Berita Viral

Sopir Bus Putra Rafflesia Tewas Tragis di Jurang TNBBS Dimakamkan, Kisah Hidupnya Bikin Haru

Pemakaman sopir bus Putra Rafflesia bernama Muhammad Syofyan berjalan khidmat mengingat kisah hidupnya yang bikin haru, sudah piatu sejak kecil

Editor: Nolpitos Hendri
TribunBengkulu.com/M. Bima Kurniawan
Suasana haru mengiringi pemakaman Sopir Bus Putra Rafflesia Muhammad Syofyan di TPU Tanggul, Rawa Makmur, Kota Bengkulu pada Kamis (12/12/2024) malam.  

TRIBUNPEKANBARU.COM - Kecelakaan maut yang terjadi di kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), Bengkulu, Rabu (11/12/2024) lalu, ikut merenggut nyawa sopir bus Putra Rafflesia bernama Muhammad Syofyan (32). 

Kepergiannya menyisakan duka mendalam bagi keluarga dan masyarakat sekitar, terutama mengingat sosoknya yang dikenal baik hati dan suka menolong.

Hal itu tercermin saat keharuan meliputi pemakaman Muhammad Syofyan di TPU Tanggul pada Kamis (12/12/2024) malam. 

Ia satu dari tiga korban tewas kecelakaan bus yang disopirinya tatkala masuk jurang dan meledak di Tebing Batu Manula, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), Jalan Lintas Bengkulu-Lampung. 

Baca juga: DETIK-DETIK Bus Putra Raflesia Gagal Nanjak di Perbatasan Bengkulu-Lampung:Masuk Jurang,Bus Terbakar

Baca juga: Kisah Mansur Selamat dari Bus Putra Raflesia yang Masuk Jurang: Sadar Gagal Menanjak, Ia Melompat

Bus Putra Rafflesia berpenumpang 9 orang mengalami kecelakaan masuk jurang dan terbakar di Tebing Batu Manula (TNBBS) perbatasan Bengkulu-Lampung, Rabu (11/12/2024) malam.

Tiga orang tewas dalam kecelakaan tersebut, enam orang korban lainnya mengalami luka-luka. 

Nahas, sang sopir Muhammad Syofyan (32) termasuk kedalam korban yang meninggal dunia. 

Korban dibawa menuju kerumah dukanya di Jalan Merpati V RT 008, RW 003, Kelurahan Rawa Makmur, Kecamatan Muara Bangkahulu, Kota Bengkulu

Dimulai dari pembersihan dan memandikan jenazah, pengkafanan hingga disholatkan di mushola Al-Aziz di dekat rumahnya sekitar pukul 21.45 WIB.

Suasana hening pihak keluarga beserta
Suasana hening pihak keluarga beserta warga yang sudah menunggu jenazah sopir bus Putra Rafflesia Muhammad Syofyan sampai ditandai dengan sirine ambulan sekitar pukul 21.04 WIB. (M. Bima Kurniawan/TribunBengkulu.com)

Kemudian jenazah langsung dikuburkan di TPU Tanggul, Kelurahan Rawa Makmur, Kota Bengkulu pada malam hari yang sama.

Duka dan suasa haru mengiringi pemakaman M Syofyan saat jenazahnya dibawa ke TPU Tanggul, Rawa Makmur, Bengkulu pada pukul 22.12 WIB. 

Kepergian M Syofyan menyisakan duka bagi sanak saudara terutama keluarga dekat korban. Mereka kehilangan orang baik. 

Syofyan sejak kecil tinggal dan dirawat oleh bibinya Dharmawati.

Ibu Syofyan sudah meninggal dunia sejak Syofyan masih bayi, sedangkan ayahnya meninggal karena kecelakaan.

Bagi warga sekitar, Syofyan dikenal sebagai sosok yang perhatian, baik dan suka membantu warga di sekitar lingkungannya. 

Muhammad Syofyan lahir pada di Bengkulu pada tanggal 12 April 1992.

Selama ini, Muhammad Syofyan tinggal dengan keluarga paman dan bibinya, Jasman dan Dharmawati.

Mereka bertempat tinggal di Jalan Merpati V RT 008 RW 003 Kecamatan Muara Bangkahulu, Kota Bengkulu

Almir (59) kakak sepupu tertua korban menceritakan. Syofyan sejak kecil tinggal dan dirawat oleh bibinya Dharmawati.

Ibu Syofyan sudah meninggal dunia sejak Syofyan masih bayi.

"Anak ini sudah yatim piatu, ibu kandungnya meninggal sejak ia bayi," kata Almir.

Muhammad Syofyan juga diketahui belum menikah hingga ajal menjemputnya dalam peristiwa tragis di Jalan Lintas Bengkulu-Lampung.

 Dalam kesehariannya, Muhammad Syofyan dikenal sebagai sosok yang tidak banyak tingkah dan sering bermasyarakat.

"Sehari-hari ia penurut, dan juga dengan tetangga tidak ada permasalahan," jelas Almir. 

Terpisah, Ketua RT 008 Rw.003 Husni Thamrin (60) juga memberikan kesaksian mengenai sosok Syofyan.

"Iya warga saya, Alhamdulillah dia bermasyarakat dan tidak banyak tingkah," jelas Husni. 

Sejak awal ia terpilih menjadi ketua RT 008 hingga menjabat empat periode, korban sudah menjadi warga RT 008. 

"Sejak saya terpilih menjadi ketua RT 008 alhamdulillah empat periode sekitar 12 tahun, dia sudah ada di sana tinggal bersama bibinya," ujar Husni. 

Husni mengatakan, selain ibu Syofyan meninggal sejak ia bayi, ayah kandung korban juga sudah meninggal dunia karena kecelakaan. 

"Kalau ibunya saya kurang tahu, karena sepengetahuan saya ia sudah termasuk di kartu keluarga bibinya," jelas Husni. 

Syofyan, lanjut Husni, memang jarang terlihat di rumahnya karena sering pergi membawa bus Putra Rafflesia.

"Dia sering berangkat kerja, jarang di tempat juga. Dia ikut bus Putra Raflesia nampaknya sudah lama lebih tepatnya saya kurang paham, sepengetahuan saya dia memang kerja di situ," kata Husni. 

Meski jarang di rumah, akan tetapi Syofyan menurutnya sering membantu kegiatan masyarakat.

"Orangnya perhatian, baik dan suka membantu kalau ada waktu. Misalkan warga pesta dia iku gotong-royong dan mengurus parkir," kata Husni.

Sopir Bus Putra Rafflesia
Suasana haru mengiringi pemakaman Sopir Bus Putra Rafflesia Muhammad Syofyan di TPU Tanggul, Rawa Makmur, Kota Bengkulu pada Kamis (12/12/2024) malam. (M. Bima Kurniawan/TribunBengkulu.com)

Bus Putra Rafflesia Masuk Jurang

Bus Putra Rafflesia berpenumpang 9 orang mengalami kecelakaan masuk jurang dan terbakar di Tebing Batu Manula (TNBBS) perbatasan Bengkulu-Lampung, Rabu (11/12/2024) malam.

Peristiwa tersebut merupakan kecelakaan tunggal.

Tiga orang tewas dalam kecelakaan tersebut.

Kapolres Pesisir Barat AKBP Alsyahendra mengonfirmasi peristiwa kecelakaan tersebut yang terjadi pada Rabu (11/12/2024) sekitar pukul 21.00 WIB. 

"Benar, ada kecelakaan bus masuk jurang di Pekon (desa) Rata Agung. Tiga orang meninggal," kata Alsyahendra saat dihubungi Kompas.com, Kamis (12/12/2024).

Korban meninggal dunia adalah sopir bus bernama M Syofyan dan dua penumpang, salah satunya bernama Dedi Aditya, warga Lebak Bulus. 

Sedangkan satu korban lainnya belum dapat diidentifikasi.

Dari keterangan yang dihimpun kepolisian, peristiwa ini berawal saat bus yang bermuatan 9 orang itu berangkat dari Bengkulu dengan tujuan Jakarta.

Saat melintas di jalan yang melalui Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) Tebing Batu, Pekon Rata Agung, Kecamatan Lemong, bus Putra Raflesia itu terjun ke jurang sedalam 70 meter. 

Bus Putra Raflesia BD 7089 AU itu lalu terbakar saat mencapai dasar jurang setelah terguling. 

Enam orang penumpang berhasil menyelamatkan diri. 

"Bus masuk ke dalam jurang sedalam 70 meter dan terbakar di lokasi," katanya.

Dia menambahkan, para korban selamat telah dievakuasi ke Puskesmas Lemong. 

Sedangkan korban meninggal dunia dibawa ke rumah sakit di Pesisir Barat. 

Alsyahendra mengatakan, pihaknya masih melakukan pendalaman untuk mengetahui penyebab kecelakaan tersebut. 

"Satlantas Polres Pesisir Barat sudah ke lokasi untuk olah TKP." kata dia.

Kronologi kecelakaan

Sementara itu, Kapolsek Pesisir Utara, AKP Rudi Aries mengungkapkan kronologi kejadian.

Dijelaskannya, kecelakaan maut ini terjadi bermula saat Bus Putra Raflesia itu melaju dari arah Bengkulu menuju Jakarta.

Namun, sesampainya di kawasan TNBBS Tebing Batu, Pekon Rata Agung bus tersebut mengalami kendala teknis.

Diduga, sopir terlambat memindahkan transmisi ke gigi rendah, sehingga kendaraan kehilangan tenaga untuk menanjak. 

Akibatnya, bus tersebut mundur tak terkendali dan masuk ke dalam jurang.

Tak lama setelah masuk kedalam jurang sedalam 50 meter api muncul serta membakar kendaraan tersebut.

Tiga korban terjepit didalam bus dan ditemukan meninggal dunia dengan kondisi hangus terbakar.

Untuk identitas korban meninggal yakni Adit, Ahmad Sopian dan satu belum diketahui identitasnya.

Sedangkan untuk korban yang selamat saat ini sudah berhasil dievakuasi oleh pihak kepolisian.

( tribunpekanbaru.com/tribunbengkulu.com )

 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved