Peparnas 2024

Julita Hayati, Lifter Tuna Daksa Angkat Berat Riau Raih Emas dan Perunggu di Peparnas 2024

Lifter difabel angkat berat Riau Julita Hayati, berhasil meraih emas diajang Pekan Paralympic Nasional (Peparnas) XVII 2024.

Penulis: Dian Maja Palti Siahaan | Editor: Ariestia
Istimewa
Lifter tuna daksa angkat berat Riau, Julita Hayati bersama sang pelatih, Lana Yana. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Lifter difabel angkat berat Riau Julita Hayati, berhasil meraih emas diajang Pekan Paralympic Nasional (Peparnas) XVII 2024.

Julita sendiri merupakan difabel kategori Tuna Daksa.

Emas diraih Julita Hayati pada kelas 50 kg  45,01 kg - 50,00 kg (total lift) finals putri.

Pada pertandingan Selasa sore (8/10/2024), total angkatan Julita yang terbaik di kelas ini yakni 224 kg.

Sedangkan lifter angkat berat Kalimantan Timur, Fitriah harus puas dengan perak. Total angkatannya 133 kg.

"Senang bisa dapat emas dan perunggu," kata Julita pada Tribunpekanbaru.com, Rabu (9/10/2024).

Ini emas perdananya di level Peparnas. Dua kali mengikuti Peparnas yakni 2016 dan 2021, Julita gagal meraih emas.

"Kalau di 2016 kemarin ngak dapat. Kalau 2021 perak," katanya.

Ia pun bersyukur bisa meraih emas ini. Sesuatu yang sudah diharapkan sejak lama.

Usai mendapatkan emas, Julita bercerita dapat telepon dari sang ayah. Keluarganya memberi dukungan padanya.

"Papa saya yang ada sekarang. Kalau ibu ngak ada lagi," ujarnya.

Ia juga mengatakan usai snag ayah, snag pacar pun meneponnya.

Ucapan selamat pun mengalir dari sang pacar.

"Habis ayah nelpon, pacar yang ucapin," ucapnya sembari tertawa terbahak-bahak.

Julita sendiri mengalami kecacatan pada kaki sejak kecil.

Ini dikarenakan polio yang diduga adanya kesalahan tim medis menyuntik Julita yang sata itu sedang demam.

Perunggu sendiri didapat dari kelas 50 kg - 45,01 kg - 50,00 kg (angkatan terbaik) putri.

 Angkatan Julita terbaik yakni 79 kg.

Pada kelas ini, emas diraih lifter Yogyakarta, Sutiayah, dengan angjatan terbaik 86 kg.

Petak diraih lifter Sumatera Utara, Nurul Amalliyah dengan angjatan terbaik 80 kg.

Pelatih lifter difabel angkat berat Riau, Lana Yana bersyukur atas hasil ini.

Ia awalnya memang tidak menargetkan emas.

"Puji syukur bisa meraih emas. Target kita awalnya perak saja," katanya.

Lana mengatakan pihak sebenarnya Julita bisa meraih perak di kategori angkatan terbaik.

Namun Julita, katanya, tidak terlalu percaya diri untuk meningkatkan angkatanya.

"Diangkatan ketiga saya minta 81 kg. Soalnya saat latihan bisa 82 kg. Tapi bagaimanapun kita tetap bersyukur bisa 1 emas dan perunggu," ucapnya. (Tribunpekanbaru.com/Palti Siahaan)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved