Mantan Bupati dan Istri di Bali Membusuk
Update Mantan Bupati dan Istri Tewas Bersama di Rumah, Meninggal Tak Wajar, 26 Saksi Diperiksa
Berdasarkan pemeriksaan forensik, korban Ida Bagus Ardana (84) dan istrinya, Sri Wulan Trisna (64) diduga sudah meninggal sekitar 72 sampai 96 jam
TRIBUNPEKANBARU.COM - Update kasus mantan Bupati Jembrana tewas membusuk bersama istri di rumahnya.
Hampir 1 bulan kasus ini bergulir, titik terang sedikit demi sedikit mulai terlihat .
Berdasarkan pemeriksaan forensik, korban Ida Bagus Ardana (84) dan istrinya, Sri Wulan Trisna (64) diduga sudah meninggal sekitar 72 sampai 96 jam sebelum ditemukan.
Kabar terbaru dari kasus ini, Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah (Polda) Bali Kombes Jansen Avitus Panjaitan mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan, korban diduga meninggal secara tak wajar atau bukan karena sakit.
"Sementara dua korban meninggal yang ditemukan dan diperiksa meninggal bukan meninggal wajar, sekarang lagi didalami akibat meninggalnya apa, kenapa dikatakan meninggal tidak wajar, dan penyebabnya apa sedang didalami," ujarnya, Jumat (30/8/2024) di Denpasar, dilansir dari Tribun Bali.
Oleh karena itu, petugas sedang menyelidiki penyebab ketidakwajaran itu.
"Apakah ada pelaku atau tidak, itu bagian penyelidikan," ucapnya.
Di samping itu, Jansen juga membeberkan hasil uji toksikologi Laboratorium Forensik Polda Bali terhadap sejumlah cairan yang disita dari rumah korban.
"Sementara cairan itu yang sudah dipelajari, belum ada kaitan dengan kematiannya. Nama jelas cairan itu nanti akan disampaikan," ungkapnya.
Cairan tersebut ditemukan ketika polisi melakukan olah tempat kejadian perkara. Cairan itu lantas dibawa ke lab untuk diuji apakah di dalamnya terkandung bahan kimia atau tidak.
Selain itu, untuk mengungkap kasus ini, polisi sudah menganalisis rekaman kamera pemantau di sekitar rumah korban. Polisi juga telah memeriksa 26 saksi, baik keluarga maupun tetangga.
Jansen membantah bahwa kepolisian bergerak lambat dalam menguak kasus tewasnya mantan Bupati Jembrana dan istri. Ia mengungkapkan, polisi butuh waktu agar tidak salah menyimpulkan penyebab kematian korban.
"Bukan lambat, jadi teman-teman di Polresta sedang mendalami, sedang di-cross check hasil dari laboratorium forensik maupun dari kedokteran forensik. Nanti dipelajari kembali, dievaluasi kembali, sambil menentukan kesimpulan penyebab kematian," tuturnya.
Sementara itu, keluarga korban meminta kepolisian agar mengusut kasus ini secara tuntas.
"Intinya kami dari pihak keluarga sudah mengikhlaskan, merelakan kepergian beliau, walaupun dengan cara yang menurut kami kurang wajar," kata adik Bagus Ardana, Ida Bagus Lilik Sudirga, di Kabupaten Badung, Bali, Kamis (15/8/2024).
Keluarga berharap agar pengusutan kasus bisa dilakukan dengan transparan.
"Kami segenap keluarga besar mengharapkan supaya proses ini dibuka selebar-lebarnya oleh kepolisian, dan setelah itu mudah-mudahan tidak ada kesalahan," imbuhnya.
Untuk diketahui, Ida Bagus Ardana menjabat sebagai bupati Jembrana selama dua periode, yaitu pada 1980-1985 dan 1985-1990.
Jenazah Ida Bagus Ardana dan istri, Sri Wulan Trisna, dikremasi di Krematorium Kerta Semadi di Mumbul, Nusa Dua, Kabupaten Badung, Kamis (15/8/2024) pukul 10.30 Wita.
Pasangan suami istri tersebut ditemukan dalam keadaan tak bernyawa di rumahnya pada 8 Agustus 2024.
Jasad Ida Bagus Ardana tergeletak di dekat pintu dapur, sedangkan jenazah Sri Wulan Trisna berada di atas kasur kamar.
Cerita Keluarga
Diwartakan sebelumnya, adik dari IB Ardana, IB Lilik Sudirga, pun menceritakan bahwa terakhir kali mereka komunikasi adalah pada bulan Juli 2024.
"Terakhir kali pulang saat Galungan lalu, sedangkan kontak lewat HP pada bulan lalu,"
"Entah situasinya di sana bagaimana, kita belum tahu persis, sampai beliau meninggal," ujarnya.
Dikutip dari TribunBali.com, IB Lilik menceritakan jasad kedua korban pertama kali ditemukan oleh anak IB Ardana, Windi.
Saat itu Windi sedang berkunjung ke rumah korban bersama suaminya.
"Setelah ditelpon-telpon ibunya tidak angkat HP. Selanjutnya suaminya naik pagar dan ditengok, ternyata ibunya dilihat dalam kondisi tidur, tidak bergerak, pakai selimut yang posisinya ada di kamar," ujarnya.
Windi pun langsung melapor kepada ketua lingkungan setempat hingga warga mendobrak pintu rumah korban.
"Setelahnya dilihatlah kakak (IB Ardana) meninggal dalam posisi terlentang di belakang rumah,"
"Jadi berbeda ini (jenazahnya ditemukan), kakak berada di halaman rumah sedangkan istrinya di dalam kamar," sebutnya.
Ia mengatakan adiknya juga tak memiliki penyakit.
"Kalau penyakit dalam tidak ada," ujarnya.
Ia pun menyerahkan semua urusan hukum kepada pihak kepolisian.
"Kita baru akan tau setelah mendapat laporan resmi dari kepolisian terkait hasil pemeriksaan autopsi dan lain sebagainya,"
"Apapun hasil dari pihak kepolisian, itu akan digunakan sebagai acuan dasar melanjutkan prosesi dan sebagainya," kata IB Lilik.
mantan Bupati Jembrana tewas membusuk
Mantan Bupati di Bali Membusuk bersama Istri
Ida Bagus Ardana
Tribunpekanbaru.com
Ingat Mantan Bupati dan Istri di Bali Tewas Membusuk di Rumahnya? Ternyata Ada Tanda Kekerasan |
![]() |
---|
Tinggal Menunggul Hasil Pemeriksaan Cairan: Menguak Misteri Tewasnya Mantan Bupati dan Istri di Bali |
![]() |
---|
Mayat Sudah Membusuk, Dokter Forensik Akui Kesulian Autopsi Jenazah Mantan Bupati dan Istri di Bali |
![]() |
---|
Pintu Kamar Terkunci dari Dalam, Ternyata Jasad Ida Bagus Ardana Ditemukan di Dapur |
![]() |
---|
Tetangga Ungkap Keseharian Ida Bagus Ardana, Mantan Bupati yang Tewas Versana Istrinya di Bali |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.