Suami Bakar Istri di Tangerang
Fakta-fakta Suami Bakar Istri di Tangerang, Sudah Biasa Ribut Sambil Banting Barang
Aisyah mengaku, sebelum insiden suami bakar istri di tangerang terjadi, pelaku dan korban memang biasa berkelahi dengan melemparkan perabotan rumah.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Berikut sederatan fakta kasus suami bakar istri di tangerang .
Diketahui seorang wanita bernama Suci Rahmawati alias Ratna dibakar oleh suaminya, Sulissetiawan (40) di depan rumah di Jalan Irigasi, Cipondoh, Kota Tangerang.
Meski korban masih selamat, namun apa yang dilakukan oleh Sulis terhadap istrinya sudah malampaui batas dan mengancam nyawa.
Apalagi penyebab cekcok rumah tangga suami istri ini karena hal sepele.
Berdasarkan pemeriksaan saksi-saksi di tempat kejadian perkara (TKP), aksi itu dipicu karena komunikasi salah paham, sehingga sang suami kesal terhadap korban lalu membakarnya.
Beruntung ada warga yang menolong dengan cara menyiramkan air ketubuh korban.
4 Fakta suami bakar istri di tangerang :
1. Terjadi di Malam Hari
Tragedi suami bakar istri di tangerang ini terjadi pada Minggu (30/6/2024), sekira pukul 21.00 WIB malam.
Kapolsek Cipondoh, Kompol Evarmon Lubis membenarkan terkait adanya peristiwa tersebut.
"Dapat kami sampaikan benar bahwa tadi malam sekitar 21.00 WIB telah terjadi KDRT," kata dia saat kepada wartawan, Senin (1/7/2024).
Lubis menduga, peristiwa itu terjadi lantaran adanya kesalahpahaman antara pasutri tersebut.
"Berdasarkan informasi awal, ada miss komunikasi dengan istrinya, dan dia langsung karena lagi emosi," katanya.
2. Video Pembakaran Viral di Medsos
Sebelumnya sebuah video yang memperlihatkan adegan pembakaran yang dilakukan suami terhadap istrinya, di Cipondoh, Kota Tangerang, viral di media sosial.
Video rekaman CCTV berdurasi satu menit itu, diunggah akun Twitter (X) @kyujxixixi, pada 30 Juni 2024.
Dalam rekaman CCTV tersebut, tampak pria yang diduga suaminya membawa wadah berisi bensin, kemudian ditumpahkan ke badan istrinya.
Sang istri terlihat berontak, seraya suaminya mencoba menyulutkan korek api.
Seketika badan istrinya yang telah dilumuri bensin itu pun langsung terbakar.
Di sisi lain, terlihat beberapa tetangga yang mencoba membantu, ketika api mulai membakar wanita tersebut.
3. Pemicu Karena Hal Sepele
Ketua RT 05/03, Romli mengatakan permasalahan yang dialami pasangan suami istri (pasutri) itu hanya karena sang suami tidak sabar menunggu lama istrinya mengurus sejumlah dokumen administrasi kepindahan penduduk.
Hal itu yang menurutnya, membuat pelaku emosi.
“Ributnya gara-garanya istrinya pergi ke tempat fotocopy, gara-gara lama nggak pulang-pulang, terus kuncinya dibawa. Mungkin dia fotocopy mau ngurusin berkas itu (dokumen administrasi kepindahan penduduk). Mungkin emosi laki, salah paham,” terang Romli kepada wartawan di Jalan Irigasi, Cipondoh, Kota Tangerang, Senin, 1 Juli.
Romli menilai terduga pelaku adalah sosok yang mudah marah atau tempramental. Sehingga ketika ada masalah kecil, mereka langsung bertengkar.
“Memang seperti itu (temprament),” katanya.
Warga lain, Sidik, menyebut dasar pemicu utamanya sebenarnya dugaan perselingkuhan.
Berdasarkan cerita korban, kata Sidik, Suci kerap melihat handpone milik suaminya yang berisi pesan mesra dengan wanita lain.
“Setahu saya istrinya cemburuan, mungkin sering lihat chat-chatan. Cemburu. Lebih tahu kan, karena itu kan omongan bininya,” ungkapnya.
4. Sudah Biasa Ribut
Adik pelaku pembakaran istri di Tangerang, Aisyah (38) mengaku, kakaknya memang kerap berkelahi dengan sang istri sebelum insiden pembakaran terjadi pada Minggu (30/6/2024) malam.
"Ya biasa berantem memang, dari pertama pacaran aja udah berantem," ujar Aisyah saat ditemui di kediamannya, Selasa (2/7/2024).
Aisyah mengaku, sebelum insiden terjadi, pelaku dan korban memang biasa berkelahi dengan melemparkan perabotan rumah.
Namun, dia yakin kakaknya tidak pernah memukul sang istri.
"Enggak sih, paling kalau kesel dia (pelaku) ngebanting barang, tapi enggak mukul. Paling gitu doang berantem," tambahnya.
Aisyah mengaku kaget ketika melihat sang kakak menyiramkan bensin kepada istri.
Sebab, sebelumnya, sang kakak sempat mengaku bensin motornya habis.
"Makanya dia ke warung beli bensin, aku enggak nyangka buat bakar dia, karena aku pikir buat motor yang bensinnya habis, sempat ditanya kenapa beli bensin disautin sama dia abis," tambah dia.
Setelah kejadian tersebut, anak dari pelaku dan korban tinggal bersama Aisyah di kediamannya di Jalan Irigasi Sipon, Gang Haji Adi, RT 05/03, Kecamatan Kenanga, Cipondoh.
Anak pelaku dan korban baru berusia delapan bulan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.