Lipsus Waspada Virus Monkeypox

KKP Dumai Tidak Temukan Kasus Cacar Monyet pada ABK d‎an Penumpang Dari Luar Negeri

Jika ada ABK yang memiliki gejala klinis Cacar monyet, akan dilakukan proses isolasi dengan berkoordinasi dengan RSUD setempat

Penulis: Donny Kusuma Putra | Editor: Theo Rizky
TRIBUNPEKANBARU/DONNY KUSUMA PUTRA
Suasana Pelabuhan Dumai beberapa waktu lalu. Kantor kesehatan pelabuhan (KKP) Kelas II Dumai, ‎tidak temukan  penyakit Monkeypox atau Cacar Monyet di negara non endemis, di Kota Dumai, atau Pelabuhan Kota Dumai. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, DUMAI - Kantor kesehatan pelabuhan (KKP) Kelas II Dumai, ‎tidak temukan  penyakit Monkeypox atau Cacar Monyet di negara non endemis, di Kota Dumai, atau Pelabuhan Kota Dumai.

Ketua Tim Kerja Pengawasan Faktor Resiko Kesehatan Orang, Kegawatdaruratan dan Situasi Khusus, KKP Dumai, dr. Upik mengungkapkan bahwa berdasarkan intruksi dari Kementerian Kesehatan terkait penyebaran  penyakit Monkeypox atau Cacar Monyet, pihaknya telah menindaklanjutinya.

Ia menambahkan, sejauh ini KKP Dumai, belum menemukan kasus Cacar Monyet pada Anak buah kapal (ABK) pada kapal kapal dari luar negeri‎ yang berada di perairan Dumai. 

"Sejauh yang ini kami tidak menemukan ada ABK dari luar negeri yang terpapar Cacar Monyet, dan mudah mudahan tidak ada yang terjangkit ketika berada di Dumai," katanya, Kamis (29/08/2024). 

‎dr Upik menerangkan, tidak hanya terhadap ABK, pihaknya juga tidak menemukan penumpang dari luar negeri yang datang ke Dumai, terpapar Cacar Monyet. 

Baca juga: Waspada Mpox Masuk ke Riau, Bandara SSK II Pekanbaru Lakukan Antisipasi

Baca juga: Waspada Potensi Penyebaran Virus Mpox, Kadiskes Riau Ingatkan Warga Lakukan Ini 

Dijelaskannya, khusus untuk ABK dari luar negeri, sebelum masuk ke perairan Dumai, pihaknya lebih dulu melakukan pemeriksaan secara visual apakah ada tanda tanda terjangkit Cacar Monyet, jika ditemukan tanda tanda pihaknya akan melakukan observasi, da‎n dilakukan Karantina. 

"Jadi tanda tandanya, jika ada Ruam Angkut dibadan, sakit kepala, demam Akut diatas 38,5 derajat celcius, pembesaran kelenjar getah bening, nyeri otot, sakit punggung dan kelemahan tubuh," sebutnya

Ia  menjelaskan, jika ada ABK yang memiliki gejala klinis Cacar monyet, akan dilakukan proses isolasi dengan berkoordinasi dengan RSUD setempat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. 

"Cacar monyet ini bisa menular melalui kontak fisik, seperti bersentuhan kulit, untuk itu perlu adanya pemahaman terkait cacar monyet ini," sebutnya. 

Pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada ABK dan agen pelayaran yang ada di kota Dumai, terkait penyebaran Cacar monyet‎ di Kota Dumai. 

Dirinya berharap dengan adanya sosialisasi ini bisa memberikan pemahaman kepada agen pelayaran maupun ABK terkait bahayanya cacar monyet tersebut

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan dr. Syaiful menegaskan, bahwa di kota Dumai, tidak ditemukan adanya kasus Cacar Monyet, baik di RSUD maupun ditempat lainnya. 

Dirinya menghimbau kepada masyarakat, ‎jika menemukan gejala gejala kelinis terkait cacar monyet agar segera menghubungi Dinas kesehatan atau Puskesmas terdekat. 

"‎Jadi perlu diketahi, gejala cacar monyet ini dimulai dengan demam, sakit kepala, nyeri otot, dan kelelahan. Perbedaan utama antara gejala cacar air dan cacar monyet adalah bahwa cacar monyet menyebabkan pembengkakan pada kelenjar getah bening (limfadenopati) sedangkan cacar air tidak," pungkasnya

( Tribunpekanbaru.com/Donny Kusuma Putra )

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved