Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Wisata Pekanbaru

Cagar Budaya Halte Terminal Lama, Situs Legend di Pekanbaru yang Cukup Sibuk di Masanya

Situs Terminal Lama merupakan saksi bisu sejarah yang cukup penting di Kota Bertuah.

|
Penulis: Theo Rizky | Editor: Sesri
TRIBUN PEKANBARU/THEO RIZKY
Cagar Budaya Halte Terminal Lama di Jalan Perdagangan, Kelurahan Kampung Bandar, Kecamatan Senapelan, Kota Pekanbaru, Kamis (8/8/2024). 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Kota Pekanbaru memiliki banyak destinasi wisata sejarah yang memesona, objek wisata tersebut sebagian telah ditetapkan menjadi cagar budaya dan ditata sedemikian rupa sehingga ramah bagi pengunjung.

Sedikitnya ada 45 cagar budaya yang kerap disebut-sebut di Kota Pekanbaru, dan yang paling populer berada di Kota Tua, Kelurahan Kampung Bandar, Kecamatan Senapelan.

Kawasan yang lahir tahun 1786 ini merupakan cikal bakal Pekanbaru yang cukup sibuk pada masanya.

Satu destinasi di Kota Tua yang menjadi favorit warga untuk bersantai adalah Cagar Budaya Halte Terminal Lama di Jalan Perdagangan.

Situs Terminal Lama merupakan saksi bisu sejarah yang cukup penting di Kota Bertuah.

Lokasinya tak jauh di bawah Jembatan Siak III Pekanbaru, sekitar 50 meter dari Rumah Singgah Tuan Kadi, suasana asri dengan pohon rindang dan pemandangan Sungai Siak menjadi ciri khas kawasan ini.

Terminal tersebut merupakan terminal tertua di Kota Pekanbaru, dibangun oleh PT Caltex Pacific Indonesia sebagai persinggahan untuk mobil maupun angkutan umum atau biasa disebut oplet sebelum menyeberangi Sungai Siak lewat jembatan ponton, dari kawasan Senapelan menuju Rumbai pada tahun 1950 hingga 1970-an.

Halte itu pun merupakan sarana dan prasarana yang dibangun setelah perang kemerdekaan untuk menggiatkan perekonomian rakyat.

Baca juga: 21 Destinasi Wisata yang Wajib Dikunjungi di Kota Siak Sri Indrapura, Sebagian Besar Masuk Gratis

Baca juga: Alamnya Asri dan Sejuk, Wisata Rumah Kebun di Lingga Kepri Sediakan Homestay dan Kolam Renang

Situs Halte Terminal Lama hanya berupa kursi dinding bermotif lubang-lubang dan atap yang seluruhnya dari batu, sejak tahun 2017, situs ini dicat berwarna biru dan tidak berubah sampai sekarang.

Hidayat, seorang tokoh masyarakat sekitar yang juga lahir di sebuah rumah yang tak jauh dari Terminal Lama, mengatakan bahwa terminal tersebut aslinya cukup panjang hingga ke kaki Jembatan Siak III

"Lantaran ada pembangunan Jembatan Siak III akhirnya dipotong, fasilitas ini dulu sangat dikatakan istimewa, digunakan oleh orang-orang VIP, sekitar sini ada kedai-kedai minuman masyarakat yang menunjang terminal ini," kata Hidayat menceritakan kenangan masa kecilnya, Kamis (8/8/2024)

Dilanjutkannya, terminal itu berfungsi sebagai penghubung kota-kota di dalam provinsi, seperti ke Siak, Minas, Buton dan lainnya.

"Ini adalah terminal satu-satunya yang terletak di tepi Sungai Siak Kota Pekanbaru, diseberang sana sekarang sudah menjadi kantor Polairud," ujarnya.

Menurutnya, terminal tersebut sangat mendukung perekonomi masyarakat setempat, banyak masyarakat berbaur dari pagi hingga malam bersosialisasi membahas apa saja.

"Jadi terminal ini begitu hidup pada eranya," ucapnya lagi.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved