Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Pembiayaan UMi Sokong Keberlangsungan Rumah Jahit Tatik Usai Dihantam Pandemi

Modal dari PNM itu kemudian Ia gunakan untuk menambah perlengkapan menjahit. Mulai dari benang, retsleting, kancing baju, furing baju dan lainnya.

tribunpekanbaru.com/firmaulisihaloho
Sempat dihantam pandemi, kini Rumah Jahit Tatik mulai menerima banyak orderan yang disokong pembiayaan UMi dari PNM. 

Modal dari PNM itu kemudian Ia gunakan untuk menambah perlengkapan menjahit. Mulai dari benang, retsleting, kancing baju, furing baju dan lainnya.

Adapun harga jasa menjahit Tatik dimulai dari harga Rp 300 ribu. "Kita juga sudah siap menerima orderan grup," lanjutnya.

Selain modal, Tatik juga beberapa kali diikutsertakan dalam pameran yang digelar PNM.

Pemimpin Cabang PNM Pekanbaru, Benny Satria Basri menjelaskan pihaknya tidak hanya memberikan kemudahan mengakses modal bagi pelaku UMKM.

Namun juga membantu usaha mikro ini secara sosial. Seperti menggelar pelatihan, bazar hingga pengurusan izin usaha. Sebab, potensi UMKM di Riau cukup menarik untuk dikembangkan.

Berdasarkan catatatan pihaknya, nilai pinjaman kredit Ultra Mikro naik setiap tahunnya dengan tingkat Non Performing Loan (NPL) atau kredit bermasalah hanya nol sekian persen.

“Kredit Ultra Mikro per 2023 desember jika dibandingkan tahun sebelumnya (year on year) tumbuh, baik dari jumlah nasabah juga total penyaluran. Sementara untuk tahun 2024 ini, kita ditargetkan menyalurkan kredit Ultra Mikro senilai Rp 2,4 Triliun dengan jumlah nasabah 410 ribu,” katanya kepada tribunpekanbaru.com, Jumat (19/4/2024).

Kredit UMi, katanya melanjutkan menjadi salah satu cara pemerintah untuk mendukung pelaku usaha yang berada di the bottom of pyramid.

Dengan nilai pinjaman mulai Rp 2 juta dan masa tenor yang panjang diharapkan bisa memacu pelaku usaha kecil berkembang.

Disamping itu, sejak Holding Ultra Mikro dilakukan bersama BRI dan Pegadaian tahun 2021, literasi keuangan masyarakat juga meningkat.

“Sebab, nasabah PNM otomatis memiliki buku rekening di BRI. Pencairan tidak lagi tunai, tapi langsung ke rekening mereka. Selai itu buku tabungannya berbeda, namanya Simpedes UMi yang tidak ada biaya bulanan dan administrasi,” singkatnya.

BRI mencatat hingga September 2023, jumlah debitur holding ini sudah mencapai 36,6 juta atau tumbuh 22 persen dari posisi September 2021.

Artinya BRI, Pegadaian dan PNM masih akan menjaring 8,4 juta debitur ultra mikro baru hingga 2024.

Sementara Regional CEO Office BRI Regional Pekanbaru, Kicky Andre Davetra menegaskan pihaknya akan terus membantu pelaku usaha untuk naik kelas.

Jika sebelumnya kredit Ultra Mikro telah selesai dan bisnis berjalan baik, BRI memiliki produk KUR yang cicilannya juga ringan.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved