Kasus Vina Cirebon

Sakit Parah di Punggung, Sudirman Terpidana Kasus Vina Ngaku Tak Kuat Tidur Lebih 3 Jam

Sudirman kini tak bisa duduk dan tidur lama karena sakit punggung akibat penganiayaan yang dialami selama dalam pemeriksaan kasus Vina Cirebon. 

Editor: Muhammad Ridho
tangkap layar
Sakit Parah di Punggung, Sudirman Terpidana Kasus Vina Ngaku Tak Kuat Tidur Lebih 3 Jam 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Sudirman, terpidana kasus kematian Vina Cirebon dan Eky mengungkap penderitaan yang dialaminya setelah disiksa penyidik kepolisian.

Setiap membantah tak terlibat kasus Vina Cirebon, Sudirman selalu mendapat balasan dari penyidik.

Demikian pengakuan Sudirman yang kini ditahan di Lapas Banceuy, Bandung.  

Sudirman kini tak bisa duduk dan tidur lama karena sakit punggung akibat penganiayaan yang dialami selama dalam pemeriksaan kasus Vina Cirebon. 

Menurut Benny Indrayana, kakak Sudirman, sang adik itu hanya kuat duduk atau tidur tak lebih dari tiga jam. 

Hal itu diungkapkan Benny saat berbincang dengan Dedi Mulyadi di channel youtube KDM yang tayang Sabtu (24/8/2024). 

Diceritakan Benny, saat keluarga dan kuasa hukum dari Peradi membesuknya pada Kamis (22/8/2024), kondisi Sudirman tampak baik meski masih ada trauma. 

"Dia kayak gak mau ungkapin sesuatu, masih takut yang terjadi di masa lalu dan yang baru (pemeriksaan)," ungkap Benny.

Dikatakan Benny, saat bertemu itu Sudirman menangis dan terus mengeluh punggungnya sakit.

"Saya gak tega pak. Dia gak bisa duduk lama, tidur pun gak bisa," aku Benny sambil menangis.  

Karena gak tidur lama, setiap malam Sudirman harus terbangun setiap tiga jam sekali. 

"Tiduran gak bisa lama. dibawa duduk tidur lagi. Sambil duudk merem. Setiap tiga jam harus dibangunkan badannya," ungkap Benny. 

Saat dibesuk, Sudirman mengaku badannya capek-capek semua.

Saat itu pihak keluarga bahkan sempat memintanya untuk tiduran.  

"Saya sedih, badannya kecil pak," ungkap Benny.

Dedi Mulyadi lalu menyarankan agar keluarga bertanya ke Lapas, apakah diperbolehkan membawa dokter dari luar untuk memeriksa kondisi Sudirman

Benny juga membantah narasi  dari video yang beredar, menyebutkan saat ini Sudirman hidupnya nyaman dalam tahanan. 

Menurut Benny video itu hanya settingan. 

Tempat tidur yang disebut itu di hotel, adalah ruang tahanan untuk perempuan yang ada di Polda Jabar. 

Sementara foto Sudirman pakai hp dan headfree, ternyata itu juga settingan. 

Sudirman tidak pernah diberi handphone oleh penyidik, namun hanya dipinjami. 

"ITu dia lagi iseng ngirim (foto) ke saya, itu dipinjemin," aku Benny.  

Sementara terkait foto uang yang dikirimkan padanya, menurut Benny, Sudirman mengaku tidak pernah mengirimkan foto uang yang kepada Benny. 

Saat ditanya terkait pengakuannya memukul Eky hingga enam kali, Sudirman membantahnya. 

"Saya tanyaian lagi, gak ngomong seperti itu," katanya. 

Pengakuan Sudirman yang  dipakai dasar penyidik di sidang praperadilan Pegi Setiawan juga diakui Benny tidak sesuai fakta. 

"Tapi bilangnya gak tahu, gak ngomong seperti itu," katanya. 

Diakui Benny, sang adik memang plin plan, saat ditanya penyidik dia mengakui kasus itu, tapi ketika ditanya keluarga selalu membantah. 

"Mungkin ketakutan dia," tukas Benny. 

Seperti diketahui, Sudirman yang sebelumnya ditahan di Lapas Cirebon dipinjam atau dibon penyidik Polda Jabar untuk memberikan keterangan di kasus Pegi Setiawan yang baru ditangkap pada 21 Mei 2024. 

Sudirman dibawa ke Polda Jabar dua hari setelah Pegi Setiawan ditangkap atau tanggal 23 Mei 2024. 

Saat itu, Polda Jabar memerlukan keterangan Sudirman yang mengaku sebagai teman sekolah Pegi Setiawan. 

Menurut Titin Prialianti, mantan kuasa hukum Sudirman, di Polda Jabar Sudirman langsung diinterogasi. 

"Sampai pukul 04.00 WIB, Sudirman itu masih tidak mengaku terlibat dalam kasus Vina Cirebon. Baru jam 4 subuh, Sudirman dillempar pakai batu, terpaksa dia mengakui," kata Titin mengungkap pengakuan Sudirman ke media saat ditemui di depan Lapas Banceuy pada Kamis (22/8/2024).

Tak hanya dilempar batu, saat itu Sudirman juga mengaku disiram air panas di kepalanya.   

Kepada Titin dan keluarganya, Sudirman bahkan menyebut nama penyidik yang menganiayanya. 

"Ada namanya, tapi saya lupa. Jadi, dia masih terima perlakuan yang tidak semestinya di Polda," ungkap Titin.

Sudirman juga membantah telah menginap di hotel.

Pria yang diketahui memiliki keterbelakangan mental itu diinapkan di ruang tahanan perempuan unit PPA Polda Jabar.

"Kalau ada informasi Sudirman menginap di hotel itu salah besar. Kami sudah mengkonfirmais, dia ditaruh di PPA, di tahanan perempuan. Dipisahkan memang," katanya. 

Sudirman juga mengaku selama ditahan tidak memegang ponsel, tapi hanya sekali waktu dipinjami saja. 

Sudirman juga membantah telah mengirimkan pesan WhatsApp kepada kakaknya, Beni Indrayana yang berisi telah nyaman di Polda Jabar. 

Sudirman juga tidak pernah memperlihatkan uang selama di tahanan. 

Bahkan, kepada keluarganya Sudirman masih mengeluh kesakitan di punggungnya karena bekas ditembak peluru karet saat diperiksa di Polres Cirebon Kota. 

"Dia mengeluhkan belakang punggungnya sakit, tidak bisa duduk terlalu lama. Dia cerita itu ditembak pakai peluru karet di belakang punggungnya waktu di Polres Cirebon Kota," kata Titin. 

Titin menyebut, Sudirman paling menderita dibanding terpidana kasus Vina setelah Pegi Setiawan ditangkap. 

Kalau pada akhirnya dia mengaku telah memukul Eky enam kali, hal itu dilakuakn karena ada tekanan yang luar biasa.

Saat dijenguk, Sudirman meminta dibawakan Al Quran, namun pihak keluarga belum membawakan. 

Saat ini pihak keluarga dan kuasa hukumnya mengupayakan untuk bisa memindah penahanan Sudirman ke Lapas Cirebon, bersama enam terpidana kasus Vina Cirebon lainnya. 

"Mohon dukungan semua pihak agar Sudirman bisa dipindahkan ke Cirebon," tukas Titin. 

Sudirman Belum Ajukan PK

Pasalnya  berbeda dengan 6 terpidana kasus Vina lainnya, Sudirman hingga kini belum mengajukan Peninjauan Kembali (PK) perkaranya di Mahkamah Agung (MA). 

Sudirmam belum mengajukan PK karena pihak kuasa hukum masih kesulitan menemukan fakta baru (novum) memgingat di perkara ini Sudirman satu-satunya terpidana yang mengaku memukul korban Muhammad Rizky alias Eky. 

Menurut kakak Sudirman, Beni Indrayana, pengakuan adiknya yang memukul Eky 6 kali itu ngawur. 

Pasalnya Sudirman tidak mengenal Eky dan kepada keluarga selalu membantah melakukan itu, tapi di depan penyidik pengakuannya berbeda. 

Pihak keluarga juga punya alibi yamg kuat untuk membuktikan Sudirman tidak bersalah. 

"Kan Sudirman ada di rumah. Saksinya ada Lilis sama Arfan. Untono kakak ipar Arfan juga ada di situ," terang Beni dikutip dari tayangan youtube Kang Dedi Mulyadi Channel pada Rabu (21/8/2024).

Hingga kini pihak keluarga juga belum berkoordinasi dengan pengacara Sudirman tunjukan Polda Jabar. 

Beni mengakui, pengakuan adikmya itu sering berubah-ubah, tergantung siapa yang mengarahkan. 

"Keluarga juga pusing  yang belain gak bisa belain," aku Beni.

Ayah Sudirman mengaku terakhir bertemu dengan sang anak saat di Mapolda Jabar pada 28 juni 2024. 

Saat itu pun dia tidak bisa leluasa karena dipepet terus oleh polisi dari Polres Cirebon Kota. 

"Sudirman gak sempat cerita. Saya ngobrol selalu diarahkan. Ada 2 polisi, satu dampingi saya, satu ibunyaa," sebut ayah Sudirman

Beni mengaku terakhir Sudirman menghubungi dia via WA dan mengaku nyaman. 

Namun hal itu justru semakin membuat dia dan keluarganya pusing. 

Terpisah, Kuasa Hukum Keluarga Sudirman, Jutek Bongso, menyampaikan bahwa Sudirman tak bisa disatukan dengan enam terpidana Kasus Vina Cirebon untuk bersama-sama mengajukan PK lantaran pengakuannya. 

"Sudirman ini infonya, mengakui telah memukul enam kali ke korban saat peristiwa itu tapi tidak membunuh," ujar Jutek seperti dikutip dari Nusantara TV yang tayang pada Senin (19/8/2024). 

Pengakuan Sudirman ini menghalangi Jutek Bongso untuk mengajaknya ikut bergabung dengan enam terpidana lain. 

Karena pengakuan itu, penasehat hukum Sudirman, Wilson Tambunan, berupaya untuk mencari novum terkait pemukulan itu. 

"Ini yang membuat kita beda kan tidak mungkin dia (Sudirman) lewat kami sedangkan kami berjuang terhadap enam terpidana yang tidak mengakui ya kita adu fakta aja apa yang terjadi karena kami hadirkan banyak novum dan banyak hal utk membuktikan para terpidana ini tidak ad di lokasi dan bukan mereka melakukan pembunuhannya," ujarnya. 

"Bahkan saat ini banyak saksi, banyak bukti yang menyampaikan bahwa peristiwa itu bukan pembunuhan tapi adalah kecelakaan murni, seperti hasil penyelidikan awal di olah tkp pertama oleh Polres Sumber," jelasnya lagi.

Sementara itu, mantan Wakapolri Komjen (purn) Oegroseno mengatakan, pengakuan Sudirman lemah karena tidak diperkuat alat bukti lain. 

Eks Kadiv Propam tersebut juga mengatakan Sudirman tidak bisa serta merta dikatakan sebagai pelaku karena didasarkan dari pengakuannya saja. 

"Harus dibuktikan dengan dua alat bukti, ada enggak? Yang mengatakan dia memukul ini yang sampai sekarang tidak terbukti. Scientific Crime Investigation ini tidak pernah dibuktikan di sini," lanjutnya. 

"Pengakuan nanti hanya di akhirat aja, kalau di dunia pengakuan sebagai keterangan saksi satu aja enggak cukup minimal dua alat bukti," pungkasnya.  

( Tribunpekanbaru.com )

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved