Bobot Sapi Kurban Anggota DPRD Pekanbaru Terpilih M Zahir 1,3 Ton, Terberat se-Sumatera

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Hewan kurban jenis sapi milik politisi muda, yang juga Anggota DPRD Pekanbaru terpilih Muhammad Zahir Syah, memiliki berat 1,3 ton.

Sapi jenis Simental berwarna hitam coklat kehitam-hitaman, yang dibeli dari Lampung ini, rencananya akan dipotong, Rabu (19/6/2024) di rumahnya Jalan Satria Bambu Kuning, Tenayan Raya Pekanbaru.

Zahir Syah mengklaim, sapi kurbannya pada Idul Adha 1444 H ini, merupakan sapi terberat se-Sumatera.

Baca juga: Heboh, Sepasang Janin Ditemukan di Perut Sapi Jantan Saat Kurban di Masjid At Taubah Pekanbaru

Baca juga: Lepas Hingga Lari ke Jalan Arifin Ahmad Pekanbaru, Sapi Kurban Seruduk Minibus dan Pick Up

Bahkan mengalahkan sapi bantuan Presiden RI Jokowi yang dipotong Pemko Pekanbaru, hanya seberat 835 Kg.

"Alhamdulillah, tahun ini kami sekeluarga bisa berkurban lagi. Pemotongannya kami laksanakan mulai pukul 9.30 hari Rabu," kata politisi muda Demokrat, Zahir Syah kepada Tribunpekanbaru.com, Selasa (18/6/2024).

Sekadar gambaran, Muhammad Zahir Syah merupakan putra kandung politisi senior H Fathullah.

Setiap Idul Adha, sudah menjadi tradisi bagi keluarga Fathullah memotong hewan kurban dengan berat di atas 1 ton.

Baca juga: Senangnya Pengurus Masjid Ibadah Pekanbaru Terima Sapi Kurban Presiden Jokowi

Baca juga: Sapi Peternak Asal Pekanbaru Terpilih Jadi Sapi Kurban Presiden Jokowi untuk Kedua Kalinya di Riau

Bahkan beberapa tahun sebelumnya, keluarga Fathullah pernah memotong sapi seberat 1,425 ton di kediamannya, dan menjadi sapi kurban terberat se-Indonesia saat itu.

"Tradisi kurban sapi terberat ini tetap kami usahakan setiap tahun. Ini sudah jadi turun temurun di keluarga kami. Nanti, dagingnya kami bagikan rata untuk masyarakat Kota Pekanbaru, terutama di wilayah sekitar rumah," akunya.

Untuk sapi berat 1,3 ton ini, lanjut Zahir Syah, nantinya akan mendapat daging bersih lebih kurang 500 Kg.

Semua daging ini nanti, akan habis dibagikan kepada masyarakat, orang tak mampu dan yang membutuhkan.

(Tribunpekanbaru.com/Syafruddin Mirohi).