Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Pacu Jalur

Pacu Jalur Kuansing Riau, Ajang Petarungan Para Pawang

Peran Pawang dalam Pacu Jalur Kuansing sudah terlihat pada saat penebangan pohon yang akan dibuat sebagai Jalur di hutan. 

Penulis: Guruh Budi Wibowo | Editor: M Iqbal
facebook
Pawang Pacu Jalur sedang menggelar ritual sebelum Jalur bertanding di even Pacu Jalur Inuman, Kuansing, Riau, Jumat (6/7/2024). 

TRIBUNPEKANBARU.COM, KUANSING - Banyak hal unik dibalik meriahnya event Pacu Jalur Kuansing, Riau.

Satu hal yang tak bisa dinafikan ialah ritual magis dalam persiapan pembuatan Jalur hingga Jalur turun gelanggang.

Di dalam melaksanakan ritual tersebut, tim Jalur menunjuk Pawang dalam memimpin ritual.

Tak heran jika Pacu Jalur juga disebut sebagai pertarungan para Pawang

Sebab, jika Jalur yang ditukanginya kalah, tingkat elektabilitas sang Pawang pun ikut menurun.

Baca juga: Satu Jalur Karam Saat Pacu Jalur Kuansing di Inuman, Anak Pacu Diselamatkan BPBD

"Semua Jalur yang ikut perlombaan dipastikan memiliki Pawang. Dan peran Pawang sangat penting," ujar Madiyusman, tokoh masyarakat Desa Koto Sentajo, Kecamatan Sentajo Raya, Kuansing, Minggu (7/7/2024).

Bahkan kata Madiyusman, peran Pawang sudah terlihat pada saat penebangan pohon yang akan dibuat sebagai Jalur di hutan. 

Setelah tim Jalur menentukan pohon yang layak, Pawang pun langsung melakukan ritual

Biasanya, jenis pohon yang kerap digunakan sebagai Jalur adalah Meranti, Marsawa dan Kruing.

Ketiga jenis kayu tersebut dipilih karena ringan dan kuat.

"Sebelum pohon ditebang, Pawang akan menggelar ritual seperti tepung tawar dan juga doa-doa," ujar Madiyusman.

Baca juga: Tahun Ini Lebih Meriah, Event Pacu Jalur Inuman Kuansing Riau Ada 56 Jalur

Madiyusman menjelaskan setiap Pawang punya ritual tersendiri dalam melakukan ritualnya. 

Ritual itu merupakan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar proses penebangan pohon itu berjalan lancar, tidak ada kendala dan terhindar dari dari marabahaya.

Setelah berhasil membawa pohon dari dalam hutan, Pawang pun akan menentukan hari pengerjaan. 

"Pawang akan menentukan hari baik untuk mengolah pohon itu menjadi Jalur. Setelah hari baik ditentukan, tukang pun belum bisa langsung bekerja sebelum Pawang melakukan ritual tepung tawar," ujar Plt Sekdes Koto Sentajo ini.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved