Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Santri Cabuli Junior di Sumbar

Senior Cabuli Junior di Pesantren Kamang Agam, Ponpes: Mendeteksi Hal Ini Sangat Sulit

Kasus ini juga terjadi di luar pondok, berarti bisa saja mereka ini kabur dari pondok saat kejadian itu

|
Foto: Fajar Alfaridho Herman/tribunpadang.com
Suasana pondok pesantren Taajul Huffazh di Kecamatan Kamang Magek, Kabupaten Agam, Jumat (9/8/2024). 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Kasus Santri Cabuli Junior di Sumbar di Pondok Pesantren (Ponpes) Taajul Huffazh terus diselidiki.

Diketahui, kasus itu melibatkan dua orang oknum santrinya.

Pihak Pondok menyebutkan mereka masih menunggu perkembangan proses hukum dugaan kasus asusila ini dari pihak Kepolisian.

"Kita masih menunggu proses hukum yang terus berlangsung. Kasus ini terjadi di luar lingkup pesantren, dan salah satunya membuat laporan langsung kepada pihak Kepolisian," kata Fajri sebagai salah satu pengurus di Ponpes Taajul Huffazh, Jumat (9/8/2024).

"Jadi kita tunggu saja dulu, nanti bagaimana keterangan dari Polisi, maka akan kita berikan tindak lanjut setelah itu dari pihak pondok pesantren," sambungnya.

Fajri juga mengatakan pihak pondok pesantren cukup terkejut dengan kejadian ini, mengingat sejauh ini mereka tidak melihat ada gerak-gerik yang aneh terhadap pelapor ataupun terlapor.

"Kita tidak memiliki kecurigaan, tidak ada keanehan yang terlihat. Selain itu mendeteksi hal ini sangat sulit karena tidak ada indikasi khusus," katanya.

"Kita tau masalah ini juga dari media sosial dan ada juga dari beberapa media yang sebelumnya juga datang kesini untuk bertanya.

Baca juga: Ashraf Meninggal Usai Dirawat 5 Hari, Ia Korban Salah Tembak Remaja Tawuran di Depan Calon Istri

Baca juga: Viral Video Wanita Labrak Remaja yang VCS dengan Suaminya, DP2KBP3A Rohil Siap Beri Pendampingan  

Kasus ini juga terjadi di luar pondok, berarti bisa saja mereka ini kabur dari pondok saat kejadian itu," sambungnya.

Ia menyebutkan kasus ini dan sejumlah kasus kekerasan seksual di Ponpes lain dalam beberapa waktu terakhir ikut memiliki dampak terhadap psikologi santri dan orang tua.

"Kita tengah merancang sejumlah langkah, kita akan telah membuat tim khusus yang memiliki sejumlah tugas, di antaranya memastikan santri tidak terganggu secara psikologis,

kemudian juga bertugas untuk terus menjalin komunikasi dengan wali murid, dan terus memantau perkembangan proses hukum," ujarnya.

Fajri mengungkapkan bahwa saat ini proses belajar mengajar terus berjalan dengan baik dan normal.

"Tidak ada gangguan dalam proses belajar mengajar, tetap berjalan normal seperti biasanya.

 Tentu ada beberapa orang tua yang mengunjungi pihak kami, namun sampai saat ini tidak ada siswa atau wali siswa yang pindah," ungkapnya.

Sumber: Tribun Padang
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved