Mengintip Gaji dan Pendapatan Briptu Putri Sirty Cikita, Polwan Viral Dijuluki Duta Sopan Indonesia

Tak hanya itu, muncul juga video satu lagi yang juga menyampaikan permohonan maaf atas kegaduhan yang sedang terjadi. 

IST
Briptu Putri Sirty Cikita Sabunge, polwan viral hingga dijuluki Duta Sopan Indonesia 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Inilah sosok Polwan Briptu Putri Sirty Cikita Sabunge (29), polwa viral di media sosial usai memarahi pria yang sedang makan.

Ia pun dijuluki oleh warganet sebagai "Duta Sopan Indonesia" sebagai sebuah sindiran.

Sebagai perempuan, ia disebut netizen mencontohkan perilaku yang kurang sopan, sementara dirinya sebagai polisi seharusnya mengayomi masyarakat luas.

Setelah mendapatkan kritikan dari publik, Polwan Putri Cikita pun menyampaikan permintaan maaf, seperti dikutip Selasa (27/8/2024).

Briptu Putri Cikita sampai saat ini masih dituntut netizen untuk menyampaikan permohonan maaf di depan publik.

Profil dan Biodata Polwan Putri Cikita

Nama Lengkap: Putri Sirty Cikita Sabunge SH.

Usia: 29 tahun pada saat ini.

Nama panggilan: Putri Cikita.

Berdarah: Manado-Jawa.

Tempat dan tanggal lahir: Kotamabogu, Sulawesi Utara, 23 September 1995.

Masuk bintara polisi: Tahun 2013.

Pangkat saat ini Brigadir Polisi Satu (Briptu).

Berdinas: Di Polda Metro Jaya.

Bergaji: Rp 2.169.500 hingga Rp 3.565.200.

Tunjangan: Rp 2 jutaan.

Pendidikan: Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Painan 2015 dan Universitas Azzahra 2016.

Media sosial IG: @putrisirtycikita.

Memiliki 155 ribu pengikut Instagram.

TikTok: @putrisirtycikita_sabunge.

Aktif host program "The Police Trans 7".

Selain host TV, Putri juga kerap menjadi host di kanal YouTube NTMC Channel dan NTMC Podcast.

Baca juga: UPDATE Pencurian Mobil ATM di Padang Pariaman: Pelaku Tertangkap, 2 Oknum Polisi Terlibat

Baca juga: Sudah Minta Maaf, Video Baru Polwan Putri Cikita Kembali Disorot Warganet: Curigai Mata Pria Memerah

Klarifikasi Putri Cikita

Melalui TikTok @putrisirtycikita_sabunge terlihat tulisan permintaan maaf dengan latar belakang video saat di Tempat Kejadian Perkara (TKP) awal mula Briptu Putri Cikita dihujat hingga viral.

"Manusia tidak ada yang sempurna dan tentunya manusia tempatnya salah dan dosa," 

"Tolong stop hujat kami. Kami juga manusia biasa yang bisa saja melakukan kesalahan, baik yang di sengaja ataupun tidak di sengaja,"

"Yang kami lakukan adalah sebagai edukasi supaya saling menghargai saat berbicara, karena kami datang untuk tugas patroli malam mengamankan wilayah dari hal-hal yang mengganggu ketertiban atau mencurigakan perbuatan kejahatan,"

"Bukan untuk mengganggu masyarakat," tulis akun Putri Cikita tersebut, dikutip Selasa (27/8/2024). 

Tak hanya itu, muncul juga video satu lagi yang juga menyampaikan permohonan maaf atas kegaduhan yang sedang terjadi. 

"Semua nya sudah selesai dan jelas yaa, mohon untuk tidak berlanjut dalam kasus kesalahpahaman ini," 

"Dan kembali kami sampaikan bahwa tidak ada manusia yang luput dari sebuah kesalahan atau bisa menghindari sebuah kesalahpahaman seperti yang terjadi disini. Terimakasih," lanjutnya. 

Namun hingga berita ini ditulis, belum diketahui siapa pemilik akun dan penulis permintaan maaf tersebut.

Baca juga: Kisah Pilu Nizam, Ibu Tiri Makan Enak dalam Rumah, Ia Kedinginan dan Kelaparan tak Dipedulikan

Baca juga: Penggunaan Jet Pribadi oleh Kaesang Pangarep, KPK : Tolong Dong Itu Informasi Diklarifikasi

Klarifikasi Polri

Akun resmi National Traffic Management Center (NTMC) Korlantas Polri dan Divisi Humas Polri buka suara soal video Briptu Putri Sirty Cikita tegur orang makan hingga disebut 'Duta Sopan Indonesia'. 

NTMC sendiri merupakan pusat kendali informasi dan komunikasi yang mngatur lalu lintas di Indonesia.

Pihak NTMC mengungkapkan bahwa video viral tersebut hanya cuplikan dari kejadian yang sebenarnya. 

"Terima kasih Sobat Polri atas masukan yang diberikan, ijin menjelaskan bahwa Video tersebut merupakan cuplikan atau potongan dari video lengkap acara The Police yang rilis pada tanggal 22 Agustus 2024 pukul 22.45 WIB,"

"Kejadian sebelumnya bahwa anggota Polri melakukan teguran kepada 5 orang masyarakat yang sedang minum minuman keras di lokasi tersebut," 

"Namun terdapat 1 orang yang tidak mengindahkan teguran dan malah menaikkan kaki ke kursi serta membuang puntung rokok ke arah petugas,"

"Sehingga, kami memberikan teguran lisan kepada orang tersebut,Terima kasih saran dan masukannya sobat Polri" tulis akun @NTMCLantasPolri.

Tulisan itu menjawab unggahan akun X @monica yang ikut membagikan potaongan video saat polwan Briptu Putri Sirty Cikita Sabunge dianggap kurang sopan.

"Ditunggu permintaan maafnya Bu Polwan agar Pak Kapolri @ListyoSigitP  tdk merasa dicemarkan nama baiknya," tulis akun @monica yang membagikan potongan video tersebut.

Pada unggahan tersebut, akun @monica menandai akun Divisi Humas Polri dan Polri sehingga mendapatkan respon jawaban.

Sementara itu, akun resmi Divisi Humas Polri juga ikut membela Brigadir Putri Sirty Cikita.

"Halo Sobat Polri, Di cuplikan video tersebut, dalam upaya memelihara Kamtibmas, kami memberikan teguran kepada lima orang masyarakat yang sedang mengonsumsi minuman keras di lokasi tersebut," tulis akun X Divisi Humas Polri.

"Namun, terdapat satu orang yang tidak mengindahkan teguran tersebut dan malah menaikkan kakinya ke kursi serta membuang puntung rokok ke arah petugas."

"Atas tindakan tersebut, kami memberikan teguran lisan kepada orang tersebut."

DIkiritik Kompolnas

Komisioner Kompolnas Yusuf Warsyim memberi komentar terkait video Polwan Briptu Putri Sirty Cikita interogasi warga yang sedang makan. Video Polwan yang marah ini terekam dalam tayangan TV The Police. 

Adapun Yusuf Warsyim menyebut jika pria tersebut diduga dalam kondisi terpengaruh alkohol.

"Sementara memang apabila dicermati, anggota polisi yang sedang bertugas komunikasi kurang patut. Seolah ada seseorang yang sedang makan diinterogasi seperti itu," ujarnya saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (25/8/2024). 

Yusuf menilai cara polisi itu berkomunikasi kurang patut saat menanyai warga sipil. Karena itu, pihaknya akan meminta klarifikasi ke Polri secepatnya.

Kompolnas juga merasa harus mendapatkan video lengkap percakapan yang terjadi dalam video viral tersebut. "Kita sarankan kepada Polri untuk memberikan penjelasan dan klarifikasi bagaimana peristiwa sebenarnya," tegas Yusuf. 

Masukan Kompolnas

Terpisah, Komisioner Kompolnas, Poengky Indarti menyatakan dirinya belum tahu alasan beberapa anggota kepolisian itu mendatangi warung tempat warga sedang makan yang tayangan dalam acara televisi itu.  "Tapi saya melihat pendekatan polisi pada warga tersebut kaku, apalagi mereka pakai baju seragam, dan polwannya judes sekali," ungkapnya.

Poengky menilai, warga yang sedang makan seharusnya tidak diajak bicara kecuali warga itu menjadi target penangkapan. 

 Jika polisi bermaksud mendatangi warga untuk melakukan pencegahan kejahatan dan menyapa, lanjut dia, sebaiknya melihat situasi dan kondisi. Jangan seolah mengepung dan menghakimi warga.

"Sopan gak sih diajak bicara kok makan? Lha wong memang yg diajak bicara lagi makan. Malah polisinya yang terkesan mengganggu orang makan dan tidak sopan," tambah Poengky.

Dia juga menyebut, tindakan polisi itu justru menunjukkan polisi yang paling mengetahui sopan santun. Sementara warga tidak sopan. Padahal, belum tentu begitu.

Poengky menyarankan, meski adegan video viral itu tayangan televisi, polisi harus belajar bersikap sehumanis saat menyapa masyarakat.

"(Contohnya) perkenalkan diri, 'saya Ipda A dan ini anggota saya B, C, D. Mohon maaf mengganggu bapak makan;. Bila perlu sambil ikut duduk di samping warga dan ikut pesan makanan. ;Ini dengan Bapak siapa?' Setelah dijawab, baru dilanjutkan, 'kami ingin bertanya apakah situasi di daerah ini aman menurut bapak?' Dan seterusnya," tuturnya mencontohkan.

Dia menambahkan, sikap polisi yang humanis akan memberi kesan akrab antara polisi dan masyarakat. Polisi tidak boleh membuat masyarakat seolah menjadi 'tersangka' apalagi sampai bersikap judes seperti dalam video viral itu.

Terkait tayangan televisi yang cuplikan videonya viral itu, Poengky terutama mengkritik si polisi pimpinan yang tidak menggunakan pendekatan humanis dan malah menakutkan warga.

Dia juga mengkritik polwan yang sok judes, tidak menerapkan senyum, sapa, dan salam, serta sok tahu sopan santun. Padahal, polwan itu dinilai justru tidak sopan karena mendorong badan warga. "Untung warganya sabar," tandas Poengky.

Video Viral

Sebuah video yang memperlihatkan aksi seorang polisi wanita (polwan) dan sejumlah polisi yang menegur orang makan karena dinilai tidak sopan, viral di media sosial.

Video polwan ganggu orang makan itu salah satunya dibagikan akun media sosial X atau Twitter, @ARSIP*** pada Jumat (23/8/2024).

 Dalam video itu, tampak rombongan polisi mendatangi warung makan pinggir jalan. Mereka lalu menanyai seorang pria yang sedang makan. Namun di tengah pemeriksaan, seorang polwan tiba-tiba menegur pria itu.

"Kalau diajak ngobrol tuh emang sopan ya sambil makan?" tanya polwan itu sambil menunjuk makanan yang pia itu pegang dari meja di depannya. Usai ditegur, pria itu langsung melepaskan makanannya.

Polisi yang pertama menanyainya pun memberikan nasihat agar pria itu bersikap sopan santun. Meski begitu, polwan yang menegurnya tidak diam.

Pria itu kembali dimarahi bahkan pundaknya didorong. "Coba, kalau saya gak menghargai masnya, saya dorong-dorong gitu, enak gak?" tanya polwan tersebut.

Hingga Minggu (25/8/2024), video itu telah tayang sebanyak 13 juta kali, disukai 40.000 warganet, dan dibagikan ulang 16.000 kali.

Sementara itu, Usai video polwan yang mengganggu orang makan itu viral, akun X milik Divisi Humas Polri, @DivHumas_Polri memberikan klarifikasinya.

Menurut Divisi Humas Polri, video tersebut merupakan cuplikan dari program televisi berjudul The Police yang dirilis pada 22 Agustus 2024 pukul 22.45 WIB.

"Di cuplikan video tersebut, dalam upaya memelihara Kamtibmas (keamanan, ketertiban masyarakat), kami memberikan teguran kepada lima orang masyarakat yang sedang mengonsumsi minuman keras di lokasi tersebut," tulisnya, Sabtu (24/8/2024).

Divisi Humas Polri mengklaim, ada satu orang yang tidak mengindahkan teguran dan malah menaikkan kaki ke kursi serta membuang puntung rokok ke arah petugas.

Atas tindakan itu, petugas polisi memberikan teguran lisan kepada orang tersebut.

(TRIBUNPEKANBARU.COM)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved