Kebakaran di Kepulauan Meranti
Kebakaran di Selatpanjang Meranti Riau, BBM dan Gas Diduga Jadi Pemicu Sulitnya Api Dipadamkan
Penyebab kebakaran yang menimpa 3 Ruko di Jalan Banglas, Selatpanjang, Kabupaten Kepulauan Meranti, Jumat (28/6/2024) masih belum diketahui.
Penulis: Teddy Tarigan | Editor: Sesri
TRIBUNPEKANBARU.COM, MERANTI - Penyebab pasti kebakaran yang menimpa 3 Ruko di Jalan Banglas, Selatpanjang, Kabupaten Kepulauan Meranti, Jumat (28/6/2024) masih belum diketahui.
Kebakaran hebat tadi sempat membuat kewalahan tim yang memadamkan di lapangan.
Puluhan orang dari Satpol PP dan Damkar Kepulauan Meranti, BPBD Kepulauan Meranti, aparat Kepolisian, TNI dan masyarakat harus berjibaku dalam memadamkan api.
Alhasil api bisa dipadamkan namun menghabiskan waktu cukup lama hampir 3 jam.
Kepala Satpol PP dan Damkar Kepulauan Meranti, Tunjiharto saat dikonfirmasi pasca padamnya api tidak menampik bila salah satu ruko yang terbakar merupakan kios penjual BBM jenis bensin dan skalar, serta tabung gas elpiji 3 kg.
Hal itu membuat api berkobar secara terus-menerus dari bahan yang terbakar, sehingga pemadam sulit memadamkan.
“Awalnya (api) dari kios bensin dan tabung gas,” ungkap Tunjiharto.
Baca juga: Kebakaran di Selatpanjang Meranti Riau, 3 Ruko Terbakar, Hampir 3 Jam Api Belum Padam
Baca juga: BREAKING NEWS: Tiga Ruko di Selatpanjang Meranti Riau Terbakar
Ia mengatakan kios tersebut berada di tengah, sementara ruko dibagikan kanan menjual kelontong dan ruko sebelah kiri merupakan penjual alat-alat kantor dan penyedia jasa fotocopy.
Ia mengatakan pihaknya memang menurunkan personil Damkar secara penuh beserta dengan alat-alat pemadaman. Sementara untuk sumber air di dapat dari bantuan masyarakat yang tinggal di sekitar.
Oleh karenanya Tunjiharto mengapresiasi seluruh pihak yang telah berjilbab memadakan api saat itu terutama kepada masyarakat. Mengingat saat ini kendaraan Damkar milik pihaknya masih dalam perbaikan pasca mengalami kecelakaan.
“Kami minta masyarakat di sini untuk membuka kolam-kolam (sumber air) mereka, kita manfaatkan itu. Jadi kami mengucapkan terimkasih kepada masyarakat yang telah memberikan airnya, kalau tidak kota tidak punya sumber air,” tuturnya.
Dari informasi yang sempat diterima tribun dari salah seorang keluarga dari pengusaha kios tersebut, Iskandar bahwa tidak mengetahui secara pasti awal mula dari kejadian.
Ia mengatakan saat kejadian dirinya tidak berada di tempat, namun kios sudah buka oleh salah satu pekerja di sana.
“Jadi dianya juga belum bisa ditanya, mungkin karena trauma. Usaha ini punya abang saya,” ujar Iskandar.
Dari lokasi kejadian dapat terlihat puluhan drum BBM dan tabung elpiji hangus terbakar pasca kejadian.
Tidak hanya itu, sejumlah pondasi dan bagian sisi dinding dari ruko sampai keropos bahkan ada bagian yang sampai berlubang.
( Tribunpekanbaru.con/ Teddy Tarigan)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.