Wawancara Eksklusif
Memandu Demokrasi, Media Massa Mendekatkan Pemilih dengan Calon yang Akan Dipilih
Dosen UIN Suska Riau Dr. Musfialdy, M.Si, menegaskan media massa memiliki peran penting dalam pesta demokrasi Pilkada serentak di Riau.
Penulis: Syaiful Misgio | Editor: FebriHendra
TRIBUNPEKANBARU.COM - Sebentar lagi Provinsi Riau akan melaksanakan Pilkada serentak di 12 kabupaten/kota termasuk untuk gubernur Riau.
Dalam pelaksanaan Pilkada, media massa memiliki peranan yang besar.
Vitalnya peranan media massa dalam pesta demokrasi pemilihan kepala daerah ini didedahkan Pakar Komunikasi dari UIN Suska Riau Dr. Musfialdy, M.Si saat wawancara eksklusif dengan Pemimpin Redaksi Tribun Pekanbaru Syarief Dayan di studio Tribun Pekanbaru, Rabu (25/9/2024).
Wawancara lengkapnya juga bisa disimak di YouTube Tribun Pekanbaru Official lewat program "Ape Kesah".
Tribun (T) : Dimana media massa berdiri dalam momen Pilkada ini ?
Musfialdy (M) : Kalau kita padahi dari konsepnya, Pilkada ini adalah pemilu yang melambangkan kedaulatan rakyat, artinya ketika kita memilih negara demokrasi, alat ukurnya salah satunya adalah Pemilu yang memiliki kredibilitas bagi masyarakat di negara demokrasi.
Ketika kontestasi Pilkada berlangsung, semua kepentingan akan bergantung di sana, lalu dimana kontribusi media, salah satu peranannya adalah sebagai guide atau menunjukkan kepada pemilih untuk memilih siapa, peran media sebagai pemandu ini menjadikan peran media menjadi sangat penting, karena pemilih itu melihat pemilih itu salah satu referensinya dari media massa.
Jadi media massa itu ibarat jendela bagi pemilih untuk melihat track record semua calon, karena media massa itu memiliki data yang akurat dan lengkap.
T : Melihat pentingnya peranan media massa dalam Pilkada, apakah para calon seharusnya mendekati massa, atau media hanya sekedar menyampaikan informasi saja, seperti apa seharusnya ?
M : Feedback dari pemberitaan media itu adalah untuk menarik dukungan, sehingga pemilih bisa banyak, itu harapan semua calon.
Sementara dari sisi media, tapi performa yang ditampilkan oleh calon itu harus sesuai keinginan masyarakat ada unsur kedekatan. Nah, media itu bisa menjadi jembatan untuk mendekatkan pemilih dengan orang yang akan dipilih.
T : Ketika media menjadi jembatan, tentu harus ada pihak yang harus dijembatani, media sebagai industri, apakah media harus berimbang, sementara media juga harus memikirkan bisnis, harus seperti apa media dalam situasi ini ?
M : Tugas pertama media itu adalah kebenaran, karena ini menyangkut kredibilitas, jangan dipaksakan, tampilkan apa adanya sesuai fakta. Media harus berimbang, jika ada tiga calon, maka ketiga-tiganya harus ditampilkan. Meskipun ada yang mengendorse, media harus balance, harus berimbang, dengan menampilkan kontestan lain.
T : Media massa seperti apa yang tepat digunakan oleh calon dalam mempromosikan dirinya ?
M : Pertama adalah media yang memiliki oplah, atau sekarang yang paling banyak pembacanya. Kedua adalah media yang bisa dipercaya itu adalah media yang tidak menyebarkan berita bohong dan mengakomodir semua calon dengan berimbang.
T : Media dalam Pilkada itu sebenarnya mengawasi atau diawasi ?
M : Media massa adalah ruang publik yang secara keterikatan bagian dari sosial dan ini perlu diawasi, dan yang mengawasi itu adalah masyarakat. Tujuannya agar tidak menyebarkan isu-isu hoaks. Media harus profesional.
Dimana saatnya media memberikan kontribusi untuk industri medianya dan dimana saatnya media menjadi ruang sebagai kontrol sosial. Harus bisa memilih dan memilah.
T : Seperti apa pertumbuhan media di Riau dari masa ke masa hingga saat ini?
M: Ada fase dalam komunikasi, termasuk jurnalistik, dulu jurnalistik hanya omongan dari orang ke orang, ini disebut fase oral.
Kemudian berkembang jika fase cetak dan sempat berjaya dengan menampilkan keserempakan dalam jumlah yang banyak. Setelah itu muncul fase media elektronik radio dan televisi, munculnya audio visual.
Tapi saat itu media cetak tetap eksis, karena bisa menampilkan informasi secara utuh dan investigasi. Kemudian saat ini munculah media digital. (Tribunpekanbaru.com/Syaiful Misgiono)
Program RPL di Unilak Bantu Peningkatan SDM dan Kesejahteraan Bagi Kalangan Pekerja di Riau |
![]() |
---|
Debat Publik Calon Kepala Daerah, Panggung Retorika atau Penentu Elektabilitas? |
![]() |
---|
Ajak Masyarakat Berpartisipasi di Pilkada Serentak, KPU Pekanbaru Gelar Sosialisasi dan Jalan Sehat |
![]() |
---|
KPU Harus Proaktif, Hak Publik untuk Tahu Anggaran Pilkada Serentak 2024 di Riau |
![]() |
---|
Para Elite Jaga Lisan, Mitigasi Kerawanan Sosial Pilkada Serentak 2024 di Riau |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.