Meraih Indonesia Emas bersama JKN BPJS Kesehatan: Tumbuh Kembang Anak Menjadi Kunci

Fakhriza menjelaskan jumlah peserta JKN di Kota Bertuah sudah mencapai angka 98,73 persen atau setara 1.109.106 jiwa.

tribunpekanbaru/firmaulisihaloho
Kurang lebih 100 anak setiap harinya melakukan terapi di Layanan Tumbuh Kembang Anak di RS Awal Bros Pekanbaru Sudirman. Peningkatan ini juga berangkat dari pemahaman orangtua bahwa layanan tersebut juga dijamin oleh BPJS Kesehatan. 

Kasus speech delay juga dialami Rolinda Nababan. Di usianya yang sudah 2 tahun saat itu, putri Rolinda mengalami keterlambatan perkembangan bicara dibandingkan teman sebayanya.

Sementara anak-anak lain sudah lancar merangkai kalimat dua hingga tiga suku kata, putrinya masih kesulitan. Nyaris hanya kata Mama dan Papa saja yang sering diucapkan.

“Kami menduga, keterlambatan ini terjadi karena dulu pengasuhnya di rumah sering memberikan tontonan di gadget. Kami sudah mengingatkan, tapi memang sulit untuk kami memantau karena saya dan suami sama-sama bekerja,” ujarnya kepada tribunpekanbaru.com, Senin (15/7/2024).

Tak ingin kondisi anaknya lebih parah, Rolinda bersama suami membawa putrinya ke dokter anak untuk konsultasi.

Hasilnya, sang putri mesti mengikuti terapi wicara untuk melatih kemampuan verbalnya.

“Saat itu biayanya Rp 150 ribu untuk sekali pertemuan dengan jadwal dua kali seminggu. Jadi satu bulannya Rp 1,2 juta. Cukup memberatkan juga. Tapi, untungnya dokter itu baik, Dia menyarankan untuk menggunakan BPJS Kesehatan saja, karena terapi untuk anak ini juga ditanggung asal mengikuti prosedural,” kenangnya.

Keesokan harinya sepulang kerja, Rolinda membawa anaknya ke fasilitas tingkat pertama (FKTP) di Jalan Imam Munandar untuk mendapatkan rujukan ke rumah sakit.

Dia menuturkan sudah mendaftarkan putrinya sebagai peserta JKN saat baru lahir dengan bantuan pihak rumah sakit.

“Kurang lebih satu tahun menjalani terapi wicara ini, hasilnya sangat bagus. Anak kami kini sudah mampu mengucapkan beberapa kata yang dirangkainya sendiri. Dan proses ini semua gratis tanpa ada biaya tambahan apapun. Kalau dulu kami tidak pakai BPJS Kesehatan, tentu sudah banyak biaya yang habis,” pungkasnya.

BPJS Kesehatan Jamin Layanan Tumbuh Kembang Anak, termasuk kasus speech delay yang saat ini marak terjadi.
BPJS Kesehatan Jamin Layanan Tumbuh Kembang Anak, termasuk kasus speech delay yang saat ini marak terjadi. (tribunpekanbaru/firmaulisihaloho)

dr Yuliati, Sp.A Fellowship Bidang Tumbuh Kembang Pediatri Sosial RS Awal Bros Sudirman Pekanbaru memaparkan jika sebelumnya layanan tumbuh kembang didominasi anak berusia 5 tahun ke atas, namun kini anak berusia satu tahun setengah sudah banyak mengakses layanan ini.

Menurutnya, perubahan itu bagus. Sebab, tenaga medis lebih mudah melakukan penjajakan dan tata laksana sedini mungkin.

Kesadaran itu, kata dr Yuliati melanjutkan juga didukung pengetahuan orangtua bahwa BPJS Kesehatan menanggung biaya layanan tumbuh kembang anak. Sehingga, mereka tidak perlu ragu dan cemas soal biaya.

“Kalau untuk terapi, mayoritas kasusnya saat ini adalah speech delay dengan ragam penyebab. Bisa saja memang delay saja atau ada gangguan lainnya seperti autis. Akan tetapi, deteksi dini penting dilakukan oleh orangtua,” katanya kepada tribunpekanbaru.com.

Disinggung dampak gadget terhadap perkembangan bicara pada anak, dr Yuliati mengatakan bisa saja mengganggu tumbuh kembangnya. Sebagaimana himbauan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), bahwa anak di bawah usia 24 tidak layak diberikan tontonan dalam keadaan apapun.

“Pasalnya, pada usia tersebut anak sedang mengalami perkembangan yang sangat pesat, baik itu sensorik dan motorik maupun otaknya. Ini yang harus dipahami. Apabila diberikan gadget, anak nanti hanya terpaku pada layar visual dan tidak ada interaksi maupun komunikasi yang terjadi di sana. Akibatnya, perkembangan si anak akan terganggu,” tuntas Dia.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved