Peparnas 2024
Marta Rebi Para Bulutangkis Riau Peraih Perak Peparnas 2024 Ini Nangis Kenang Masa Kecil Dulu
Marta Rebi, para bulutangkis asal Kampar, Riau, peraih perak di Peparnas 2024, menangis bila mengingat masa kecil.
Penulis: Dian Maja Palti Siahaan | Editor: Ariestia
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Marta Rebi, para bulutangkis asal Kampar, Riau, peraih perak di Peparnas 2024, langsung tersenyum kala Tribunpekanbaru.com menghampirinya usai meraih perak di Pekan Paralympic Nasional (Peparnas), Sabtu (12/10/2024).
Semudah ia tersenyum, semudah itu juga ia menangis.
Terlebih bila mengingat masa kelam saat ia kecil dulu serta berbagai penyelasan lainnya.
Siang itu, ia harus mengakui keunggulan pebulutangkis Sumsel, Tasya Permatasari. Ia kalah dengan skor 2 - 0.
Pada set pertama ia kalah dengan skor 21 - 14. Di set kedua, walau sempat memberi perlawanan ketat, ia menyerah dengan skor 21 - 19.
Secara klasifikasi kecacatan, Marta Rebi tidak sama dengan Tasya Permatasari. Sebab kedua kaki Tasya sama tinggi dan tampak sempurna.
Sedangkan kaki Marta, antar satu dengan satunya, tidak sama.
"Kalau klasifikasi kecacatannya memang ngak sama. Tapi itulah lawan saya," kata Marta pada Tribunpekanbaru.com.
Baca juga: Kadispora Riau Sebut Prestasi di Peparnas 2024 Mengangkat Harkat Martabat Atlet
Tapi ia mengungkap alasannya ia kalah. Alas kaki kiri yang dibuatnya sendiri dari kain dan diikat dengan karet, membuatnya tidak nyaman. Kaki cepat sakit.
"Bertahan sebentar saja. Setelah itu sakit kaki saya. Saya sudah berjuang maksimal tadi, tapi ngak bisa nahan sakit di kaki," ujarnya dengan senyum.
Ia pun bercerita soal keikutsertaannya di dunia atlet. H itu terjadi saat penyambutan tahun baru 2016.
"Ayahnya Ratri (pebulutangkis difabel Riau) yang ngajak saya. Biar sama seperti Ratri. Bisa berprestasi," kata Marta dengan mata yang mulai berlinang.
Kelainan kedua kakinya serta salah satu tannya sudah terjadi sejak ia lahir. Dengan kondisi itu, ia mulai minder keluar rumah untuk sekedar bermain-main.
"Malu saya bang. Dilihat-lihat sama ditanya-tanyai anak-anak," ujarnya dengan sesekali menyeka air matanya.
Sebelum jadi atlet, saban hari ia hanya dirumah. Merawat anak orang yang dititipkan kepadanya. Ia pun menerima upah seadanya atas pekerjaan harian itu.
"Saya orang miskin bang. Orangtua tidak sanggup membiayai kami semua. Saya anak ke-6 dari 8 bersaudara," katanya.
Ajakan orangtua Ratri pun membuka dunia baru bagi Marta. Sebab saat Peparnas 2016 di Jabar, ia sudah bertarung.
Ia mulai mengenal dunia luar bahkan berprestasi saat itu. Ia meraih emas di nomor ganda putri bersama Ratri.
"Puji Tuhan saat itu langsung dapat emas. Duet sama Ratri," katanya.
Di Peparnas Papua 2021, ia gagal mengulang kejayaan di Jabar 2016. Sebab saat di Papua, ia tidak bisa berduet lagi dengan Ratri Sebab ada pembatasan.
Meraih berbagai prestasi di Peparnas, Marta pun mendapatkan bonus. Nah, bonus itu pun digunakan untuk meningkatkan perekonomian keluarga.
"Bonus 2016 itu saya pakai beli motor. Biar latihan mudah," katanya.
Ia tidak bisa membayangkan bila dirinya tidak jadi atlet. Hidupnya akan terus berada di rumah.
Ia pun menyesal tidak menyelesaikan pendidikan ke tingkat SMP dan SMA. Sebab ia hanya menyelesaikan pendidikan sampai SD saja.
"Itu tadi bang. Keluarga kami miskin. Seandainya bisa tamat SMA, busa jadi saja jadi PNS," ucapnya kembali menangis.
Ia juga menyesali terlambat menajdi atlet. Sebab saat pertama kali menjadi atlet, usianya sudah 31 tahun.
"Nyesal juga telat jadi atlet," katanya.
Ia pun memberi pesan kepada kamu disabilitas diluar sana. Ia meminta untuk tidak pernah menyerah.
"Tetap semangat. Jangan menyerah dengan keadaan. Tetap bangkit. Kalau bisa, tetap berprestssi," pintanya. (Tribunpekanbaru.com/Palti Siahaan)
Sempat Menolak Pindah, Perenang Riau Ini Justru Raih Emas di Peparnas 2024 dari Taekwondo |
![]() |
---|
Raih Perak dan Perunggu, Sprinter Riau Ini Target Emas di Peparnas 2028 |
![]() |
---|
Kadispora Riau Sebut Prestasi di Peparnas 2024 Mengangkat Harkat Martabat Atlet |
![]() |
---|
Hasil Peparnas 2024 Naik Satu Tingkat, NPC Riau : Ini Perjuang Atlet dan Pelatih |
![]() |
---|
Atlet Kepulauan Meranti Bawa Pulang 5 Perunggu pada Ajang Peparnas 2024 di Solo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.