Mantan Bupati dan Istri di Bali Membusuk

Mayat Sudah Membusuk, Dokter Forensik Akui Kesulian Autopsi Jenazah Mantan Bupati dan Istri di Bali

IB Ardana dan istrinya bermula dari tetangga yang mencurigai 3 hari terakhir tidak ada aktivitas dengan kondisi pintu terkunci serta rumahnya kotor.

IST
Dugaan Tewasnya Mantan Bupati dan Istri di Bali hingga Membusuk 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Penyebab Mantan Bupati dan Istri di Bali tewas membusuk di rumahnya terus didalami.

Kedua mayat itu saat ini sudah menjalani proses autopsi.

Dokter forensik RSUP Prof IGNG Ngoerah, dr Hengky enggan membeberkan hasil pemeriksaan luar jenazah.

“Agar tidak simpang siur akan kami jelaskan setelah autopsi dilaksanakan. Rencana autopsi dilaksanakan malam ini,” jelasnya, Jumat (9/8).

Dokter Hengky mengatakan penyidik dan keluarga telah berkoordinasi dengan kedokteran di Forensik RSUP Prof Ngoerah setelah dilakukan analisis TKP, wawancara keluarga dan penjelasan tentang autopsi maka dapat dilakukan untuk menguak kasus ini.

Waktu perkiraan kematian dua jenazah tersebut diperkirakan 72 sampai 96 jam sebelum pemeriksaan.

“Masuk ke RSUP Prof Ngoerah jam 12 malam. Dua jenazah sudah membusuk,” imbuhnya.

Dokter Hengky mengatakan dengan dilakukannya autopsi ini untuk memastikan adanya tanda-tanda kekerasan.

“Meskipun saya sudah jelaskan kepada keluarga kemungkinan besar hasilnya tidak akan bisa memuaskan harapan keluarga dan masyarakat karena kondisi mayat sudah membusuk.

Artinya tidak mungkin kita bisa mendapatkan informasi sama seperti pada saat jenazah masih segar,” paparnya.

Baca juga: Saka Tatal Jalani Sumpah Pocong, Tony RM: Pukulan Telak untuk Polri,Kejujuran Iptu Rudiana Diragukan

Baca juga: FAKTA-FAKTA Sepasang kekasih Bakar Diri di Medan: Berasal dari Sumbar, Sang Pria Tewas

Pemeriksaan autopsi akan difokuskan pada tanda-tanda kekerasan yang nyata, seperti misalnya adanya patah tulang. Dan untuk dugaan meninggal karena keluhan pada organ dalam, penyakit dan racun tetap akan diupayakan semaksimal mungkin.

“Meskipun kita tahu berdasarkan pengalaman dan bukti sering kali sel-selnya sudah lesis dan sulit untuk menentukan penyakit yang diderita pada kondisi jenazah yang sudah larus.

Akan tetapi kita akan tetap melakukan pemeriksaan secara menyeluruh karena itu tujuan autopsi,” bebernya.

Dr Hengky juga menjelaskan autopsi ini cepat dilakukan namun hasil pemeriksaan laboratoriumnya yang cukup lama.

“Ini sudah saya sampaikan permakluman kepada keluarga dan penyidik agar sabar menunggu karena kita diberikan waktu berdasarkan UU yaitu 8 minggu untuk menerbitkan hasil autopsi tersebut. Jadi tidak bisa cepat, nanti setelah hasilnya keluar kita akan rilis sepenuhnya supaya informasi tidak setengah-setengah. Takutnya nanti ada yang mengaburkan fakta,” katanya.

Kronologi Penemuan Mayat

Mantan Bupati Jembrana Drs Ida Bagus Ardana (84) dan istrinya Anak Agung Ayu Sri Wulan Trisna (64) ditemukan tewas di rumah mereka di Jalan Gurita IV No 6, Sesetan, Kota Denpasar, Kamis (8/8) malam.

Penyebab kematian mereka masih misterius

Kepala Lingkungan Karya Dharma Sesetan, Putu Gede Igar Bramandita menuturkan, kedua jenazah ditemukan di ruangan berbeda.

 "Saya lihat, tapi tidak terlalu berani mendekat. Mayat bapaknya tergeletak di dapur. Untuk adanya luka, tyang tidak tahu pasti. Sudah tergeletak. Kalau darah ada sih sepertinya tadi," kata Bram dijumpai di lokasi.

Baca juga: Kesaksian Warga Tentang Pengemudi Maut di Pekanbaru: Driver Ojol Terlempar Lalu Terseret Mobil

Baca juga: 7 Fakta Pengemudi Mobil Mabuk Tabrak 4 Pemotor di Pekanbaru, Pakai Ekstasi di Kafe hingga Mengantuk

"Istrinya di kamar. Untuk istrinya kamarnya terkunci, sudah mengeluarkan bau busuk. Diketahuinya anaknya ibu ini mencari ibunya. Kamarnya terkunci. Ada jendela, dibuka, sudah ada bau menyengat," sambungnya.

Bram yang menjadi Kaling dua tahun terakhir menyampaikan bahwa sosok almarhum IB Ardana ialah sosok yang baik dan ramah sebagai warga setempat serta komunikatif setiap ada suatu hal.

"Bapaknya ramah, baik. Pernah ada komunikasi, dulu masalah parkir. Beliau terhalang tidak bisa keluar karena ada parkir orang. Itu sudah lama. Lalu kalau ada apa menelepon, misal rumput depan belum dipotong," ujarnya.

Penemuan jenazah IB Ardana dan istrinya bermula dari tetangga yang mencurigai 3 hari terakhir tidak ada aktivitas dengan kondisi pintu terkunci serta rumahnya kotor.

Kelian Tempekan, I Wayan Kartawan, mengatakan, almarhum IB Ardana biasa beraktivitas olahraga jalan-jalan di sekitar perumahan.

"Almarhum Pak Ardana sudah lama tinggal di sini. Ini rumah lama. Biasanya jalan-jalan. Bapak sering olahraga. Aaya bertemu terakhir bulan Maret kemarin bawa surat edaran," ujar dia.

Polisi masih mendalami kasus penemuan jenazah IB Wardana dan istrinya.

Keduanya ditemukan sudah mengeluarkan bau membusuk, namun di ruangan yang berbeda.

Jenazah IB Ardana ditemukan tergeletak di dapur, sedangkan sang istri di dalam kamar.

Menurut keterangan tetangga rumah yang ditinggali keduanya tidak terlihat ada aktivitas sejak tiga hari terakhir hingga akhirnya keduanya ditemukan meninggal dunia.

Muncul berbagai spekulasi di kalangan warga sekitar perumahan mengenai peristiwa ini, muncul dugaan keduanya sakit, bunuh diri, hingga kejadian perampokan.

Saat dikonfirmasi mengenai dugaan awal penyebab meninggalnya kedua jenazah yang ditemukan, Kasih Humas Polresta Denpasar, AKP I Ketut Sukadi belum bisa memberikan penjelasan. Dia mengaku masih mendalami kasus ini.

"Masih dalam konfirmasi," kata AKP Sukadi, Jumat (9/8).

Pantauan di lokasi Jalan Gurita IV No 6, Sesetan, Jumat (9/8), rumah yang ditinggali pasutri tersebut terpasang garis polisi, terlihat sejumlah kerabat atau pihak keluarga juga berdatangan melihat lokasi tempat kejadian perkara (TKP), namun sebatas di luar rumah.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribun Bali, rencananya keluarga sepakat meminta autopsi terhadap kedua jenazah untuk mengetahui penyebab meninggalnya pasangan suami istri ini.

Tim Laboratorium Forensik Cabang Denpasar Polri melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) penemuan jenazah.

Tim tiba menggunakan mobil operasional Labfor Cabang Denpasar dan satu unit mobil Avanza hitam sekitar pukul 15.10 Wita.

Sejumlah petugas Labfor memasuki rumah dengan membawa sejumlah peralatan untuk memeriksa didampingi perwakilan keluarga.

Sementara itu, kerabat atau keluarga lain duduk-duduk di luar rumah karena hanya perwakilan yang diizinkan masuk serta sejumlah anggota polisi yang berjaga di depan menunggu olah TKP.

Sekitar pukul 15.57 Wita, seorang petugas keluar dengan membawa beberapa barang bukti yang dibungkus ke dalam plastik.

Salah satu barang bukti yang dibawa terdapat tas jinjing perempuan berwarna hitam.

(TRIBUNPEKANBARU.COM)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved