Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Tepak Sirih Rokan Hilir, Oleh-oleh Khas yang Jadi Favorit Wisatawan

Meski pembuatan tepak sirih khas Kabupaten Rohil Riau sangat rumit dan memakan waktu, namun harga yang ditawarkan cukup terjangkau.

Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Theo Rizky
Tribunpekanbaru.com/Syaiful Misgio
Mimi Kartika Dewi pengrajin asal Kabupaten Rokan Hilir meperlihatkan karya tepak sirih buatannya. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Mimi Kartika Dewi terlihat sangat fokus saat menjahit kain berwarna mencolok di hadapannya.

Matanya tajam, sementara tangannya bergerak lincah, menyulam pola dengan ketelitian.

Mimi adalah seorang pengrajin tepak sirih asal Kabupaten Rokan Hilir, yang mengubah kain dan benang menjadi karya seni yang diminati banyak orang.

Tepak sirih adalah sebuah wadah tradisional yang digunakan untuk menyimpan dan menyajikan bahan-bahan yang digunakan dalam upacara sirih pinang, sebuah tradisi yang telah ada sejak lama di berbagai budaya di Asia Tenggara, termasuk di Indonesia dan Riau.

Selain fungsinya dalam upacara tradisional, tepak sirih juga sering dianggap sebagai benda seni atau kerajinan yang memiliki nilai budaya tinggi.

Tepak sirih sering dihias dengan pola-pola indah dan menjadi salah satu oleh-oleh atau souvenir khas daerah tertentu, seperti yang banyak ditemukan di Rokan Hilir, yang dikenal dengan kerajinan tepak sirih buatan tangan yang sangat indah.

Mimi memanfaatkan gedung Dekranasda yang terletak di Jalan Merdeka, Bagansiapiapi, Rohil, sebagai tempat untuk memproduksi berbagai kerajinan tangan.

Semua proses pembuatan tepak sirih dilakukan secara manual dengan menggunakan tangan, memerlukan keterampilan dan kesabaran yang tinggi.

Baca juga: Pilihan Tempat Wisata Lagi Hits di Pekanbaru

Baca juga: Bisa Belajar Tentang Ikan, Embung Bhakti Praja di Pangkalan Kerinci Jadi Objek Wisata Baru Pelalawan

"Proses pembuatan tepak sirih memang membutuhkan kesabaran. Ada beberapa tahapan yang harus dilewati sebelum produk jadi. Bahkan, saya bisa memerlukan waktu hingga 5 hari untuk menyelesaikan satu buah tepak sirih," ungkap Mimi.

Proses pembuatannya yang rumit melibatkan langkah demi langkah, mulai dari menjahit satu per satu, membuat pola, menempelkan bagian-bagian, hingga merapikan hasil akhirnya. Meskipun memakan waktu, hasil kerajinan tangan Mimi memiliki daya tarik tersendiri.

Tepak sirih yang dihasilkan Mimi menjadi salah satu produk yang paling dicari oleh wisatawan yang berkunjung ke Rokan Hilir, terutama saat momen-momen  seperti Bakar Tongkang, MTQ, dan berbagai event pariwisata lainnya.

"Konsumen kami tidak hanya dari Rohil, tapi juga banyak yang datang dari luar kabupaten, terutama saat ada pameran atau acara besar. Tepak sirih sering dijadikan oleh-oleh khas bagi wisatawan," katanya.

Meski pembuatan tepak sirih sangat rumit dan memakan waktu, harga yang ditawarkan cukup terjangkau.

Tepak sirih ukuran kecil dijual dengan harga Rp 150 ribu, sedangkan yang berukuran besar dihargai sekitar Rp 250 ribu.

Selain tepak sirih, Mimi juga memiliki berbagai keahlian dalam membuat kerajinan tangan lainnya, seperti kipas, bunga balai, dan tempat telur.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved