Berita Kampar

Tak Hanya di Sungai Kampar, Seorang Bocah Juga Hilang di Kuntu dan Sudah Ditemukan

Gupron, bocah 10 tahun, tenggelam di Sungai Subayang sejak Rabu (7/2/2024). Korban ditemukan pada Jumat (9/2/2024). 

Penulis: Fernando Sihombing | Editor: M Iqbal
Tribunpekanbaru.com
Ilustrasi. Tim BPBD 

TRIBUNPEKANBARU.COM, KAMPAR -  Ada dua kasus orang hilang karena tenggelam di Kampar dalam waktu bersamaan.

Di Desa Kuntu Kecamatan Kampar Kir dan Desa Sipungguk Kecamatan Salo. 

Orang tenggelam di Desa Kuntu lebih dahulu terjadi. Lalu di Desa Sipungguk. 

Gupron, bocah 10 tahun, tenggelam di Sungai Subayang sejak Rabu (7/2/2024). Korban ditemukan pada Jumat (9/2/2024). 

Baca juga: Balita Tenggelam di Sungai Kampar Karena Sampan Terbalik Belum Ditemukan

Hal ini dikonfirmasi oleh Kepala Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops-PB) pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kampar, Adi Candra Lukita.

"Alhamdulillah, korban tenggelam di Desa Kuntu sudah ditemukan setelah tiga hari pencarian," katanya kepada Tribunpekanbaru.com, Jumat sore. 

Ia mengatakan, korban ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa. Pelajar Kelas III SD ini tenggelam Rabu sore sekitar pukul 16.00 WIB. 

Sebelum kejadian, bocah itu memancing dengan empat temannya di Sungai Subayang. Lalu kelima orang itu berenang di tepi sungai.

"Salah satu dari mereka (korban) terbawa arus sungai," kata Candra. Korban sempat mendapat pertolongan dengan menggunakan kayu.

Upaya menolong korban tidak membuahkan hasil. Arus sungai telalu deras, sehingga Gupron hanyur dan tenggelam.

Pencarian melibatkan berbagai pihak. Terdiri fsri Satgas TRC Pusdalops PB BPBD Kampar, Basarnas Pekanbaru, Tagana, Polri, TNI, dan masyarakat. 

Pada hari ketiga, radius jelajah pencarian dengan menyisir Sungai Subayang ditambah menjadi 2 kilometer. Pencarian juga menggunakan Aqua EYE, sebuah alat pendeteksi. 

Sementara pencarian korban di aliran Sungai Kampar Desa Sipungguk masih dilakukan. Korban bernama Naurel, bayi 4 tahun dinyatakan hilang pada Kamis (8/2/2024).  

Naurel tenggelam setelah sampan yang ditumpangi bersama orangtuanya terbalik di sekitar kawasan objek wisata Sungai Gelombang. Warga Desa Tarai Bangun Kecamatan Tambang, Kampar itu bersama ayahnya, Zulfahmi (38) menaiki perahu itu. 

Di perahu itu juga ada tiga orang lain masing-masing bernama Sarkani (18), Balqis (12), dan Fairel (5). Sampan itu terbalik di tengah sungai sekitar pukul 16.00 WIB. 

Kepala Kepolisian Sektor Bangkinang Barat, Iptu Rian Onel menjelaskan, kelima orang itu sempat tenggelam setelah sampan terbalik. Tetapi mereka berhasil selamat. 

Mereka langsung berteriak minta tolong seketika sampan tenggelam. Lalu warga setempat langsung datang memberi pertolongan dan menyelamatkan mereka.

Nahasnya, Naurel hanyut dan tenggelam. Warga tidak berhasil menyelamatkannya saat itu. Zulfahmi juga mencari putrinya itu di tengah sungai. Tetapi tidak ditemukan.

Rian mengatakan, Zulfahmi dan Naurel hendak pergi ke kebunnya yang berada di seberang Sungai Gelombang. Ia menaiki sampan miliknya untuk menyeberang bersama tiga penumpang lain.

"Sesampainya di tengah sungai, sampan yang ditumpangi karam dan terbalik," katanya.

( Tribunpekanbaru.com / Fernando Sihombing)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved