DPRD Pekanbaru

Puluhan Truk ODOL yang Buat Warga Resah Terjaring Razia di SM Amin, Begini Respon DPRD Pekanbaru

Keresahan warga akan truk Over Dimension Over Load (ODOL) sering masuk kota, langsung ditindaklanjuti Dishub Pekanbaru dan Satlantas.

Penulis: Syafruddin Mirohi | Editor: Ariestia
Tribunpekanbaru.com/Doddy Vladimir
Petugas dari Dishub Pekanbaru dan Ditlantas Polda Riau saat memeriksa surat kendaraan ODOL di Jalan SM Amin Pekanbaru, Selasa (10/12/2024). 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Keresahan warga akan truk Over Dimension Over Load (ODOL) sering masuk kota, langsung ditindaklanjuti Dishub Pekanbaru dan Satlantas.

Pada razia ODOL yang digelar Tim gabungan Dishub Pekanbaru bersama Ditlantas  Polda Riau, BPTD Kemenhub, dan Satlantas Polresta Pekanbaru di Jalan SM Amin Pekanbaru, sukses menertibkan puluhan kendaraan ODOL, Selasa (10/12/2024) kemarin.

Hasilnya, terdapat 36 pelanggaran berhasil ditindak. Rinciannya, 12 pelanggaran melalui tilang manual Ditlantas Polda Riau, serta 24 pelanggaran lainnya oleh Dishub Pekanbaru. Tak hanya itu, razia tersebut juga memeriksa kadar alkohol pada pengemudi angkutan barang dan orang.

Anggota DPRD Pekanbaru Syafri Syarif mengapresiasi razia tim gabungan ini. Sebab, keberadaan truk ODOL tersebut, sudah membuat masyarakat pengendara takut dan khawatir terjadi kecelakaan.

"Tentunya ini kita dukung. Kita harapkan razia serupa kontinu dilaksanakan. Jika perlu di titik-titik lainnya. Karena sudah meresahkan masyarakat pengendara," kata Syafri Syarif kepada Tribunpekanbaru.com, Rabu (11/12/2024).

Kepala Bidang Angkutan Dishub Pekanbaru Khairunnas menjelaskan, operasi pihaknya menargetkan pengawasan terhadap kendaraan ODOL, yang sering kali menjadi penyebab kecelakaan.

Termasuk juga memastikan pengemudi tidak berkendara dalam pengaruh alkohol. Khusus kendaraan ODOL, berpotensi membahayakan keselamatan pengemudi dan pengguna jalan lainnya.

"Meski penertiban ketat dilakukan, hasil uji menunjukkan bahwa seluruh 18 pengemudi yang diperiksa terdeteksi negatif alkohol. Seperti pengemudi Amizar, dari Kampar, Septian (38) asal Kerinci, dan Erman (43) dari Rohul. Hasil ini mendapat apresiasi, mengingat tingkat kesadaran pengemudi yang cukup tinggi terhadap pentingnya keselamatan berkendara," paparnya.

Lebih lanjut disampaikan, bahwa operasi ini merupakan langkah penting dalam menjaga ketertiban lalu lintas di Kota Pekanbaru. Selain menjaga keselamatan, tujuan dari operasi ini adalah untuk menekan potensi kecelakaan akibat kendaraan ODOL yang bisa membahayakan baik pengemudi maupun pengguna jalan lainnya.

Penertiban kendaraan ODOL adalah komitmen Pemerintah Kota Pekanbaru untuk mewujudkan lalu lintas yang lebih aman dan tertib. Selain mengurangi potensi kecelakaan, operasi ini juga bertujuan untuk mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya mematuhi aturan lalu lintas demi keselamatan bersama. (Tribunpekanbaru.com/Syafruddin Mirohi)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA
    KOMENTAR

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved