PERCAYA atau TIDAK dengan Kerasukan Arwah Vina Cirebon? Simak Penjelasan Ilmiahnya

Menguak fakta Kesurupan atau kerasukan dalam kasus Vina Cirebon yang saat ini menjadi sorotan publik

IST
Fenomena kesurupan dalam kasus Vina Cirebon 

Gagasan adanya kepercayaan terhadap makhluk supranatural menyebabkan kehidupan spiritual masyarakat yang tidak biasa.

Pada awalnya, spiritualisme merupakan agama yang berkembang di Amerika pada 1800-an.

Agama tersebut mengajarkan kalau roh dapat merasuki manusia. Mereka percaya roh orang yang telah tiada dapat menghuni tubuh sebagai medium berkomunikasi.

Hal ini dibuktikan dengan banyaknya literatur yang merujuk pada komunikasi manusia dengan roh.

Masyarakat yang belum memiliki pendidikan akhirnya pergi ke tempat ibadah terdekat untuk menyembuhkan tubuh orang yang diyakini telah menjadi medium.

Dilansir The Guardian, Canon Michael Perry, Christian Parapsychologist, menambahkan,

“Roh jahat itu kemudian diusir pergi ke tempat lain melalui kekuatan yang lebih besar (Tuhan).”

Masih dalam sumber yang sama, Psikolog dari Bristol, Susan Blackmore percaya bahwa fenomena kesurupan menggambarkan kuatnya kepercayaan masyarakat.

Untuk menghindarinya, mereka cenderung selalu berbuat baik sesuai aturan kepercayaannya.

Bahkan, mereka terkadang bisa saja berperilaku seolah-olah kesurupan ketika sedang dihadapkan pada suatu masalah.

Padahal, “Seringkali, ini adalah orang-orang yang putus asa. Ini mungkin hanya salah satu cara untuk mengatasinya,” ungkap psikolog wanita itu.

Pemikiran ini pun terus terpatri dan membentuk stigma bahwa salah satu jalan keluarnya adalah melakukan ritual pengusiran roh jahat. Padahal, bisa saja sebenarnya kita mengalami penyakit mental karena tekanan.

Akhirnya, banyak masyarakat awam yang lebih memercayai para pemuka agama daripada memeriksakannya ke psikolog. Namun, seiring berkembangnya ilmu pengetahuan, kondisi tersebut dikategorikan dalam gangguan jiwa.

Hal ini pun juga ditekankan oleh Christopher French, Kepala Unit Penelitian di Goldsmith's College di London, bahwa “Di masa lalu, epilepsi, sindrom tourette, dan beberapa bentuk skizofrenia, semuanya dicap sebagai kesurupan.”

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved