Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Teka Teki Pembunuhan Nenek di Kampar Riau Terjawab, Polisi Tangkap Pelaku, Ternyata Orang Dekat

Pelaku pembunuhan nenek di Kampar, Riau ditangkap. Pelaku ternyata orang dekat korban yang selama ini sehari-hari biasa di rumah korban

Penulis: Fernando Sihombing | Editor: Ilham Yafiz
Tribunpekanbaru.com / Fernando Sihombing
Teka Teki Pembunuhan Nenek di Kampar Riau Terjawab, Polisi Tangkap Pelaku, Ternyata Orang Dekat 

TRIBUNPEKANBARU.COM, KAMPAR - Teka-teki di balik penemuan jasad nenek Lamma (65) di Desa Ganting Damai Kecamatan Salo Kabupaten Kampar Riau terjawab sudah.

Pelaku dan motifnya berhasil diungkap Kepolisian Resor Kampar.

Satuan Reserse Kriminal Polres Kampar menangkap pria berinisial MA (46), Jumat (26/4/2034).

Pelaku ditangkap berselang kurang dari 40 hari dari korban dihabisi, Kamis (21/3/2024) lalu.

Baca juga: Polisi Tangkap Pelaku Pembunuh Wanita yang Ditemukan Tanpa Busana di Tapung Kampar

Baca juga: UPDATE Temuan Mayat Wanita tanpa Busana di Kampar Riau: Terungkap Pelaku Pembunuh Hairun Nisa

Polres Kampar mengekspos penangkapan itu, Senin (29/4/2024) bersamaan dengan kasus lain yang diungkap.


Kepala Polres Kampar, AKBP Ronald Sumaja dalam keterangannya, mengemukakan, penangkapan dilakukan di rumah istri sirinya yang berada di Kabupaten Solok, Sumatera Barat.


Pada ekspos di depan awak media, MA dan tersangka kasus lain turut dihadirkan dengan mengenakan masker.
Mengenakan baju tahanan berwaena oranye, ia tampak hanya tertunduk.


"Tersangka mengakui semua perbuatannya," kata Ronald didampingi Kasat Reskrim, AKP. Elvin Akbar. Ia menyatakan, MA dijerat dengan pasal pembunuhan berencana.


Menurut dia, berdasarkan pengakuan MA, kejahatan tersebut telah direncanakannya dua hari sebelum menghabisi Nenek Lamma.

MA ingin merampas perhiasan yang dikenakan korban.


"(Pelaku mengakui) karena desakan ekonomi yang nantinya uangnya akan diberikan ke istri siri nya untuk modal usaha dan juga untuk pergi ke Malaysia," paparnya.


Kasat Elvin menjelaskan cara MA membunuh korban di lokasi jasad ditemukan di semak belukar sekitar persawahan pada Kamis (21/3/2024) pagi itu.


"Pelaku menusuk tubuh korban sebanyak sembilan kali dengan pisau dapur yang ia dapat dari rumah korban," ujarnya.

MA juga memastikan korban sudah tak bernyawa.


Sebelum meninggalkan Tempat Kejadian Perkara (TKP), MA melucuti perhiasan pada jasad. Ia mengambil paksa kalung dan gelang emas yang dipakai korban.


Bermaksud menghilangkan jejak, MA ke sungai untuk membersihkan percikan darah dari tubuhnya. Lalu membuang barang bukti pisau yang digunakannya menusuk korban ke sungai.


"Saat ini, kita juga masih melakukan pencarian terhadap barang bukti sajam tersebut," katanya.


MA merupakan tetangga korban. Usai melakukan perbuatannya, ia masih sempat datang ke rumah korban dan pura-pura tidak tahu dengan yang telah terjadi.


Ia masih berada di desa itu sampai jenazah dimakamkan keesokan harinya, Jumat (22/3/2024). Setelah pemakaman, ia pun berpamitan berangkat ke Malaysia.


"Namun pelaku malah ke Solok ke rumah istri sirihnya," kata Elvin. Keanehan MA membuat keluarga korban curiga.


Menurut Kasat, korban di sisa hidupnya diketahui amat baik dengan MA. Ia mengatakan, MA sehari-hari makan dan minum di rumah korban.


Kebaikan korban dibalas dengan nyawa. Niatnya menghabisi megabisi nyawa korban muncul karena ingin mengambil perhiasan.


Sebelumnya, warga dihebohkan dengan penemuan sesosok mayat bersimbah darah di Desa Ganting Damai sekitar pukul 12.00 WIB. Jasad perempuan itu ditemukan di dekat sawah.


Dalam keterangan Kepala Kepolisian Sektor Bangkinang Barat, Iptu. Rian Onel, jasad ditemukan pertama sekali oleh Ahmad yang sedang menggembala kerbau.


"Posisi korban telungkup di dekat semak yang tidak jauh dari sawah miliknya," kata Kapolsek. Ahmad sempat memanggil korban dengan sapaan akrabnya. Tetapi korban tidak menyahut.


Lalu Ahmad meninggalkan jasad itu dan bertemu dua remaja, Reza dan Adi, yang sedang mencari ikan. Ia menyuruh kedua remaja itu untuk melihat korban di dekat sawah.


Benar saja, korban ditemukan tertelungkup berlumuran darah. Mereka pun memberitahu Idrus, seorang warga yang tak jauh dari lokasi.


Idrus lah yang memberitahu keluarga korban. Setelah itu, keluarga dibantu warga membawa kirban ke rumah duka di Desa Ganting Damai.


Tak lama kemudian, Tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) yang tiba di lokasi langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Lalu membawa korban ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bangkinang untuk divisum.

( Tribunpekanbaru.com / Fernando Sihombing )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved