Pendaftaran Seleksi PPPK Pemko Pekanbaru Sepi Peminat, Jumlah Pelamar yang Submit Baru 8 Orang

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Perekrutan dalam seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahun 2024 di Pemerintah Kota Pekanbaru hingga saat ini masih sepi peminat.

Jumlah pelamar yang berhasil submit atau terdaftar untuk ikut seleksi ini baru delapan orang.

Padahal pendaftaran seleksi PPPK tahun 2024 di Kota Pekanbaru sudah dibuka sejak awal Oktober 2024.

Namun jumlah pelamar yang berhasil submit masih bisa dihitung dengan jari.

"Kalau pelamar yang submit memang sedikit, baru delapan orang," terang Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Pekanbaru, Irwan Suryadi kepada Tribunpekanbaru.com, Rabu (9/10/2024)

Menurutnya, jumlah pelamar yang mendaftarkan ke laman pendaftaran memang sudah banyak.

Ia menyebut jumlahnya mencapai 1.288 pelamar tapi yang submit hanya sedikit.

Dirinya tidak menampik bahwa pada tahap proses pendaftaran masih sepi peminat.

Ia menyebut para pelamar masih punya waktu karena ada dua batas waktu pendaftaran.

Pertama pengadaan PPPK tahun 2024 bagi pelamar prioritas yakni pelamar prioritas guru dan D-IV Bidan Pendidik Tahun 2023.

Baca juga: Dewan Sampaikan Agar Seleksi PPPK Pekanbaru Dilakukan Secara Jujur dan Adil

Perekrutan juga bagi Eks Tenaga Honorer Kategori II (eks THK-II) dan Tenaga non ASN yang terdata dalam Pangkalan Data (Database) BKN.

Pendaftaran bagi pelamar tersebut rencananya berlangsung hingga 20 Oktober 2024 mendatang.

Kedua yakni Seleksi Pengadaan PPPK tahun 2024 bagi pelamar tenaga non ASN yang aktif bekerja di instansi pemerintah.

Pelamar ini termasuk lulusan PPG untuk formasi guru di instansi daerah.

Proses pendaftarannya berlangsung pada 17 November hingga 31 Desember 2024 mendatang.

Ada 350 formasi tersedia dalam perekrutan PPPK pada tahun 2024 ini.

Formasi paling banyak adalah adalah formasi guru sebanyak 200 formasi.

Formasi lainnya yakni formasi teknis sebanyak 100 formasi.

Lalu formasi selanjutnya yakni 50 tenaga kesehatan.

(Tribunpekanbaru.com/ Fernando Sikumbang)