Berita Viral

KISAH PILU 2 Sarjana Kakak Beradik di Kediri, Meninggal Dunia Depresi usai Ditinggal Orangtua

Warga yang berada di sekitar tidak pernah menyangka keduanya akan berakhir tragis. Depresi disebut sebagai penyebab 

Editor: Budi Rahmat
Tangkap layar / Kompas.com
Kisah Pilu dua kakak beradik di Kediri ditemukan tewas 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Inilah kisah Pilu dua kakak beradik di Desa Rembang Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, Jawa Timur yang membuat geger warga sekitar.

Betapa tidak, keduanya merupakan sosok yang sejatinya adalah orang berpendidikan. 

Namun, siapa yang menyangka, dua kakak beradik yakni FPS ( 45 ) dan YFS ( 44 ) adalah sarjana di kampus yang cukup ternama itu akhirnya meninggal dunia dengan cara yang tak disangka-sangka.

Jasad keduanya ditemukan di dalam kamar rumah oleh seorang pencari rumput yang curiga dengan bau yang cukup menyengat pada Minggu (6/1/2025).

Baca juga: Depresi Kambuh, Pemuda di Sidoarjo Bacok Ayah Kandung, Polisi: 15 Bacokan di Dada, Leher dan Kepala

Bau itu berasal dari proses pembusukan dari jasad yang diduga meninggal sejak lima hari sebelumnya.

Kedua korban selama ini hidup di rumah peninggalan orangtuanya itu. Mereka diduga mengalami depresi yang dipicu oleh permasalahan keluarga maupun meninggalnya kedua orangtuanya beberapa tahun lalu.

Yuyun, sepupu korban mengatakan, kedua korban selama ini tidak bekerja dan tidak berumah tangga. Semua kebutuhannya bergantung pada uluran tangan keluarga lainnya.

“(Karena kondisinya itu) kebutuhan uang disuplai oleh Pak Lek (paman) dan keluarga dekat lainnya,” ujar Yuyun saat ditemui di lokasi kejadian, Minggu.

Pihak keluarga yang lain, menurutnya, juga kerap mengunjungi kediaman korban. Baik untuk sekadar mengantar makanan maupun mengirim peralatan rumah tangga yang dibutuhkan.

Bahkan, pihak keluarga juga sudah berupaya mengatasi depresi itu dengan mengobatkannya, agar gangguan mental tersebut tidak semakin parah.

Baca juga: VIRAL Status Remaja di Jaksel Sebelum Bunuh Ayah dan Nenek: Ungkap Rasa Depresi Luar Biasa

Salah satu pengobatan itu dengan mengirim keduanya ke sebuah panti rehabilitasi milik seorang kreator konten yang cukup terkenal di Lamongan, Jawa Timur.

“Sepulang dari Lamongan itu, kondisinya membaik. Bahkan sempat datang takziah ke rumah kami,” ujar kerabat lain yang enggan disebut namanya.

Namun, kondisi yang membaik itu tak berlangsung lama diduga karena kurangnya bersosialisasi saat berada di rumah.

Bahkan Keduanya Adalah Sarjana

Kerabat tersebut juga mengungkap kehidupan korban sebelum depresi. Keduanya menjalani hidup normal dan mengenyam bangku pendidikan.

Kedua korban cukup terpelajar bahkan bisa menyelesaikan pendidikan yang cukup tinggi, yaitu bergelar sarjana.

"Mereka lulusan ITS dan Unair,” ujar kerabat tersebut.

Bahkan, salah satu korban, menurut kerabat perempuan itu, pernah juga mendapatkan panggilan pekerjaan di bidang pajak di Jakarta.

Baca juga: 3 Tindakan Bullying yang Membuat Siswa Pasuruan Depresi hingga Dirawat di RSJ: Korban Berprestasi

“Tapi panggilan itu tidak diambilnya. Orangnya (kedua korban) pintar-pintar,” ucapnya.

Kata Polisi

Polisi memastikan tidak menemukan tanda bekas penganiayaan pada jasad perempuan kakak beradik yang ditemukan tewas membusuk di rumahnya di Desa Rembang, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

Temuan oleh tim Inafis saat pemeriksaan di tempat lokasi kejadian itu nantinya akan dipadukan dengan hasil visum luar dari rumah sakit.

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Ngadiluwih Ajun Komisaris Polisi (AKP) Agung Saefudin mengatakan, visum luar itu berlangsung di RS Bhayangkara Kota Kediri.

“Visum sudah selesai. Tapi saya belum dapat laporan hasilnya,” ujar AKP Agung Saefudin pada Kompas.com, Minggu (6/1/2025) malam.

Sebelumnya diberitakan, warga Desa Rembang, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, Jawa Timur dikejutkan dengan penemuan dua jenazah perempuan, Minggu (5/1/2025).

Penemuan bermula dari kecurigaan seorang pencari rumput yang mencium aroma busuk dari dalam rumah korban.

Tentu saja ini jadi pelajaran bagi kita semua. Bahwa komunikasi di dalam keluarga sangat dibutuhkan. 

Baca juga: SOSOK Putriyan, Siswi SMP Tabrakkan Diri ke Kereta Api: Diduga Depresi Gegara Pacar

Jangan anggap sepele komunikasi meskipun hanya untuk bertegur sapa. Karena itu kadang memberikan semangat yang berlipat ganda.(*)

(Tribunpekanbaru.com )

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved