Banjir di Sumbar

UPDATE Banjir di Sumbar, Sempat Tercium Bau Menyengat, Dikira Korban Hilang Rupanya Bangkai Anjing

Pencarian korban hilang bencana banjir bandang lahar dingin di Bukik Batabuah, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat dilanjutkan

Penulis: Alex | Editor: Sesri
Tribunpekanbaru.com/Alex
Pencarian korban hilang bencana banjir bandang lahar dingin di Bukik Batabuah, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, kembali dilanjutkan Rabu (15/5/2014) pagi ini 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU --  Pencarian korban hilang bencana banjir bandang lahar dingin di Bukik Batabuah, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, kembali dilanjutkan Rabu (15/5/2014) pagi ini.

Area pencarian masih ditetapkan di bagian belakang rumah korban yang berada di area persawahan, yang lokasinya tidak jauh dari rumah korban.

Tim relawan kemudian mencari di salah satu titik bagian belakang pemukiman warga samping kiri, area pemakaman, bawah rumpun bambu.

Di lokasi ini menumpuk para tim pencari korban hilang, karena ada aroma bangkai yang memang sangat menyengat.

"Ini keras baunya di sini. Coba kita gali lebih dalam," ujar salah seorang relawan, dan diikuti menggali oleh relawan lain.

Setelah cukup dalam tergali, rupanya tidak ada apa-apa.

Namun aroma bangkai masih sangat menyengat.

Baca juga: FOTO: Kondisi Mobil Adek Hendra, Korban Meninggal Akibat Terjangan Banjir Bandang Sumbar

Baca juga: UPDATE Perbaikan Jalan di Silaiang Akibat Banjir Galodo Sumbar: Estimasi Waktu 14 Hari

Setelah terus dicari, rupanya aroma berasal dari rumpun bambu, kemudian ramai-ramai relawan melihat ke sana, dan ternyata ada bangkai anjing yang dibuang di rumpun bambu tersebut.

Tim relawan kemudian langsung bubar dari sana, kemudian berpindah ke titik lainnya.

Sementara itu, data mutakhir berdasarkan laporan Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) BNPB hari ini per pukul 18.35 WIB, jumlah korban meninggal dunia tercatat 58 orang.

Sementara korban hilang bertambah dari 27 menjadi 35 orang dalam pencarian.

Selain itu, untuk keluarga terdampak berjumlah 1.543 KK dan 33 orang mengalami luka-luka.

Pusdalops dan BPBD setempat masih terus melakukan pengkajian dan pemutakhiran data menyusul masih dilaksanakannya proses pencarian dan evakuasi korban.

"Hari ini kami meninjau empat lokasi, besok baru rencananya ke pengungsian. Masih dalam kondisi tanggap darurat, sehingga pertama kami ingin pastikan di lokasi terdampak ini agar kondisi kembali normal jadi alat berat kita ingin memastikan sudah bergerak," ujar Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto, saat meninjau lokasi terdampak di Bukikbatabuah, Kab. Agam. 

Selanjutnya, ia menyampaikan, selain pengerahan alat berat untuk membantu menormalisasi kondisi dan pembersihan material banjir dan longsor di area permukiman, ia juga mendorong agar terus dilakukan pendataam terhadap rumah, yang mengalami kerusakan baik rusak berat, rusak sedang, dan rusak ringan.

"Hari ini ada empat lokasi untuk kami lihat langsung agar kemudian bisa ditentukan langkah-langkah selanjutnya. Juga dilakukan pendataan kerusakan mulai dari rumah, fasos, fasum agar bisa segera ditindaklanjuti untuk diperbaiki dalam jangka pendek, menengah, dan jangka panjang," tambah Suharyanto.

Perbaikan Jalur Transportasi

Guna mengoptimalkan pendistribusian bantuan logistik ke enam daerah terdampak BNPB bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendorong percepatan perbaikan sejumlah jalan nasional yang terputus dan jembatan yang rusak.

Akses terputus dan jembatan yang rusak tersebut di antaranya meliputi Jalan Akses Simpang di Kota Padang Panjang dan 19 unit jembatan terdampak. 

Menyusul hal tersebut, bantuan logistik bagi masyarakat dikirimkan melalui jalur udara menggunakan helikopter BNPB, khususnya di daerah Kabupaten Tanah Datar.

"Jadi hari ini karena transportasinya sulit dan ada enam kabupaten dan kota yang terdampak jadi perlu pembagian waktu yang tepat (untuk distribusi bantuan). Tadi kita lihat yang paling parah di Lembah Anai, itu masih ada yang terputus semoga dalam waktu dekat sudah bisa dilalui alat transportasi karena dari PUPR tadi sudah bergerak alat berat dikerahkan," terang Suharyanto.

(Tribunpekanbaru.com/Alexander)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved