Siswa Belajar di Ruang Kelas Bekas WC

Viral SD Negeri Belajar di Ruang Kelas Bekas WC di Kampar Riau, Pj Bupati Kampar: Segera Dianggarkan

Pj Bupati Kampar langsung memerintahkan Disdikpora Kampar untuk segera menyelesaika persoalan di SDN 002 Desa Tanjung yang viral

Penulis: Fernando Sihombing | Editor: Sesri
ISTIMEWA
Penjabat (Pj.) Bupati Kampar, Hambali 

TRIBUNPEKANBARU.COM, KAMPAR - Penjabat (Pj) Bupati Kampar, Hambali bereaksi terhadap ruangan kelas bekas Water Closet (WC) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 002 Desa Tanjung Kecamatan Koto Kampar Hulu yang viral dan jadi sorotan.

Ia mengaku langsung memerintahkan Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Kampar untuk segera menyelesaikan persoalan di SDN 002 Tanjung.

Ia sepakat, murid tidak bisa belajar di ruang kelas bekas WC seperti informasi yang dia terima.

Ia juga menyatakan, masalah tersebut harus segera diatasi.

"Iya, nggak bisa itu. Harus segera itu," ucapnya kepada Tribunpekanbaru.com, Rabu (12/6/2024) malam.

Hambali juga memerintahkan agar menganggarkan biaya yang diperlukan.

"Segera dianggarkan itu," katanya.

Ia meminta, biaya tersebut dimasukkan di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) tahun 2024.

Baca juga: Kisah Perjuangan Sekolah di Kampar Riau Meminta Penambahan Lokal, Hingga Kelas Bekas WC Viral

Baca juga: Bukan Hanya Kelas Bekas WC, Toilet dan Bangunan SD di Kampar Riau Ini Sudah Banyak yang Rusak

Baca juga: VIRAL Murid SD Negeri di Kampar Riau Belajar dalam Ruang Kelas Bekas WC, Sudah Berlangsung 5 Tahun

Soal besar anggaran dan teknisnya, kata dia, akan disusun Disdikpora.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala SDN 002 Tanjung, Apriwardi senang jika pembangunan lokal baru benar-benar terealisasi tahun ini.

"Semoga tahun ini terealisasi," harapnya, Kamis (13/6/2024).

 

Ia mengaku telah dipanggil oleh Disdikpora dan bertemu dengan seorang Kepala Bidang (Kabid) pada Senin (10/6/2024) lalu setelah kelas bekas WC viral di media sosial.

Terkait pernyataan Pj. Bupati, Apriwardi mengungkit isi pembicaraannya dengan Kabid itu.

Saat itu, Kabid memberitahunya jika anggaran untuk 2024 ini sudah tidak tersedia lagi.

"Pak Kabid bilang baru bisa (pembangunan lokal baru) terealisasi tahun 2025," katanya.

Ia pasrah jika pembangunan lokal baru dilakukan tahun depan.

"Kalau nggak bisa 2024 ini, kalau bisanya 2025, harapan saya, pak, SDN 002 Tanjung jadi catatan penting, pak," ujarnya mengulang perkataannya kepada Kabid di Disdikpora itu.

Sudah Pernah Ajukan Penambahan Ruang Kelas

Kelas ruangan belajar bekas Water Closet (WC) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 002 Desa Tanjung Kecamatan Koto Kampar Hulu yang viral, menyimpan banyak kisah di baliknya.

Pihak sekolah telah melewati perjuangan panjang sebelum akhirnya viral.

Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala SDN 002 Tanjung, Apriwardi menceritakan upaya sekolah meminta penambahan lokal.

Menurut dia, penambahan lokal dilatarbelakangi bertambahnya rombongan belajar (rombel).

Bertambahnya rombel melampaui daya tampung sekolah yang hanya memiliki sembilan lokal belajar.

Masalah kekurangan lokal juga sudah dihadapi bertahun-tahun.

Buktinya, sekolah mengajukan proposal penambahan lokal ke Dinas Pendidikan Kampar pertama sekali tahun 2002.

"Proposal penambahan lokal sudah diajukan sejak 2002. 2003 diajukan lagi. Tapi nggak ada hasil," ujarnya kepada Tribunpekanbaru.com, Kamis (13/6/2024).

Permintaan yang sama kembali diajukan pada 2023.

Sampai akhirnya, pihak Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) meninjau sekolah pada 2023.

Petugas tersebut memberitahu lokal baru akan segera dibangun. Bahkan petugas itu menunjuk lokasi di kompleks sekolah yang cukup luas, tempat akan dibangunnya lokal baru.

"Sampai lewat 2023, pembangunannya nggak ada. Nggak taulah dimana hilangnya (rencana pembangunan itu)," keluhnya.

Terbaru pada awal Juni 2024 lalu, sekolah menggelar acara perpisahan dengan murid Kelas VI. Acara itu dihadiri beberapa undangan.

Pada acara itu, Ketua Komite Sekolah diberi kesempatan untuk menyampaikan sambutan.

Dalam sambutannya, Ketua Komite meminta bantuan kepada pihak terkait agar penambahan lokal terealisasi agar murid tidak lagi belajar di ruangan bekas WC.

"Kami meminta kepada Camat, Kepala Desa dan pihak yang punya kewenangan untuk membantu solusi supaya lokal sekolah ditambah," ujarnya menggambarkan isi sambutan Ketua Komite itu.

Entah bagaimana ceritanya, Apriwardi mengatakan, seseorang kemudian datang ke sekolah mengambil video kondisi kelas bekas WC.

Orang yang diketahui warga Koto Kampar Hulu itu juga sempat menanyai Wali Kelas I A, Rosmaniar saat mengajar di dalam kelas.

Keesokan harinya, orang itu menemuinya. Orang itu menanyai beberapa hal terkait informasi ruangan kelas bekas WC. "Saya menjawab apa adanya," katanya.

( Tribunpekanbaru.com / Fernando Sihombing)

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved