Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Kriminal

Sawah Lunto Gempar ! Sarfina ungkap Temuan Jasad Pria Bercelana Jeans di Ladang Pinus

Sarfina tak kuat . Ia gemetar dan kemudian mencari pertoloangan . Diketahui itu adalah jasad eks calon siswa (Casis) TNI AL asal Nias, Iwan Sutrisman

Editor: Budi Rahmat
Tribun
Temuan Mayat di hutan di Sawah Lunto 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Temuan jasad seorang pria di Sawah Lunto sempat membuat gempar warga sekitar .

Itu adalah jasad seorang eks calon siswa (Casis) TNI AL asal Nias, Iwan Sutrisman Telaumbanua (21) .

Jasadnya ditemukan sudah dalam kondisi membusuk . Adalah Kepala Dusun Bukik Obang, Kecamatan Talawai, Sawahlunto, Sumatera Barat yang bernama Sarfina yang menemukan jasad tersbeut .

Ia masih mengingatnya bagaimana saat itu ia mencium bau yang tidak sedap . Kemudian ia mencoba mencari tahu dari mana asal bau tersebut .

Sampai kemudian ia mendapati sosok jasad pria bercelana jeans . Seketika itu juga ia gemetaran dan langsung meminta tolong

Ya , Sarfina, Kepala Dusun Bukik Obang, Kecamatan Talawai, Sawahlunto, Sumatera Barat, menjelaskan soal penemuan mayat laki-laki di Ladang Pinus di Dusun Bukik Obang, Desa Tumpuk Tangah, Kecamatan Talawi, pada 30 Desember 2022 lalu.

Mayat tanpa identitas alias "Mr X" tersebut, dikaitkan dengan kasus tewasnya eks calon siswa (Casis) TNI AL asal Nias, Iwan Sutrisman Telaumbanua (21), yang dibunuh anggota Polisi Militer Pangkalan TNI AL (Lanal) Nias, Serda Adan Aryan Marsal dan temannya Alfin pada 24 Desember 2022.

“Saksi yang menemukan pertama kali korban Mr X (tanpa identitas) ialah Pak Martinus, penyedap getah karet pinus yang berasal dari Nias,” jelasnya saat ditemui, Minggu (31/3/2024) seperti diberitakan Tribunpadang

Sarfina juga memperlihatkan video lawas, wawancara Martinus saat menemukan mayat tersebut.

Kepala Dusun Bukik Obang, Safrina/Tribun Padang Penemuan mayat laki-laki di Ladang Pinus, Dusun Bukik Obang, Desa Tumpuk Tangah, Kecamatan Talawi, Sawahlunto, Sumatera Barat, 30 Desember 2022.

Dalam video itu, Martinus menjelaskan, dia tak sengaja menemukan mayat laki-laki lantaran bau busuk yang menyengat. 

“Sekitar pukul 09.00, saya memberikan obat untuk pohon pinus, tercium bau busuk lalu saya mendekat. Seketika itu terlihat celana jeans, karena takut dan kaget saya langsung pulang minta tolong pada warga lain,” ucap Martinus.

Polisi kemudian mendatangi lokasi ditemukannya jasad tersebut. Namun, setelah ditunggu dan tak ada keluarga yang menjemput, mayat itu dimakamkan di pemakaman Covid Lubang Panjang.

Sebelumnya diberitakan, polisi mencoba mencocokkan data mayat "Mr X" yang ditemukan di Sawahlunto, pada 30 Desember 2022, dengan kasus pembunuhan eks Casis Bintara TNI Angkatan Laut asal Nias, Iwan Sutrisman Telaumbanua (21).

Kepala Unit Tindak Pidana Tertentu Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Sawahlunto Inspektur Dua Restu Prayoga, mengatakan, dari keterangan pelaku, ada kecocokan alur dan lokasi pembunuhan Iwan dengan temuan mayat Mr X tersebut.

Seperti diketahui, Iwan dibunuh oleh anggota Polisi Militer Pangkalan TNI AL (Lanal) Nias, Serda Adan Aryan Marsal dan jenazahnya dibuang ke jurang di Kecamatan Talawi, Sawahlunto, pada 24 Desember 2022.

Temuan Mayat di hutan di Sawah Lunto
Temuan Mayat di hutan di Sawah Lunto (tangkap layar)

Cerita Panjang yang Sedih

Eks calon siswa (Casis) Bintara TNI Angkatan Laut, Iwan Sutrisman Telaumbanua (21), dibunuh oleh oknum Polisi Militer, Serda Adan Aryan Marsal dan seorang rekannya warga sipil.

Peristiwa itu terjadi pada 24 Desember 2022 atau hampir 1,5 tahun yang lalu.

Yanikasi Telaumbanua (35), keluarga Iwan, menjelaskan, awalnya, Iwan mengikuti seleksi bintara TNI AL gelombang II 2022 di Kabupaten Nias, Sumatera Utara, pada Desember 2022.

Namun, ia dinyatakan tidak memenuhi syarat alias tidak lulus.

Keluarga Iwan kemudian menjumpai Serda Adan yang sebelumnya sudah saling kenal. Ketika itu, Adan bertugas di Polisi Militer Pangkalan TNI AL (Lanal) Nias.

Adan meminta Rp 200 juta agar Iwan bisa lulus Bintara. Keluarga Iwan akhirnya menyanggupi meski harus menjual ladang mereka.

Diketahui bahwa ayah Iwan merupakan guru honorer di sekolah negeri dan ibunya seorang petani.

”Mereka ingin anaknya mencapai cita-cita menjadi prajurit TNI. Iwan juga sejak lama selalu bermimpi jadi prajurit. Dia berlatih setiap hari, badannya sudah tegap seperti tentara,” kata Yanikasi, Sabtu (30/3/2024).

Pakai seragam TNI AL

Adan lalu menjemput Iwan dari rumahnya dan menyebut akan membawanya ke Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) II Padang, Sumatera Barat, 16 Desember 2022. Di situlah terakhir kali keluarga bertemu Iwan.

Berselang sepekan, pada 22 Desember, Adan mengirimkan foto Iwan mengenakan seragam TNI AL. Dalam foto itu tampak rambutnya sudah digundul.

”Kami sangat senang mendapat kabar kalau Iwan telah lulus TNI AL seperti cita-citanya dan cita-cita keluarga kami. Kami pun membuat pesta adat sebagai bentuk penghargaan kepada Adan. Kami menganggapnya sebagai anak,” tuturnya.

Setelah Iwan disebut Adam mengikuti pendidikan TNI AL, keluarga tidak pernah lagi berkomunikasi secara langsung.

Adan beralasan selama pendidikan, siswa tidak bisa berkomunikasi dengan keluarga dan keluarga Iwan memaklumi.

Adan berulang kali meminta uang dan barang kepada keluarga Iwan hingga nilainya mencapai Rp 200 juta.

Temuan Mayat di hutan di Sawah Lunto
Temuan Mayat di hutan di Sawah Lunto (tangkap layar)

Korban akan Dilantik

Adan kembali berbohong dengan menyebut Iwan akan dilantik sebagai prajurit TNI AL pada Oktober 2023.

Empat orang keluarga Iwan diminta berangkat ke Satuan Pendidikan 1 Kodiklatal Tanjung Uban, Kepulauan Ria, untuk mengikuti pelantikan itu.

Adan lagi-lagi meminta uang Rp 3,7 juta agar bisa membeli tiket pesawat untuk mengikuti pelantikan.

Namun, di hari pelantikan yang disampaikan, Adan menghubungi keluarga Iwan bahwa pelantikan ditunda.

Iwan disebut terpilih menjadi anggota pasukan khusus marinir dan pelantikan ditunda sampai waktu yang tidak ditentukan.

Keluarga mulai curiga karena tidak pernah berkomunikasi dengan Iwan. Sementara, Adan selalu meminta uang ke keluarga Iwan.

Salah satu kecurigaan juga setelah paman Iwan bermimpi bermimpi melihat Iwan datang ke depan rumahnya meminta tolong. Dia meminta agar diselamatkan.

Keluarga kemudian memutuskan melaporkan kasus itu ke Lanal Nias, Senin (25/3/2024). Adan pun diperiksa dan dipertemukan dengan keluarga Iwan.

Namun, saat dipertemukan dengan Adan, dia tidak mengakui membawa Iwan ke Padang dan menyebut tidak pernah menerima uang dari keluarga Iwan.

Jasadnya Dibuang

Namun, pada Kamis (28/3/2024) malam, seorang perwira berseragam dari Lanal Nias dan tiga tentara tanpa seragam mendatangi rumah Iwan.

Lanal Nias memberitahukan kepada keluarga kalau Adan membuat pengakuan mengejutkan. Adan mengaku telah membunuh Iwan pada 24 Desember 2022.

”Kami sekeluarga sangat terkejut dan menangis histeris mendengar informasi itu. Kami tidak menyangka dia yang kami anggap sebagai anak tega melakukan itu,” kata Yanikasi.

Dalam konferensi pers di Nias, Komandan Lanal Nias Kolonel Laut (P) Wishnu Ardiansyah mengatakan, Adan dan seorang rekannya warga sipil telah membunuh Iwan dengan cara ditusuk.

”Serda AAM (Adan) mengaku telah menghilangkan nyawa Iwan bersama warga sipil berinisal MAA pada 24 Desember 2022. Iwan ditusuk di bagian perut menggunakan pisau dan mayatnya dibuang ke jurang di daerah Talawi, Kota Sawahlunto, Sumbar,” kata Wishnu.

Kasus ini dilimpahkan ke Lantamal II Padang sesuai dengan tempat kejadian perkara dugaan tindak pidana tersebut.

Dari peristiwa itu kita banyak belajar bahwa kejahatan yang meskipun dilakukan sempurna , suatu saat akan ketahuan juga dan terungkap .

Tidak ada kejahatan yang tak meninggalkan jejak . (*)

( Tribunpekanbaru.com )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved