Sakit Hati dengan Mertua, Perempuan Ini Rancang Skenario Begal: Kesal Tidak Pernah Dianggap

Saat itu pengedara motor memberitahu ND jika ban mobilnya kempes. ND pun turun mengecek ban mobilnya.

KOMPAS.COM/KIKI ANDI PATI
Dua pelaku pembunuhan terhadap seorang wanita di Kendari dihadirkan dalam jumpa pers. 

Sementara itu ND mengakui perbuatannya. Ia mengaku sakit hati karena tak pernah dianggap oleh mertuanya tersebut.

"Saya dendam. Dari semenjak saya menikah sama suamiku sampai hari ini juga saya tidak pernah dianggap bagaimana sama keluarganya. Maka sempat ada rencana mau santet dia Pak. Supaya dia pulang gara-gara mamanya. Mungkin karena khilaf, waktu di rumah sakit mertuaku masih hidup," ungkap ND menjawab pertanyaan wartawan di Polresta Kendari, Rabu (17/4/2024).

Korban kerap ikut campur urusan rumah tangga

Kapolresta Kendari, Kombes Pol Aris Tri Yunarko mengatakan motif tersangka merencanakan pembunuhan kepada ibu mertuanya karena dendam dan sakit hati.

“Sakit hati karena ibu mertuanya ini sering mencampuri urusan rumah tangga dari tersangka (ND),” terang Aris.

Ia menyebut tindakan begal yang sempat dilaporkan oleh menantu korban ke pihak kepolisian hanya alibi untuk mengelabui kasus ini.

“Bukan begal. Ini kasus pembunuhan berencana yang sengaja diatur oleh menantunya untuk mengelabui pihak kepolisian. Ini hanya modus,” ujar dia.

"Keterangan awalnya empat orang pelaku dari keterangan Novi itu tidak benar. Hanya ini saja pelakunya Novi dan CM,” tegasnya.

Kombes Aris menambahkan, eksekutor pembunuhan ini dijanjikan uang oleh tersangka ND hingga Rp 15 juta. Namun, baru dibayar Rp 10,3 juta.

Ia menyebut kecurigaan polisi muncul karena keterangan ND berubah-ubah saat diminta keterangan.

"Karena keterangan ND (Novi) saat diperiksa berubah-ubah terus. Ketika diperiksa berubah, diperiksa lagi berubah, jadi jadi ini yang membuat curiga penyidik,” kata Kapolresta Kendari.

Selain itu terungkap bahwa pelaku CM membuang senjata tajam yang ia gunakan untuk membunuh Mirna ke rawa-rawa di dekat kejadian.

Tak hanya itu pihak kepolisian juga mengamankan barang bukti lain berupa tali nilon yang berukuran besar dan beberapa pakaian yang digunakan oleh pelaku saat beraksi.

"Jadi barang bukti pisau dan tali nilon itu sudah disiapkan sebelumnya pelaku akan eksekusi korban M," ungkapnya.

"Jadi pisau itu untuk menusuk leher korban, sementara tali nilon digunakan pelaku lelaki MF alias CM untuk menjerat leher korban," tambah dia.

(TRIBUNPEKANBARU.COM)

googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-for-outstream'); });
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved