Kakak Eksploitasi Adik di Pariaman
Jebakan Kakak Tiri bikin ABG 14 Tahun di Pariaman Harus jadi Pemuas Nafsu Pria Hidung Belang
K tak pernah menyangka jika kakak tirinya R menjebaknnya . Sampai kemudian ia berada pada posisi terpaksa menjadi pemuas nafsu pria hidung belang
TRIBUNPEKANBARU.COM - Jebak adik tiri , pria di Pariaman ini nikmati uang 'senang' dibalik penderitaana .
Ya , inilah yang dilakukan pria yang berinsial R (16) . Teganya ia memanfaatkan adik tirinya yang berinsial K (14)untuk mendapatkan uang dengan mudah .
Dan ia melakukannya dnegan cara yang licik dan keji . Batapa tidak , si adik ia iming-imingi dnegan pekerjaan yang pantas di kafe .
Meski awalnya adik menolak, namun R berupaya meyakinkan snag adik agar mau mengikutinya .
Baca juga: Kisah Pilu Gadis 14 tahun di Pariaman , Dipaksa Layani 5 Pria Hidung Belang Sekaligus di Pantai
Dan jebakan tersebut disambut oleh sang adik yang polos.
Dan ketika iming-iming kerja di Kafe tak sesuai dnegan harapan snag adik , R menggunakan cara kekerasan.
Habis baik , R kemudian menggunakan intimidasi agar sang adik akhirnya harus dan mau tak mau terpaksa mengikuti apa yang diperintahkan.
Dan bukan kerja di kafe, namun , sang adik malah dijerumuskan ke dunia hitam
Terbongkarnya Kasus
Kasus eksploitasi anak di Pariaman berhasil terungkap terkait tindakan seorang saudara tiri berinisial R (16) memaksa adik tirinya, K (14), untuk melayani lima pria hidung belang dengan ancaman senjata.
R bertindak sebagai mucikari dalam kasus ini, menjual adiknya demi keuntungan pribadi.
Kapolres Pariaman, AKBP Andreanaldo Ademi, menjelaskan bahwa awal mula kasus ini bermula ketika R membujuk adik tirinya untuk mencari pekerjaan di kafe.
K yang baru putus sekolah karena masalah ekonomi sempat menolak ajakan R, namun akhirnya terpaksa mengikuti bujuk rayu kakak tirinya setelah disuruh berbohong kepada orang tua bahwa ia akan tinggal di rumah nenek.
"Korban ini takut, kerja di kafe karena takut tidak diizinkan oleh orangtuanya. Tapi R bersikukuh mengajak K, dengan menyuruhnya memberi alasan pada orang tua K," tuturnya, Senin (9/9/2024).
Alasan tersebut, K diminta untuk berbohong pada orang tuanya bahwa ia akan tinggal di rumah neneknya, sedangkan kenyataannya korban tinggal di kosan R di kawasan Pariaman.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.