Penemuan Mayat Guru di Kampar

Sadisnya Cara Pelaku yang Bakar Guru SD di Kampar Riau, Siram BBM dari Motor Korban Usai Digorok

Pihak kepolisian berhasil menangkap pelaku pembunuhan Guru di Kampar yang ditemukan tewas dengan kondisi yang tidak wajar di areal kebun sawit.

|
Editor: Muhammad Ridho
Kolase Facebook
Sadisnya Cara Pelaku yang Bakar Guru SD di Kampar Riau, Siram BBM dari Motor Korban Usai Digorok 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Pihak kepolisian berhasil menangkap pelaku pembunuhan Guru di Kampar yang ditemukan tewas dengan kondisi yang tidak wajar di jalan dalam areal perkebunan Kelapa Sawit Desa Kasikan Kecamatan Tapung Hulu, Jumat (29/11/2024) sore lalu.

Pelaku diringkus di wilayah Sumatera Utara pada Minggu (15/12).

Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor (Satreskrim Polres) Kampar, AKP. Elvin Septian Akbar membenarkan kabar tersebut.

Seperti diketahui, jasad guru kelas di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 021 Senama Nenek Kecamatan Tapung Hulu itu ditemukan dalam kondisi mengenaskan.

Jasad ayah satu anak yang tercatat sebagai warga Dusun III Kasikan RT 012 RW 002 Desa Kasikan ini mengalami luka bakar dan di lehernya terdapat luka gorok.  

Tersangka DS (33) ditangkap setelah tiga pekan kabur dengan membawa anak dan istrinya.

Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Anom menjelaskan motif Pembunuhan di Kampar tersebut.

Ia menyebutkan rasa sakit hati menjadi alasan DS nekat mengakhiri nyawa Heri Aprianus Saragih (30) secara sadis.

"Pelaku saat itu kesal dengan korban karena sering diejek dan direndahkan. Merasa tak terima, pelaku DS merencanakan aksi pembunuhan terhadap HAS," terangnya.

Kronologi

Sebelum Guru di Kampar tersebut ditemukan tewas, pelaku ternyata menikam leher korban dengan sebuah pisau dari belakang dan menggorok leher Heri Aprianus Saragih.

Korban yang baru diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) pada tanggal 28 Maret 2024 lalu itu ditikam saat Korban melintas di perkebunan sawit di Kecamatan Tapung Hulu.

"Setelah korban digorok dan terjatuh, pelaku DS mengambil barang berharga milik korban berupa uang tunai Rp1,3 juta, dan satu unit handphone," urai Kombes Anom.

Tak berhenti di situ, pelaku membuka selang karburator motor milik korban dan menampung minyak dengan teko yang sudah disiapkan sebelumnya.

"Pelaku kemudian menyiram tubuh korban dengan BBM dari motor tersebut dan disulut api mancis," paparnya.

Setelah korban dibakar, Doni Suharianto kemudian pergi meninggalkan korban dan menuju areal perkebunan sawit.

Di sana, Doni menyembunyikan pisau yang digunakan untuk membunuh korban dengan menyimpan di dalam lumpur.

"Setelah pisau dimasukkan ke lumpur dalam parit. Pelaku kembali pergi dan membakar identitas korban bersama dompet di dalam areal perkebunan sawit," jelas Anom.

Beberapa hari setelah membunuh korban, tersangka kabur membawa anak dan istrinya ke Desa Pematang Cermai, Kecamatan Tanjung, Beringin, Kbupaten Serdang Bedagai, Provinsi Sumatera Utara.

Ia juga melanjutkan pelarian ke Kota Jambi yang mana terdapat kebun kelapa sawit milik orang tua tersangka.

"Pada Jumat, 13 Desember 2024 tersangka berangkat dari Jambi menuju Desa Pematang Cermai, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai dengan mengendarai bus PT Rapi untuk menemui istri tersangka," kata Anom.

Saat diringkus tersangka tidak melakukan perlawanan dan mengakui perbuatannya yang telah melakukan pembunuhan terhadap Heri Aprianus Saragih.

"Motif tersangka melakukan pembunuhan terhadap korban atas nama Heri Aprianus Saragih karena tersangka sakit hati terhadap korban yang selalu berkata kasar dan merendahkan tersangka. Itulah yang menjadi alasan pelaku membunuh korban," pungkasnya.

( Tribunpekanbaru.com )

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved