Berita Riau
Program Penguatan Ekosistem Vokasi PT PHR-PCR di Riau Resmi Ditutup, Ini Kata Kadisdik Riau
PCR bersama PT PHR resmi menutup rangkaian kegiatan Program Program Penguatan Ekosistem Vokasi di Provinsi Riau.
Penulis: Dodi Vladimir | Editor: M Iqbal
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Politeknik Caltex Riau (PCR) bersama PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) resmi menutup rangkaian kegiatan Program Program Penguatan Ekosistem Vokasi di Provinsi Riau.
Penguatan ekosistem vokasi di Riau yang merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PHR WK Rokan ini resmi ditutup Gubernur Riau yang diwakili oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Dr H Kamsol, M.M di Auditorium PCR, Kamis (21/12/2023).
Dalam sambutannya Kamsol mengatakan, Pemerintah Provinsi Riau menyambut baik dan sangat mendukung program ini. Karena penguatan ekosistem vokasi ini memberi kemampuan kepada siswa dalam dua aspek di vokasi, yakni soft skill dan hard skill.
"Itu yang paling penting dalam pendidikan vokasi," ujar Kamsol.
Selain itu Kamsol menjelaskan, soft skill itu bagaimana membangun karakter, kompetensi dan literasi siswa. Sementara hard skill bagaimana membangun kemampuan mereka untuk beradaptasi dengan lingkungan kerjanya, dan berkemampuan dalam aspek ekonomi.
Kamsol juga menyampaikan tentang transformasi teknologi yang saat ini menjadikan bagian tidak terpisahkan dari dunia pendidikan. Pendidikan berbasis digital.
"Kami juga memanfaatkan teknologi artificial intelligence (AI). Sehingga kerja-kerja yang membuang waktu, kerja-kerja yang monoton bisa digantikan dengan artificial intelligence," jelas Kamsol.
"AI tidak perlu ditakuti karena AI akan mempermudah pekerjaan kita. Karena sekarang kita masuk era society 5.0, artinya super smart society, memiliki kecerdasan yang luar biasa karena kecerdasan yang biasa-biasa saja sudah digantikan dengan teknologi-teknologi itu tadi," tambahnya.
Sehubungan dengan itu, program Pemprov Riau ke depan juga akan menyasar bagaimana Smart Society 5.0 itu bisa diterapkan dalam pendidikan di daerah ini, sekaligus dengan akses pendidikan global.
Direktur Politeknik Caltex Riau Dr Dadang Syarif Sihabudin Sahid SSi MSc bersyukur kegiatan ini sudah sampai di ujungnya. Namun begitu, katanya, penutupan progam ini bukanlah ujung dari semua program yang akan dilakukan.
"Ini adalah batu loncatan bagaimana kita terus berkontribusi melakukan program-program baru. Setidaknya dalam rangka memperkuat ekosistem pendidikan vokasi itu," ungkapnya.
Dadang mengakui tidak mudah membangun ekosistem. Makanya perlu terus diupayakan dengan semua stakeholder yang terlibat dalam kegiatan ini.
"Kalau tahun ini kegiatan bagaimana meningkatkan skill dan menambah skill, skilling bagi para pemuda khususnya di wilayag Bengkalis dan Rakan Hilir, plus bagaimana membangun sebuah sirkular ekonomi dengan produk-produk vokasi di lingkungan pesantren Al Mubarok. Mudah-mudahan ini bisa dikembangkan," kata Dadang.
Dadang juga menjelaskan tentang peta jalan bagaimana mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumberdaya manusia khususnya di vokasi, tidak hanya link and match dengan lingkungan sekitar namun juga link and match dengan kemajuan zamannya.
"Ini yang kadang-kadang kita lupa, kita dididik untuk itu tapi tidak link and match dengan zamannya. salah satunya tentu kemajuan di bidang teknologi informasi dan komunikasi," jelas Dadang.
10 Warga Riau Akan Cor Badan Pakai Semen di Depan Istana Presiden, Ini Pemicunya |
![]() |
---|
Anggota DPR RI Syahrul Aidi Dukung Kemenkeu Batalkan Pemotongan Dana Transfer ke Daerah |
![]() |
---|
APBN Riau Defisit Rp 3,16 Triliun, APBD Justru Catat Surplus Rp 1,42 Triliun |
![]() |
---|
Dosen di Bengkalis Gugat Pihak Kampus Rp 3,6 Miliar, Ini Masalahnya |
![]() |
---|
Pemprov Riau Mulai Proses Pencairan Beasiswa, Verifikasi Dilakukan Pihak Kampus |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.