Berita Viral

Punk Viral, Berikut Kepanjangan Punk dan 5 Ideologi Punk serta Punk Artinya dalam Bahasa Gaul

Punk viral di media sosial TikTok hingga X, berikut kepanjangan punk dan ideologi punk serta punk artinya dalam Bahasa Gaul .

Penulis: pitos punjadi | Editor: Nolpitos Hendri
Ilustrasi
Punk Viral, Berikut Kepanjangan Punk dan 5 Ideologi Punk serta Punk Artinya dalam Bahasa Gaul 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Punk viral di media sosial TikTok hingga X, berikut kepanjangan punk dan ideologi punk serta punk artinya dalam Bahasa Gaul .

Pertama, kepanjangan punk adalah Public United Nothing Kingdom yang Kelompok Anti Peraturan Kerajaan atau Kelompok Anti Peraturan Pemerintah atau Kelompok Pro Kebebasan.

Kedua, punk artinya dalam Bahasa Gaul adalah orang yang berpenampilan anti mainstream atau orang yang berpenampilan sesuai keinginan sendiri tanpa terikat akan aturan orang banyak atau pemerintah dan agama.

Ketiga, sejarah punk dan ideologi punk akan dibahas dibawah ini :

Dilansir dari Grid.id, punk adalah subkultur yang lahir di London pada era 80-an.

Punk muncul sebagai gerakan, punk melawan kemapanan.

Tidak cuma melalui musik tapi juga melalui pakaian.

Selain itu, punk mewujud dalam pemikiran dan cara pandang hidup.

Berikut 5 ideologi punk :

1. Do it Yourself (DIY) atau we can do it ourselves

Do it Yourself (DIY) atau we can do it ourselves adalah gaya hidup yang mengusahakan segala sesuatu bisa dibuat atau dikerjakan sendiri.

Jadi, tidak langsung membeli produk yang udah jadi, apalagi kalau harganya selangit.

2. Anti Kemapanan

Yang dimaksud dengan kemapanan adalah segala yang mainstream atau dominan di masyarakat.

Punk selalu mempertanyakan segala yang dominan lalu menentangnya

3. Counter Culture

Punk menawarkan alternatif dari budaya mainstream dengan cara mencuri simbol-simbol kemapanan lalu menciptakan gayanya sendiri.

Dalam musik, misalnya, punk suka kord gitar yang simpel bukan mewah sebagaimana rock biasanya.

Dalam berpakaian, punk meledek gaya berpakaian yang rapidan teratur dengan bergaya yang terkesan serampangan dan rebel.

4. Kesetaraan

Di dalam komunitas punk, semua orang dipandang dianggap memiliki hak dan kewajiban yang sama, nggak dibedakan dari latar belakang, gender, atau status sosial.

5. Anarkis

John Martono dan Arsita Pinandita menuliskan bahwa punk lekat dengan anarkis, yaitu paham kehidupan tanpa negara, tanpa pemerintah.

( Tribunpekanbaru.com / Pitos Punjadi )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved