Ibu dan Anak Tewas di Bengkulu

Pesan Sendu Lia Anggraini, Ibu yang Ditemukan Tewas Bersama Bayi 5 Bulan di Bengkulu

Dimana diduga pesan itu ada sangkut pautnya dengan penyebab kematian korban beserta anaknya.

Kolase Tribun Bengkulu
Beredar isi pesan Whatsapp yang dikirim korban kepada suaminya Andi sebelum ditemukan tewas mengenaskan bersama anaknya. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Kasus Ibu dan Anak Tewas di Bengkulu hingga kini masih terus diselidiki.

Sejumlah keterangan dari para saksi dimintai oleh Polisi untuk menguak motifnya.

Lia Anggraini (36) dan anaknya Jibril (5 bulan) tewas mengenaskan di rumahnya di Desa Talang Tige Kecamatan Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang, Bengkulu.

Kabar terbaru dari kasus ini ialah pesan WahtsApp Lia.

beredar isi pesan Whatsapp yang dikirim korban kepada suaminya Andi. Pesan itu sudah cukup lama yakni pada 11 Juni 2024 lalu.

Dalam pesan tersebut, korban Lia menyampaikan permintaan maaf dan berpamitan.

Adapun pesannya itu seperti berikut ini

"Maafkan aku harus jauh, Kalau ku mati jenazah ku bawah balik ke Rati, Aku minta maaf semuanya,”

Dimana diduga pesan itu ada sangkut pautnya dengan penyebab kematian korban beserta anaknya.

Namun hal itu masih akan didalami lebih lanjut oleh Sat Reskrim Polres Kepahiang. Yakni terkait dugaan sang ibulah yang membunuh anaknya sendiri kemudian bunuh diri.

Baca juga: Iptu Rudiana Bak Simalakama bagi Polri: Bisa Merusak Citra Polri, Dipaksa Muncul Bisa Langgar HAM

Baca juga: Ingat Istri Bunuh Suami di Bengkulu? Asmaul Husna Secara Sadar Menghabisi Wandra Hafis

Bahkan dari keterangan suami korban sebelumnya dihadapan penyidik, korban yang tak lain istrinya itu diduga mengidap depresi.

Bahkan korban sempat hendak di ruqyah.

Kapolres Kepahiang, AKBP Eko Munarianto SIK melalui Kasat Reskrim, AKP Sujud Alif Yulamlam SIK mengatakan, terkait kebenaran adanya keterkaitan atau tidaknya pesan tersebut akan di dalami terlebih dahulu.

Terutama dengan memintai keterangan dari suami korban.

Namun karena sekarang suasana masih berduka, pihaknya akan memintai keterangan secara bertahap.

"Nanti kita pastikan ada atau tidaknya keterkaitan pesan tersebut dengan kasus ini, masih kita dalami," ungkap Kasat.

Kasat menyebut sejauh ini sudah ada 8 orang saksi yang dimintai keterangan. Mulai dari suami korban hingga warga sekitar rumahnya. Untuk pengungkapan kasus ini, Sat Reskrim Polres Kepahiang bakal melibatkan beberapa tim ahli. Tujuannya untuk membuat kasus tewasnya ibu dan anak itu terang benderang motif atau penyebabnya.

"Sejauh ini sudah 8 saksi, nanti kita akan libatkan beberapa ahli juga," tutup Kasat.

Baca juga: Warga Dibikin Heran dengan Tingkah Yundi Efran, Tak Menyangka Dibunuh di Kamar Mandi

Baca juga: Abdul Pasren Muncul ke Publik, sebut Istri Sering Menangis, Menghilang Demi Keamanan dan Kenyamanan

Sederet Kejanggalan Kematian Ibu dan Anak

Kasus tewasnya ibu dan anak di Desa Talang Tige Kecamatan Muara Kemumu masih misteri.

Apakah ibu dan anak itu korban pembunuhan ataukah kemungkinan lainnya.

Dimana dari hasil autopsi dan cek TKP, sejumlah kejanggalan ditemukan sehingga kasus ini masih menjadi misteri.

Dari data terhimpun, banyak ditemukan ceceran darah di sekitar lokasi yang diduga semuanya dari sang ibu yakni Lia Anggraini (36).

Korban Lia mengalami sejumlah luka ditubuhnya mulai dari putusnya urat nadi, luka diperut, luka ditangan dan luka di kaki kiri. Luka-luka itu disebabkan oleh senjata tajam (sajam).

Diduga korban Lia meninggal dunia akibat lemas karena kehabisan darah. Saat ditemukan, kondisi tubuh korban telah kaku.

Bahkan ada telur lalat disejumlah bagian tubuhnya. Diperkirakan korban ini telah lama tewas dengan perkiraan lebih dari empat jam sebelum ditemukan.

Sedangkan untuk anaknya Jibril (5 bulan), meninggal dunia akibat terbelah menjadi dua bagian.

Dari tubuh bayi itu terdapat bekas bacokan sajam jenis parang yang berulang kali hingga akhirnya terputus.

Hal ini terlihat dari adanya lebam yang ada ditubuh bayi malang itu sehingga dapat disimpulkan bayi itu berulang kali dibacok hingga tewas dengan kondisi mengenaskan.

Adapun kejanggalan lainnya adalah, darah milik korban Lia yang berceceran.

Bahkan dilihat dari jejak darah, kemungkinan korban Lia ini sempat berupaya menaiki pohon setinggi 4 meter lebih di belakang rumahnya sebelum akhirnya kembali turun.

Belum diketahui tujuannya memanjat pohon tersebut. Dari pohon tersebut banyak ceceran darah korban yang ditemukan.

Untuk barang bukti yang didapat di lokasi kejadian hanya sajam jenis parang. Sedangkan untuk pisau masih akan dipastikan terlebih dahulu.

Tentu saja peristiwa ini masih menjadi misteri dan berbagai opini liar bermunculan.

Ditambah berdasarkan informasi adanya barang yang hilang dari rumah korban yakni uang tunai sebesar Rp 13 juta lebih.

Kronologi Kejadian

Kronologi Lia Anggraini (36) dan anaknya Jibril (5 bulan) ditemukan tewas secara tragis dan mengenaskan.

Saat ini jenazah kedua korban telah dibawa ke RSUD Kepahiang untuk divisum dan otopsi.

Dari keterangan suami yang pertama kali menemukan istri dan anaknya tewas mengenaskan, bermula saat sang suami yakni Andi dari pulang dari pasar membeli bakso, Kamis (11/7/2024) sekira pukul 14.00 WIB.

Suaminya melihat rumahnya terkunci dari dalam. Selanjutnya saksi melihat dari balik jendela bahwa anaknya sudah dalam keadaan tidak bernyawa dan berlumuran darah.

Saksi yang melihat itu kemudian berteriak meminta pertolongan warga sekitar. Warga yang datang langsung mendobrak pintu samping rumah dan menemukan kedua korban sudah dalam keadaan tidak bernyawa.

Atas kejadian tersebut pihak desa melaporkan kepada Polsek Bermani Ilir. Saat ini korban telah dibawa ke rumah sakit umum kepahiang untuk dilakukan otopsi

Kapolsek Bermani Ilir Iptu H Risda Pratama, SH, MH membenarkan adanya laporan kejadian itu. Saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk kasus tersebut.

"Masih dalam penyelidikan," jelas kapolsek.

Ketika ditanya apakah sang ibu yang membunuh balita tersebut kemudian bunuh diri ataukah kasus ini adalah pembunuhan dilakukan pelaku lain? kapolsek belum mau menjawabnya.

Jenazah kedua korban sudah dibawa ke RSUD Kepahiang untuk dilakukan visum dan autopsi. Di mana saat ini prosesnya masih berlangsung.

"Betul akan diautopsi," kata kapolsek.

Sementara itu Plh Kanit Pidum Satreskrim Polres Kepahiang Ipda Fredo Ramous mengatakan pihaknya masih mengumpulkan barang bukti dan hal-hal lainnya di lokasi kejadian.

Pihaknya masih mencari petunjuk untuk mengungkap kasus ini.

"Masih di lokasi, masih mencari petunjuk-petunjuk," ujar kanit.

(TRIBUNPEKANBARU.COM)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved