Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

TNI Serang Warga di Deliserdang

Sri Trauma dan Takut Keluar Rumah Usai Ditendang Masuk Parit saat 33 Oknum TNI Serang Warga

Beginilah pengakuan Sri, salah satu korban yang diserang 33 anggota TNI di Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara

Editor: Muhammad Ridho
(KOMPAS.com/GOKLAS WISELY )
Sri Ulina Perangin-angin (35) saat diwawancarai di Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deli Serdang, pada Selasa (12/11/2024). Ia perlihatkan luka yang dialami 

Meski tidak tahu persoalan, namun Sri tetap dianiaya.

Dia ditendang hingga terpental ke parit, dia mengalami luka di perut, paha, dan tangan. 

Dia melarikan diri ke rumah warga melihat tentara yang mengamuk.

Sri melihat tentara itu membawa parang, samurai, balok kayu, hingga dobel stik.

Mereka mendobrak pintu sejumlah rumah, menyeret warga keluar dari rumah, lalu menganiaya mereka. 

Lampu jalan dimatikan. Warga dilarang memegang ponsel. 

"Kalau ada yang memegang HP, kami matikan. Selamatkan keluarga kalian masing-masing,” begitu teriakan yang didengar Sri dan warga lain, dikutip dari Kompas.id via Kompas.com.

Warga yang mencoba bertanya atau berbicara langsung didatangi anggota TNI lalu dipukul atau disuruh diam. 

"Saya sangat ketakutan malam itu. Saya belum berani bekerja sampai hari ini,” kata Sri yang merupakan pekerja harian lepas di kilang kayu.

Selain itu, para pelajar mulai dari Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) juga ketakutan berangkat ke sekolah.

Bahkan mereka sebagian terpaksa bolos sekolah karena melihat langsung kebengisan personel TNI dari Batalyon Armed mendobrak pintu rumah mereka, menyeret warga, lalu menyiksa hingga tewas atau luka-luka.

Binawanti, Kepala Dusun (Kadus) Dusun III, Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deliserdang mengungkap, para pelajar ketakutan imbas kejadian itu.

"Wah, ini saja banyak anak sekolah ketakutan. Mereka pada bilang ke orang tuanya 'mak, cemana ini aku takut sekolah karena takut kepada TNI ini',"kata Binawanti, Senin (11/11/2024) dijumpai di Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru.

Binawanti mengaku, dirinya pun sebagai kepala dusun (Kadus) ketakutan kalau mau ke kantor Desa.

Ia khawatir penyerangan hingga penganiayaan kembali terjadi di kampungnya.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved