irjen Pol Suharyono menyebutkan dua personel yang menjadi korban erupsi Gunung Marapi ini berasal dari Direktorat Sabhara Polda Sumbar.

Kata dia, dua orang personel ini tidak terdeteksi, karena tidak perlu izin untuk mendaki gunung.

Kedua personel ini mendaki gunung pada saat lepas dinas atau mengambil waktu liburnya.

"Mungkin sedang lepas piket. Karena pada hari Minggu rata-rata lepas dinas. Bisa jadi naiknya pada Sabtu setelah lepas piket," katanya.

Irjen Pol Suharyono sudah bertemu dengan ibu dari anggotanya tersebut, dan orang tuanya menangis-nangis.

"Semoga Muhammad Iqbal segera bisa ditemukan, jika sudah meninggal dunia diharapkan jenazahnya dapat diidentifikasi," pungkasnya.

(Tribunpekanbaru.com)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved