Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Kerangka Ibu dan Anak di Bandung

UPDATE Temuan Kerangka Ibu dan Anak di Bandung: Tetangga Ungkap Sosok Indah

Tri menuturkan, perjuangan Indah untuk bertahan hidup seolah-olah menjawab curhatan yang ditulis di tembok rumah dan di flashdisk miliknya.

KOLASE/TRIBUN MEDAN
ILUSTRASI Kerangka Manusia (kiri) - Sosok Indah dan Ela Ibu Anak Jadi Kerangka di Bandung, Meninggal 6 Tahun Lalu, Dikira Pindah Rumah 

Selain uji DNA, tim forensik juga akan mencari penyebab kematian melalui uji toksikologi.

"Tinggal sekarang yang kita tunggu adalah hasil tes DNA dan toksikologi oleh Puslabfor Mabes Polri. Itu untuk memastikan identitas dan penyebab kematian," ucap AKBP Tri Suhartanto kepada TribunJabar.id.

Uji toksikologi sendiri dalam dunia forensik digunakan untuk menemukan efek zat beracun pada tubuh seseorang.

Hal tersebut bisa saja mengungkap penyebab medis kasus kematian, keracunan atau penggunakan obat maupun zat kimia tertentu.

Tri juga menuturkan, dari hasil olah TKP, tak ditemukan adanya noda, hanya ditemukan tanah dan debu yang diduga bekas pembusukan kulit.

Baca juga: Tersenyum dengan Hasil Tes Urine, Teman Marisa Putri tetap Akui Mengkonsumsi Narkoba

Baca juga: DPRD Pekanbaru Ingatkan Soal Jalan Kota yang Terus Digali, Kontraktor Tak Punya Perencanaan Matang

Korban Curhat

Diwartakan sebelumnya, ketua RT setempat, Bambang Daryanto menuturkan, ia dan Bu Indah sempat berinteraksi sebelum ibu-anak ditemukan meninggal dunia.

Bahkan korban sempat curhat terkait masalah keluarga yang dihadapi bersama suaminya, Mudjoyo Tjandra.

"Katanya bahwa suaminya (Mudjoyo) sudah tidak menafkahi lagi lah gitu. Terus berinteraksi juga pernah juga saya ditanya oleh pihak sekolah kenapa anak itu tidak datang saat ujian," ujarnya, dikutip dari TribunJabar.id.

Setelah mendapatkan informasi tersebut, Bambang berinisiatif untuk mendatangi rumah keduanya.

"Saat saya datang ke rumahnya memang masih ada tapi lihat rumahnya sudah dalam keadaan berantakan,"

"Saya tanyakan kalian tidur di sini? Jawabannya iya," kata Bambang.

Lalu, sekitar tahun 2018/2019, Indah mendatangi Bambang untuk pamit pindah ke daerah Sumedang.

Di pertemuan terakhir dengan Bambang tersebut, indah juga meminta surat perpindahan domisili.

"Dari situ saya sudah tidak mendapatkan kabar apa-apa lagi. Kemudian saya lihat di rumahnya ada plang mau dijual," ucapnya.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved