PSPS Pekanbaru
PSPS Pekanbaru Kritik Format Liga 2 Musim 2024/2025, Beralasan Agar Lebih Kompetitif
CEO PSPS Pekanbaru, Effendi Syahputra mengkritik format kompetisi Liga 2 yang ajukan operator liga yakni PT Liga Indonesia Baru (LIB)
Penulis: Dian Maja Palti Siahaan | Editor: Sesri
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - CEO PSPS Pekanbaru, Effendi Syahputra mengkritik format kompetisi Liga 2 yang ajukan operator liga yakni PT Liga Indonesia Baru (LIB) saat pertemuan owner meeting Liga 2 di Jakarta pada Kamis pekan lalu (18/7/2024).
Saat itu, Effendi hadir mewakili PSPS Pekanbaru.
Ada dua hal yang dikritik Effendi yakni soal format kompetisi dan juga pengguna pemain U-20.
Dalam pengajuan PT LIB, format kompetisi Liga 2 musim 2024/2025 yakni 26 tim dibagi dalam 3 wilayah/group.
Dua group berisi 9 tim dan satu group berisi 8 tim.
Menggunakan sistem home and away. Setiap wilayah atau group, juaranya langsung promosi ke Liga 1 musim ini.
Ini memang agak berbeda dengan musim-musim sebelumnya. Dimana biasanya diawali penyisihan group, masuk ke babak selanjutnya, misalnya 16 besar, 12 besar atau 8 besar. Inilah yang dikirimkan Effendi Syahputra.
Baca juga: PSPS Pekanbaru Datangkan Bek Asal Brazil, Pekan Depan Gabung Tim
Baca juga: PSPS Pekanbaru Incar Center Back Asing untuk Penuhi Regulasi Liga 2
"PSPS Pekanbaru meminta format kompetisi awal yang diusulkan PT LIB untuk diriview kembali. Agar menjadi lebih kompetitif," kata Effendi pada Tribunpekanbaru.com, Minggu (21/7/2024).
Ia mengusulkan format kompetisi Liga 2 seperti musim-musim sebelumnya. Ada babak lanjutan usai di babak awal.
"Dibuat menjadi babak lanjutan, babak 6 atau 8 besar untuk menentukan promosi. Juga babak lanjutan untuk menentukan degradasi," ujarnya.
Regulasi pemain U-20 juga tak lepas dari kritiknya. Dalam paparan PT LIB, setiap tim Liga 2 wajib memiliki 5 pemain U-20. Selain itu, klub wajib memainkan 2 pemain U-20 dalam setiap laga minimal tampil 45 menit.
Alasan PT LIB mensyaratkan wajib bermain bagi 2 pemain U-20 tersebut yakni untuk kepentingan Timnas. Inilah yang dikritik Effendi.
"PSPS beranggapan pengoptimalan kompetisi kelompok umur U-20 di Elit Academy Pro oleh PSSI akan lebih efektif dampaknya buat Timnas," kilahnya.
Effendi juga nebyungkit soal perlunya Liga 2 punya operator tersendiri yang terpisah dari Liga 1. Hal ini memang sudah lama disuarakan tim-tim peserta Liga 2.
Terkait kritiknya tersebut, Effendi menegaskan PSPS Pekanbaru siap berkompetisi musim ini bagaimana pun regulasi atau formatnya.
"Kita tinggal menunggu dari LiB dan PSSI. Tinggal mereka yang akan putuskan dalam beberapa hari ini. Intinya apapun regulasinya PSPS siap berkompetisi," ujarnya.
Saat ini skuad PSPS Pekanbaru sudah berjumlah 25 pemain. Para pemain menjalani latihan di Lapangan Pancoran Soccer Field (PSF) di Jakarta sejak 1 Juli lalu.
( Tribunpekanbaru.com / Palti Siahaan)
| Dua Gelombang Pengunduran Diri Pelatih di Tubuh PSPS Pekanbaru |   | 
|---|
| Jajaran Pelatih PSPS Pekanbaru Kompak Mundur, Sisakan Asisten Pelatih Ambrizal |   | 
|---|
| Ada Tekanan Suporter PSPS, Ilham Romadhona Fokus Persiapkan Tim Tantang Garudayaksa |   | 
|---|
| Ini Alasan Pelatih PSPS Pekanbaru 'Parkir' Gelandang Serang Uzbekistan saat Menjamu PSMS Medan |   | 
|---|
| Skuad PSPS Pekanbaru Latihan Lagi, Ilham Romadhona yang Pimpin |   | 
|---|

 
			
 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					![[FULL] Ulah Israel Buat Gencatan Senjata Gaza Rapuh, Pakar Desak AS: Trump Harus Menekan Netanyahu](https://img.youtube.com/vi/BwX4ebwTZ84/mqdefault.jpg) 
				
			 
											 
											 
											 
											 
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.