Selebgram Medan Tewas
Kejanggalan Tewasnya Selebgram Medan Usai Sedot Lemak: Dilarang Lihat Jasad Korban,Dikabari Lewat VC
Lalu pihak klinik maupun rumah sakit disebut menginformasikan kematian Ella kepada keluarganya di Pangkalan Brandan, Kabupaten Langkat.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Kasus Selebgram Medan Tewas yang bernama Ella Nanda Sari Hasibuan menjadi sorotan publik.
Ella meregang nyawa saat menjalni operasi sedot lemak di klinik kecantikan Depok.
Namun, tewasnya Ella menimbulkan pertanyaan.
Salah satunya pelarangan keluarga Ella untuk melihat jasad sang selebgram.
Bahkan keluarga Ella Nanda Sari Hasibuan dikabarin lewat panggilan video call.
Diberitakan sebelumnya, Okta Vivilia kakak korban menuturkan bahwa adiknya berangkat dari Kota Medan ke Depok pada Senin 22 Juli lalu dari Bandara Kualanamu ke Bandara Soekarno Hatta untuk operasi sedot lemak.
Katanya, Ella operasi sedot lemak bagian tangan kanan dan kirinya.
Saat itulah Fani diberitahukan kalau Ella sudah meninggal dunia dan jenazah sudah berada di RSU Margonda.
Karena tidak percaya, Fani meminta supaya melakukan panggilan video call dan benar Ella sudah terbaring di RS.
"Si Fani gak percaya supaya video call, di situ nampak lah di rumah sakit Margonda." kata Okta Vivilia dilansir Tribun-medan.com kembali pada Senin (29/7/2024).
Selanjutnya Fani berangkat ke rumah keluarga Ella di Pangkalan Brandan karena Ella seorang janda.
Baca juga: Foto Kondisi Jenazah Vina Cirebon Jadi Sorotan di Novum Sidang Saka Tatal, Tepis Isu Muka Hancur
Baca juga: Hakim yang Vonis Bebas Ronald Tannur Dilaporkan ke KY, Keluarga Dini Geram: Tidak Masuk Akal
Lalu pihak klinik maupun rumah sakit disebut menginformasikan kematian Ella kepada keluarganya di Pangkalan Brandan, Kabupaten Langkat.
Dari penjelasan yang diterima keluarga Elladari rumah sakit, korban sudah meninggal dunia saat dibawa ke RS.
"Dibilang pihak RS, dibawa ke rumah sakit sudah meninggal dunia. Jadi kita tidak tahu pasti saat proses operasi sedot lemak atau di jalan."
Tak lama kemudian, Okta menghubungi pihak klinik kecantikan di Depok, ke nomor kuasa hukumnya.
Ia mengaku mendapatkan penjelasan dari kuasa hukum kalau Ella awalnya pingsan saat operasi sedot lemak kemudian meninggal dalam perjalanan ke RS.
"Karena menurut Ricardo bahwa penyebab kematian itu adalah ketika dalam tindakan Ela pingsan. Jadi pingsan dibawa ke rumah sakit Margonda dan di jalan katanya meninggal."
Sebelumnya, pada Selasa 23 Juli pagi sekitar pukul 07:30 WIB, jenazah korban dibawa ke Pangkalan Brandan, Kabupaten Langkat didampingi pihak klinik kecantikan tersebut.
Baca juga: 7 Fakta Penemuan Kerangka Manusia di Kampar, Riau: Hasil Otopsi dan Pengakuan Keluarga Berbeda
Baca juga: Muncul ke Publik, Pakar Ekspresi Bongkar Gestur Iptu Rudiana, Tangan Menyilang Defense Mechanism
Tapi setibanya di sana, keluarga tak boleh membuka jenazah cuma sebatas wajahnya.
"Sampai di sana jenazah juga tidak dibuka, hanya kelihatan atas wajahnya saja. Jadi kita nggak tahu penyebab kematiannya apa dan kenapa dan kita mau tahu itu,"ungkapnya.
"Klinik harus menampilkan rekam medis dia apa, waktu dia masuk, datang kan pasti ada rekaman CCTV,"sambungnya.
Karena merasa janggal adanya dugaan malapraktik, Okta berencana melaporkan kasus ini ke Polisi besok.
Okta merasa adiknya meninggal saat sedang dioperasi, bukan di perjalanan.Apalagi pihak klinik tidak menunjukkan bukti rekam medik dan sebagainya.
"Besok rencananya kami akan membuat laporan polisi di Depok," katanya.
Okta mengatakan kematian adiknya sangat mengejutkan karena korban saat itu sehat dan masih berbalas pesan dengannya maupun rekan-rekannya di Kota Medan.
Atas kejadian ini, Okta menduga adiknya menjadi korban dugaan malapraktik klinik kecantikan tersebut.
Sebab, penjelasan dari kuasa hukum klinik kecantikan tersebut dianggap tidak masuk akal.
"Kita nggak tahu apa keracunan anestesi, salah tindakan, apa prosedur mereka tidak pasti. Kan kita gak tau," ujar Okta.
Sementara itu, Kapolres Metro Depok Kombes Pol Arya Perdana menjelaskan, pihaknya sudah menugaskan jajarannya mendalami kasus tersebut.
"Masih kita dalami dan selidiki," kata Arya saat dikonfirmasi Tribunnews.com.
Arya juga menegaskan pihaknya masih mendalami kasus tersebut saat ditanya awak media apakah pelaku ada indikasi ingin kabur.
Klinik Mendadak Tutup
Klinik kecantikan tersebut kini nampak tutup dan tidak ada aktivitas sama sekali pada Sabtu (27/7/2024).
Dilansir Tribun-medan.com lewat pantauan Wartakotalive.com, di lokasi, Sabtu siang, tampak klinik kecantikan sepi dan tidak ada aktivitas pelayanan.
Bahkan, area depan klinik kecantikan tersebut juga tertutup rapat oleh pagar besi hitam setinggi kurang-lebih satu meter.
Pada papan plang, sejatinya klinik kecantikan tersebut buka dari pukul 09.30 WIB hingga pukul 20.00 WIB.
Pengurus lingkungan setempat yakni Ketua RT 01/RW 05 Beji Timur, Imam Sutrisno menjelaskan, klinik kecantikan WSJ tutup sejak dua atau tiga hari lalu.
“Yang saya tahu 2-3 hari ini kok tidak ada operasional. Itu saya anggap sebagai libur atau apa itu aja. Saya tidak tahu persis ada kasus apa,” kata Imam saat ditemui, Sabtu (27/7/2024).
Imam mengaku tidak mengetahui adanya kasus pasien tewas di klinik kecantikan tersebut.
“Saya tahu dari Anda malah, tidak tahu (kasus kematian),” ujarnya.
Imam mengungkapkan, izin usaha dari klinik tersebut langsung dilimpahkan ke dinas terkait tanpa adanya pemberitahuan ke pengurus RT atau RW setempat.
Kini, buntut dari kasus tewasnya Ella, Imam mengatakan, warga sekitar turut terkena imbasnya lantaran dimintai keterangan.
“Termasuk macam penduduk aja begitu ada yang pindahan dari wilayah mana masuk ke sini atau dari sini masuk keluar itu langsung ke Dukcapil Kecamatan kita tidak tahu apa-apa,” ungkapnya.
Imam menuturkan, pelibatan pengurus lingkungan sekitar oleh klinik kecantikan itu hanya dilakukan saat pendirian bangunan.
Namun, dia mengaku tidak tahu terkait fungsi dari bangunan itu, apakah akan dijadikan tempat tinggal atau lokasi usaha.
“Rumah tinggal (izinnya) kalau enggak salah, tapi saya tidak tahu persis itu sebagai rumah tinggal atau usaha salon, waktu itu saya enggak ingat lagi,” ungkapnya.
Imam menyebut, klinik kecantikan tersebut baru buka sekitar awal tahun 2024.
“Waktu awal itu di luar area kita artinya di luar RT 1/RW 05. Sekarang baru masuk ke RT kami, wilayah kami dan aktivitasnya memang awalnya sebagai sebuah calon kecantikan terus menambah ekspansi dalam bentuk sebuah klinik kecantikan,” ujarnya.
Kini, Dokter yang melakukan tindakan medis terhadap selebgram Medan Ella Nanda Sari Hasibuan alias ENS tewas diduga usai melakukan sedot lemak tengah diperiksa polisi.
Kapolres Metro Depok, Kombes Pol Arya Perdana menjelaskan, pihaknya telah memeriksa dua saksi untuk mendalami kasus ini
"Dokter dan suami pemilik klinik," kata Arya kepada awak media, Minggu (28/7/2024). Dikutip dari TribunnewsDepok.com
"Sampai saat ini sudah ada 2 orang saksi yang kita periksa, sudah dua saksi kita interogasi, kita peroleh keterangan bahwa memang ada kejadiannya," sambungnya.
Kata Arya, korban tewas sudah dipulangkan ke kediamannya di Medan, Sumatera Utara.
Keluarga Ella Tewas Saat Sedok Lemak Terima Santunan Rp50 Juta
Disisi lain, keluarga Ella Nanda Sari Boru Hasibuan (30) wanita tewas saat sedot lemak terima santunan Rp50 juta.
Adapun keluarga Ella Nanda Sari Boru Hasibuan disebut menerima uang duka sebesar Rp50 juta.
Sang kakak Ella yakni Okta Hasibuan angkat bicara terkait meninggalnya sang adik dan soal uang duka.
Seperti diketahui, Ella melakukan tindakan sedot lemak antara jam 12 sampai jam 1 siang.
Okta menyebutkan pihak klinik mengaku telah memberikan uang duka sebesar Rp 50 juta.
"Sampai saat ini saya tidak tahu dan tante saya yang menerima uang itu juga tidak menjawab.
Saya WhatsApp waktu pertama kali, jangan terima apa pun karena saya tidak setuju.
Tapi mereka tetap terima di sana, masa sih nyawa dibayar seharga uang Rp 50 juta," kata Okta dilansir Tribun-medan.com dari Tribun Jateng, Senin (29/7/2024).
Okta mengaku sudah mencoba berkomunikasi dengan kuasa hukum klinik kecantikan.
Saat itu, pihak klinik menyebutkan bahwa Ella pingsan saat proses sedot lemak.
"Kata mereka, Ella ini pingsan saat proses tindakan dan dibawa ke RS Margonda, namun di Jalan dia (Ella) meninggal. Tapi kita kan tidak bisa percaya begitu saja karena orang dalam keadaan sehat walafiat.
Apakah keracunan anestesi atau apa salah tindakan apa prosedur tidak pasti kan kita tidak tahu," kata Okta.
Karena merasa janggal adanya dugaan malapraktik, Okta berencana melaporkan kasus ini ke Polisi besok.
Okta merasa adiknya meninggal saat sedang dioperasi, bukan di perjalanan.Apalagi pihak klinik tidak menunjukkan bukti rekam medik dan sebagainya.
"Besok rencananya kami akan membuat laporan polisi di Depok," katanya.
(TRIBUNPEKANBARU.COM)
Meski Keluarga Klaim Sudah Berdamai, Makam Selebgram Medan yang Tewas Usai Sedot Lemak Dibongkar |
![]() |
---|
UPDATE Selebgram Medan Tewas Akibat Sedot Lemak: Sudah Berdamai, Anak Korban Ditanggung |
![]() |
---|
DETIK-DETIK Selebgram Medan Sedot Lemak hingga Meregang Nyawa: Sempat Ngigau dan Dilarikan ke RS |
![]() |
---|
UPDATE Kasus Selebgram Medan Tewas Usai Sedot Lemak: Dua Sosok Ini Diperiksa Polisi |
![]() |
---|
Soal Uang Santunan Selebgram Medan, Kakak Korban: Masa Sih Nyawa Dibayar Seharga Rp 50 juta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.