Jasad Terkubur di Pariaman
Bahkan Keponakan Sendiri Berharap Indra Septiarman Dihukum Mati: Daripada Dianiaya Kayak Gitu
Sementara Ia menceritakan rekonstruksi pembunuhan gadis penjual gorengan itu dilakukan di Polres Padang Pariaman.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Heru tidak menyangka pamannya, Indra Septiarman akan bertindak kejam terhadap Nia Kurnia Sari, gadis penjual gorengan di Padang Pariaman.
Heru pun berharap agar Indra Septiarman dihukum mati.
"Kalau saya, daripada dianiaya kayak gitu lebih baik dihukum mati saja," ungkapnya.
Meski memiliki rasa iba melihat kondisi Indra sekarang, sebagai keluarga Heru mendukung agar pelaku diberikan hukuman setimpal.
"Kan keluarga saya, rasa iba ada. Tapi hukuman harus tetap dijalani. Lebih baik dihukum mati daripada dianiaya, udah gak kayak dia. Dihukum mati atau dihukum seberat-beratnya," tandas Heru.
Sementara Ia menceritakan rekonstruksi pembunuhan gadis penjual gorengan itu dilakukan di Polres Padang Pariaman.
Ia menjelaskan, rekonstruksi pembunuhan gadis penjual gorengan itu tak dilakukan di lokasi untuk menghindari kerumunan warga.
Sebab tidak mungkin rekonstruksi dilakukan di TKP mengingat kemarahan warga terhadap Indra Septiarman.
Heru mengaku tak sengaja mendengar rekonstruksi pembunuhan gadis penjual gorengan itu saat ia di kantor polisi.
"Di dalam aula, saya kebetulan mau buang air kecil di samping aula, tidak sengaja dengar," ujar Heru mengutip tribunpadang.com.
Dalam rekonstruksi pembunuhan Nia Kurnia Sari itu, kata Heru, penyidik menyediakan boneka yang diduga jadi pengganti korban NKS.
"Indra ngejelasin, dia sendiri, dia bunuhnya kayak mana, dia bawa korban kayak gimana, dia praktekin semua," ungkapnya.
Menurut Heru, Indra menyeret tubuh korban NKS seorang diri dalam kondisi hujan deras.
"Dia seret boneka, dia mukulin korban masih hidup, terus jasad disembunyikan di semak-semak," jelas Heru.
Kemudian lanjut Heru, Indra masuk ke dalam pondok milik warga sekitar untuk mencari cangkul.
"Dia cari cangkul ke dalam pondok, terus dikuburin," tuturnya.
Menurut pengakuan Indra yang didengar Heru, tidak benar kabar yang menyatakan kalau ia meminjam cangkul ke warga.
"Indra dapat cangkul di dalam pondok katanya," lanjut Heru.
Sebagai keponakan, Heru tak menyangka pamannya itu sampai membunuh NKS (18).
"Saya gak nyangka, sampai dibunuh. Kalau diperkosa saja terus sudah ditinggal masih mungkin," ungkap Heru dikutip dari Youtube Cecep Channel, Jumat (27/9/2024), dikutip dari Tribun Bogor.
Heru mengungkap kesaksiannya tentang gelagat aneh Indra sebelum kabur.
Heru menceritakan Indra sempat tidur di kedai tempat ia bekerja, bersama Indra di malam kejadian.
Malam itu Heru melihat postingan di media sosial soal berita kehilangan NKS.
Ia pun sempat bertanya kepada Indra Septiarman soal postingan itu, namun dijawab tak tahu.
"Tapi di sisi dia tidur itu, dia gelisah, bangun, tidur, bangun, tidur," kata Heru lagi.
Ternyata Heru curiga karena melihat ada bekas cakaran di punggung sang paman.
"Soalnya di punggung ada bekas cakaran 3, satu-satu," jelasnya.
Heru yang sempat diduga ikut membunuh NKS pun jadi saksi di Polres Padang Pariaman.
Ia bahkan ikut membantu polisi mencari keberadaan Indra Septiarman.
Saat penangkapan Indra, Heru juga ada di dalam mobil polisi.
Kronologi Lengkap Pembunuhan Nia Gadis Penjual Gorengan
Sebelumnya kepolisian dari Polres Padang Pariaman mengungkap detik-detik kronologi pembunuhan yang dilakukan oleh IS.
Diungkap Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono, kronologi kejadian bermula ketika Nia Kurnia Sari berjualan gorengan sekitar pukul 16.00 WIB di sekitar lokasi.
Sekitar pukul 17.00 WIB, ada empat orang yang melihat Nia Kurnia Sari dari kejauhan.
Kemudian tiga pemuda di antaranya hendak membeli gorengan milik Nia Kurnia Sari.
Setelah menjajakan dagangannya, Nia Kurnia Sari pun kembali berkeliling.
Lalu, dalam kondisi hujan lebat, IS memiliki rencana buruk untuk memperkosa korban.
Sekitar pukul 18.25, IS melihat Nia Kurnia Sari berada di Pasar Gelombang menuju rumahnya.
IS pun berpisah dari rombongan dan mendekati korban.
Skeitar pukul 18.30 WIB, IS menghadang korban dan menyekapnya.
Sekira 18.30 WIB, IS menghadang korban dan menyekapnya.
IS sudah menyiapkan tali rafia merah untuk mengikat korban dan memudahkan niat buruknya terlaksana.
"Awal korban disekap, IS tidak merencanakan untuk membunuhnya, hanya untuk memperkosanya," ujar Suharyono, Jumat (20/9/2024), dikutip dari TribunPadang.
Namun, Nia Kurnia Sari memberikan perlawanan sehingga IS menyekapnya selama enam menit hingga korban tidak sadarkan diri.
Setelah korban tidak sadarkan diri, IS memperkosa korban dan menguburkannya dalam waktu yang singkat sampai sekitar pukul 19.30 WIB.
Pada pukul 20.00 WIB, IS kembali ke rumahnya dan mengganti pakaian karena kotor dan basah kuyup.
Setengah jam setelahnya, IS kembali ke warung tempat terakhir bertemu Nia Kurnia Sari.
Menyikapi kronologi tersebut, Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono memastikan korban dikuburkan saat hari korban dinyatakan hilang.
"Jadi tersangka ini sehabis melakukan penyekapan dan pemerkosaan, tersangka langsung menguburkan korban," ujarnya saat jumpa pers di Mapolres Padang Pariaman, Jumat (20/9/2024).
Penguburan ini dilakukan karena kondisi korban, saat penyekapan dan pemerkosaan sudah tidak sadarkan diri.
Dalam kondisi tersebut, korban dibawa ke lokasi tempat korban ditemukan terkubur tanpa busana .
"Semua rentetan itu, sesuai keterangan tersangka dipastikan kejadian mulai pemerkosaan sampai pemakaman berlangsung di hari yang sama," kata Suharyono.
Selain itu, kepolisian menduga kuat bahwa Nia Kurnia Sari sudah tidak bernyawa saat dikuburkan dalam kondisi tanpa busana oleh tersangka IS.
"Dari tim forensik disampaikan bahwa tidak ada bukti tenggorokan kotor atau udara masuk di paru-paru korban," ujar Suharyono.
Hal ini didukung dengan adanya penyekapan pada korban selama enam menit, sehingga diduga membuat korban tidak bisa bernapas.
Hanya saja, tersangka tidak tahu apakah korban sudah tidak bernyawa saat dikuburkan, tapi tersangka memastikan korban sudah tidak sadarkan diri saat penyekapan.
(TRIBUNPEKANBARU.COM)
Bertemu In Dragon , Asril Ayah Nia Kurnia Sari Pasrah, 'Saya Relakan Anak Saya, Kamu Bertobatlah' |
![]() |
---|
SOSOK Asril , Ayah Nia Kurnia Sari Muncul ke Publik , Marah-marah karena Makam Anaknya Dimanfaatkan |
![]() |
---|
Sampai Sekarang Peziarah Membludak, Makam Nia Kurnia Sari Bak Tempat Wisata, Didatangi Warga Jiran |
![]() |
---|
Sehari sebelum Membunuh Nia Kurnia Sari, In Dragon Mengotaki Pencurian di Gedung SMP |
![]() |
---|
Pengalaman Tak Biasa Warga yang Ziarah ke Makam Nia Gadis Penjual Gorengan di Pariaman: Memang Wangi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.