Dari Madinah HM Wardan Beduka Atas Wafatnya Mantan Bupati Inhil Riau Indra Mukhlis Adnan

TRIBUNPEKANBARU.COM, TEMBILAHAN – Ketua DPD II Partai Golongan Karya (Golkar) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), H. Muhammad Wardan menyampaikan duka mendalamnya atas wafatnya mantan Bupati Inhil 2 periode H. Indra Mukhlis Adnan.

H. Muhammad Wardan yang saat ini tengah berada di luar negeri mengucapkan belasungkawanya atas meninggalnya Pembina Yayasan Tasik Gemilang (Unisi) Tembilahan tersebut.

“Innalillahi wainna ilaihi raji'uun, Dari Kota Madinah, Arab Saudi. Kami menyampaikan turut berduka cita yang mendalam atas  berpulang ke Rahmatullah mantan Bupati Indragiri Hilir H. Indra Muchlis Adnan,” ujar Wardan melalui pesan Whatsapp (WA) Gruop, Jumat (26/4/24).

H. Muhammad Wardan yang juga mantan Bupati Inhil 2 periode mendoakan agar almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT, diampuni semua dosa dan kesalahannya.

“Serta keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kesabaran dan tetap istiqomah. Alfatihah,” tutup H. Muhammad Wardan.

Untuk diketahui, mantan Bupati Inhil 2 periode Indra Muchlis Adnan ini meninggal dunia di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, Jumat (26/4/2024) pada Pukul 16.51 WIB.

Sebelum tutup usia, Indra Muchlis Adnan di rawat di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru dan dikabarkan sempat mengalami koma.

Baca juga: Kediaman Almarhum Indra Mukhlis Adnan Mantan Bupati Inhil Riau Ramai Dikunjungi Kerabat

Minta Dimakamkan di Tembilahan

Almarhum mantan Bupati Inhil Riau Indra Muchlis Adnan disemayamkan dirumah duka Jalan Bata Pekanbaru.

Indra Muchlis Adnan sempat Wasiatkan ingin dimakamkan di Tembilahan, Inhil.

H. Indra Muchlis Adnan meninggal dunia, Jumat (26/4/2024).

Pria yang dikenal dengan panggilan IMA ini menjabat Bupati Inhil sejak 2003 hingga 2013 dan wafat di usia 57 tahun.

Jenazah IMA saat ini sudah dimakamkan dirumah duka Jalan Bata, Kulim, Tenayan Raya, Pekanbaru.

Η. Edy Syafwannur selaku pihak keluarga almarhum membenarkan berita wafatnya mantan Bupati Inhil Riau itu sekitar pukul 16.45 sore di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Ahmad.

"Saya belum dapat info pasti (pemakaman), kemungkinan besar di Pekanbaru," jelas Edi sapaan akrabnya.