Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Ramadhan 2024

Jadwal Malam Nisfu Syaban 2024 Kapan? Ini Doa Bulan Syaban Menjelang Ramadhan

Berdasarkan kalender Hijriah 1445 H, Malam Nisfu Syaban 1445 H jatuh pada tanggal 25 Februari 2024.

Editor: Muhammad Ridho
tribunkaltim
Jadwal Malam Nisfu Syaban 2024 Kapan? Ini Doa Bulan Syaban Menjelang Ramadhan 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Pada hari ini, Sabtu (10/2/2024) adalah tanggal 29 Rajab 1445 H.

Ini artinya bulan rajab 1445 H bakal berakhir dan segera memasuki bulan Syaban 2024 .

Berdasarkan Kalender Hijriyah 1445 H, bulan Syaban 2024 jatuh pada hari Minggu 11 Februari 2024.

Jika sudah memasuki bulan Syaban 2024 , pastinya dipikiran kita adalah hari Nisfu Syaban .

Lantas hari Nisfu Syaban 1445 H jatuh pada tanggal menurut Kalender Hijriyah ?

Malam Nisfu Syaban menjadi sebuah peringatan kalender bagi umat Muslim.

Nisfu Syaban ialah perhitungan tanggal 15 bulan ke-delapan di bulan Syaban menurut kalender Islam atau Hijriah.

Malam Nisfu Syaban memiliki keistimewaan bagi umat Islam.

Untuk diketahui, malam Nisfu Syaban juga dikenal dengan sebutan lain, yaitu Lailatul Bara'ah.

Lantas kapan malam Nisfu Syaban 2024 tiba?

Karena besok sudah memasuki bulan Syaban 2024 , tentunya umat muslim ingin mengetahui puasa Nisfu Syaban 2024 jatuh pada tanggal berapa .

Berdasarkan kalender Hijriah 1445 H, Nisfu Syaban 1445 H jatuh pada tanggal 25 Februari 2024.

Malam Nisfu Syaban 2024 adalah pertengahan di bulan syaban 1445 H

Bagi umat Islam, malam Nisfu Syaban menjadi malam anugrah dari Allah SWT.

Berikut keutamaan dari malam Nisfu Syaban:

Pertama, kesempatan lebih baik dari manusia yang lain.

Hadits Nabi di atas menjelaskan, umat Islam sering lalai dalam Syaban kerena letaknya di antara Rajab dan Ramadhan.

Kelalaian itu dikarena Rajab adalah bulan harom dan Ramadhan bulan Al Quran diturunkan.

Hikmahnya, di saat banyak muslim yang lalai, kita bisa mengoptimalkan ibadah secara instens.

Kondisi saat menusia lalai inilah keutamaan untuk beribadah, baik puasa maupun qiyamul lail.

Hal ini serupa seorang muslim yang datang ke pasar sembari berdzikir (mengingat Allah).

Padahal Nabi Muhammad SAW menyebut pasar adalah tempat yang dipenuhi riba.

Oleh sebab itu, malam Nisfu Syaban menjadi kesempatan seorang muslim untuk munajat kepada Allah SWT.

Kedua, sebagai puasa latihan sebelum datangnya Ramadhan.

Setelah Syaban, selanjutnya adalah bulan Ramadhan.

Saat Ramadhan, umat Islam akan diwajibkan menunaikan puasa selama sebulan penuh.

Hadits dari Aisyah ra, ia mengatakan.

لَمْ يَكُنِ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – يَصُومُ شَهْرًا أَكْثَرَ مِنْ شَعْبَانَ ، فَإِنَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ

Artinya: "Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak biasa berpuasa pada satu bulan yang lebih banyak dari bulan Sya’ban. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada bulan Sya’ban seluruhnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Himahnya dari memperbanyak puasa di Syaban, menjadi latihan puasa sebelum masuk Ramadhan.

Apabila muslim sudah membiasakan puasa di Syaban lalu masuk ke Ramdhan, maka ia sudah terbiasa.

Selanjutnya ketika melaksanakan Ramadhan ia akan menjalaninya dengan mudah.

Demikian hikmah dari adanya malam Nisfu Syaban dan bulan Syaban.

Doa di Bulan Syaban agar umur disampaikan di bulan Ramadhan
:

Bacaan doa agar umur disampaikan di bulan Ramadhan

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِى رَجَبٍ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ

Artinya: “Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Syaban, dan sampaikanlah (umur) kami kepada bulan Ramadhan.” (HR. Ahmad).

Dikutip dari Hidayatullah.com, doa tersebut dicontohkan Rasulullah SAW.

Disebutkan bahwa Rasulullah SAW, apabila melihat hilal pada Ramadhan dan pada bulan selainnya, beliau membaca doa:

اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالْيُمْنِ وَالْإِيمَانِ وَالسَّلَامَةِ وَالْإِسْلَامِ رَبِّي وَرَبُّكَ اللَّهُ

Artinya: "Ya Allah, perjalankanlah bulan ini kepada kami dengan penuh kebajikan dan iman, serta keselamatan dan Islam. Rabb-ku dan Rabb-mu (bulan) adalah Allah." (HR. Tirmidzi).

Selain doa tersebut, ada pula doa lainnya diriwayatkan Ibnu Rajab dari Yahya bin Abi Katsir dalam kitab Lathaif al-Ma'arif, Hal: 158).

اللّهُمَّ سَلِّمْنِي إِلىَ رَمَضَانَ وَسَلِّمْ لِي رَمَضَانَ وَتَسَلَّمْهُ مِنِي مُقَبَّلاً

Artinya: “Ya Allah, sampaikanlah kami kepada bulan Ramadhan, sampaikanlah bulan Ramadhan kepada kami, dan terimalah amalan-amalan kami.”
 
Sebagian besar ulama, di antaranya Imam Nawawi menilai hadis ini dhaif (lemah).

Diriwayatkan Imam Ahmad, di dalam jalur perawinya Zaidah bin Abi Raqod.

Meski demikian, para ulama seperti Syekh Muhammad Shalih Al Munajjid dalam kitabnya Dzadus Shaim berpendapat.

Ia menilai meski hadis tersebut dhaif, tidak mengapa bagi mukmin untuk senatiasa berdoa.

Seorang mukmin memohon agar Allah SWT mempertemukannya dengan bulan Ramadhan.

Hal itu karena keutamaannya memohon agar dapat memaksimalkan ibadah seseorang di dalamnya, ungkapnya.

Selain itu, takdir seseorang untuk bisa hidup di kemudian hari tidak pasti. Siapapun tak ada yang mengetahui kapan azal itu tiba.

Oleh karena itu tak ada salahnya umat muslim dapat membaca doa berharap agar umur disampaikan pada bulan Ramadhan.

Bacaan doa-doa ini kerap dipanjatkan para ulama di bulan Rajab atau menjelang dekatnya bulan Ramadhan.

( Tribunpekanbaru.com / M Ridho )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved