Presiden Jokowi ke Dumai
Presiden Jokowi Datangi Pasar Senggol Dumai: Harganya Stabil, Nggak Ada yang Melompat Aneh-aneh . .
Presiden Jokowi, mendatangi Pasar Senggol di Kota Dumai, Sabtu (1/5/2024) untuk mengetahui langsung seperti apa harga dan ketersediaan sembako.
Penulis: Rizky Armanda | Editor: Ariestia
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Presiden Jokowi, mendatangi Pasar Senggol di Kota Dumai, Sabtu (1/5/2024).
Kegiatan peninjauan ini dilakukan Jokowi usai dirinya memimpin upacara peringatan Hari Lahir Pancasila 2024 di Lapangan Garuda, Komplek Pertamina Hulu Rokan (PHR).
Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam kunjungan ke Pasar Senggol Dumai ini, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, PJ Gubernur Riau S.F. Hariyanto, dan Wali Kota Dumai Paisal.
Presiden Jokowi ingin mengetahui langsung seperti apa harga dan ketersediaan sembako di pasar.
Sekaligus, ini menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk terus mengawal dan memastikan ketersediaan serta stabilitas harga sembako di pasar tradisional.
Baca juga: BREAKING NEWS: Presiden Jokowi Pimpin Upacara Peringatan Harlah Pancasila 2024 di Dumai Riau
Baca juga: Selalu Dampingi Jokowi Saat di Dumai Riau, Wali Kota Paisal Sampaikan Tiga Hal Ini ke Presiden
Terlebih, tak lama lagi masyarakat khususnya umat muslim, akan melaksanakan Hari Raya Idul Adha.
Sesampainya di pasar, Jokowi menyapa dan berdialog dengan sejumlah pedagang. Menurutnya, harga di pasar ini relatif stabil.
"Harga-harga di sini baik dan stabil, enggak ada yang melompat aneh-aneh," ujar Jokowi.
Disebutkan presiden, khusus untuk beras, ia memastikan ketersediaannya masih sangat mencukupi di Gudang Bulog secara nasional.
Bahkan, lebih dari jumlah rata-rata biasanya.
Presiden pun bahkan mempersilakan masyarakat untuk mengecek langsung ke gudang Bulog setempat.
"Biasanya stok Bulog nasional itu biasanya 900 (ribu) sampai 1,2 juta ton. Per hari ini, stok di Bulog sudah 1,8 juta ton. Tersebar di seluruh gudang Bulog di tiap kota dan provinsi," beber Jokowi.
Kemudian soal Harga Eceran Tertinggi (HET) beras yang sulit turun meskipun produksi panen raya sudah meningkat, menurut Jokowi, ini punya alasan tersendiri.
"Biaya petani untuk sewa lahan, pupuk, bibit, tenaga kerja, semuanya naik. Jadi masyarakat harus maklum bahwa petani juga harus mendapatkan keuntungan," ucapnya.
Kepala Negara pun menekankan pentingnya mencari keseimbangan harga yang tidak hanya menguntungkan petani tetapi juga terjangkau bagi masyarakat.
"Mencari keseimbangan seperti itu tidak gampang. Masyarakat senang, petani senang," paparnya. (Tribunpekanbaru.com/Rizky Armanda)

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.