Antisipasi Pesta Narkoba di Malam Pergantian Tahun, DPRD Pekanbaru Dorong Kepolisian Intens Razia

TRIBUNPEKANBARU.COM,PEKANBARU - Malam pergantian tahun, sering dijadikan sebagian kalangan sebagai ajang party.

Tidak hanya di tempat-tempat umum, tapi juga di tempat privat, seperti hiburan malam.

Kekhawatiran itu lah yang muncul di kalangan DPRD Pekanbaru.

Legislator berharap pada momentum pergantian tahun, aparat kepolisian dan BNN untuk menggelar razia di tempat-tempat yang rawan peredaran narkoba.

"Setiap pergantian tahun memang rawan untuk (party) narkoba itu. Apalagi di beberapa tempat, termasuk hiburan malam. Maka kita harapkan Kepolisian sudah mulai gelar razia," harap Anggota Komisi I DPRD Pekanbaru Firmansyah Lc, Minggu (22/12/2024) kepada Tribunpekanbaru.com.

Ya, belakangan ini pengungkapan narkoba terus dilakukan Polda Riau dan jajaran.

Yang terbanyak dilakukan di Kota Pekanbaru. Tak tanggung-tanggung, puluhan ribu butir ekstasi dan puluhan kilogram sabu berhasil diamankan.

Terakhir, Ditnarkoba Polda Riau pada Kamis (19/12/2024) malam, menyita sejumlah barang bukti berupa narkoba 1,6 Kg sabu dan ribuan pil ekstasi serta happy five.

Pengungkapan di sekitar Jalan Dr. Sutomo Kecamatan Lima Puluh, Pekanbaru, dan di beberapa lokasi lainnya di Kota Pekanbaru.

"Perlu juga lebih perketat lagi ruang gerak kawanan pengedar. Sehingga barang mereka tak bisa beredar. Kami yakin Kepolisian, apalagi jajaran Polresta Pekanbaru siap mengatasi itu," sebutnya.

Agar meminimalisir bahkan menihilkan party narkoba di malam pergantian tahun, Politisi PKS ini semua pihak mendukung dalam pemberantasannya. Antar pihak saling menguatkan, agar tidak ada celah sedikit pun bagi pelaku untuk bermain.

Dia juga meminta peran masyarakat secara umum, terutama RT dan RW, agar benar-benar memastikan warganya, tidak ada yang terlibat dalam peredaran dan penyalahgunaan barang haram tersebut.

"Ini hanya bukan imbauan saja, tapi lebih kepada meningkatkan kesadaran bagi semua pihak. Betapa sekarang sudah sangat maraknya narkoba. Bagaimana kalau kita biarkan, anak cucu kita yang jadi korban," paparnya.

(Tribunpekanbaru.com/Syafruddin Mirohi)