Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Artis Terkini

Paula Verhoeven Makin Terpojok: Tak Bisa Jumpai Putranya, Baim Wong Singgung soal Trauma Anak

saksi ahli ini dihadirkan untuk memberikan bukti lebih lanjut mengenai dampak perceraian terhadap anak-anak mereka.

instagram
PILU Paula Verhoeven Pergi ke Belanda Tinggalkan Dua Anaknya: Harusnya Kalian Ikut Mama,Allah Tolong 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Paula Verhoeven kini semakin pilu dan sedih.

Sebab, Ia tak diberi kesempatan untuk menjemput kedua anaknya itu di sekolah.

Bahkan sejak empat bulan sudah berlalu setelah digugat, Paula Verhoeven semakin kepikiran buah hatinya yang kini berada dalam pengasuhan Baim Wong.

Terlebih Paula semakin pilu setelah Baim Wong menyebut kedua anaknya itu trauma pada ibunya.

Hal tersebut diungkapkan oleh kuasa hukum Paula bernama Alvon Kurnia Palma pada awak media beberapa waktu lalu.

Sidang cerai antara Baim Wong dan Paula Verhoeven kini memasuki tahap penuh emosional, di mana pihak pengadilan tengah memeriksa keterangan saksi dari Baim, selaku pemohon talak cerai.

Namun, yang menjadi sorotan adalah ketidakhadiran Paula Verhoeven dalam sidang tersebut. Meski demikian, Paula diwakili oleh kuasa hukumnya, Alvon Kurnia Palma.

Dalam hal ini, Alvon menjelaskan bahwa ketidakhadiran kliennya disebabkan oleh pekerjaan yang tak bisa ditinggalkan.

“Paula gak hadir karena ada pekerjaan yang gak bisa ditinggalkan,” ungkap Alvon setelah persidangan di Pengadilan Agama Jakarta Selatan pada Rabu (15/1/2025), dikutip dari Tribun Tangerang.

Walaupun Paula tidak hadir secara langsung dalam sidang, Alvon menyampaikan bahwa Paula menitipkan pesan yang sangat mengharukan terkait perasaan yang ia rasakan selama proses cerai ini.

Selama empat bulan sejak gugatan cerai didaftarkan, Paula mengaku kesulitan tidur dan merasa sangat tertekan, terutama memikirkan anak-anaknya.

Baca juga: Kronologi Ibu di Kupang Tak Sengaja Bacok Bayi 1 Tahun Hingga Nyawa Anaknya Melayang

Baca juga: Belum Puas Berhubungan Intim Jadi Alasan Oknum TNI Habisi Nyawa Kesya dengan 32 Tusukan

“Selama empat bulan sejak didaftarkan gugatan cerai, Paula tidak bisa tidur,” kata Alvon menambahkan.

Perasaan cemas Paula juga semakin dalam, terlebih ketika memikirkan nasib kedua anaknya yang kini berada dalam pengasuhan Baim.

Alvon mengatakan, “Paula bilang sampai sekarang tidak diberi kesempatan menjemput anak-anak di sekolah,” 

Kondisi emosional Paula semakin terganggu dan Alvon menyebutkan bahwa kliennya merasa sangat terpuruk karena anak-anak yang dilahirkan tak berada di sampingnya.

“Pasti sedih dong,” ujar Alvon dengan nada penuh empati.

Di sisi lain, Baim Wong tetap berusaha membuka jalan komunikasi dengan Paula.

Baim sebelumnya menyatakan bahwa Paula dapat datang ke kantornya jika ingin bertemu dengan anak-anaknya. Namun, respon dari pihak Paula tampaknya berbeda.

“Kalau itu sudah kami jawab, buktikan saja,” balas Alvon, yang seolah mengindikasikan bahwa komunikasi tersebut belum dapat memecahkan masalah mendasar dalam hubungan mereka.

Sementara itu, pihak Baim Wong menyebut bahwa kedua anaknya mengalami trauma hingga membuatnya harus menghadirkan psikolog anak dalam persidangan.

Sidang cerai ini juga semakin rumit dengan hadirnya saksi ahli psikologi anak yang dihadirkan oleh Baim Wong

Kehadiran saksi ahli ini merupakan permintaan langsung dari majelis hakim untuk membantu memperjelas kondisi psikologis anak-anak Baim dan Paula yang diduga mengalami trauma akibat perceraian orang tua mereka.

Fahmi Bachmid, kuasa hukum Baim, menjelaskan bahwa saksi ahli ini dihadirkan untuk memberikan bukti lebih lanjut mengenai dampak perceraian terhadap anak-anak mereka.

"Majelis yang meminta dan kami mendatangkan ahli di bidang tertentu," kata Fahmi Bachmid menjelaskan.

Dalam persidangan, Baim Wong juga menunjukkan bukti berupa video yang memperlihatkan bagaimana anak-anaknya mengalami trauma yang terkait dengan hubungan mereka dengan ibu mereka, Paula.

“Video tersebut membuktikan bagaimana adanya sebuah trauma terhadap anak kepada ibunya,” kata Fahmi Bachmid.

Lebih lanjut, Fahmi menjelaskan bahwa kedua anak Baim dan Paula diduga mengalami penundaan dalam proses pemulihan psikologis, atau yang dikenal dengan istilah "delay trauma."

Hal ini mengindikasikan bahwa anak-anak tersebut mengalami kesulitan untuk mengatasi trauma akibat perceraian dan situasi keluarga yang tidak stabil.

Psikolog yang memberikan terapi pada anak-anak ini berusaha untuk membantu mereka pulih, meskipun proses ini tidak mudah.

"Psikolog ini yang memberikan terapi terhadap anak supaya tidak trauma sehingga ditemukan tadi ada delay trauma terhadap anak ke seseorang yang tidak perlu saya sampaikan," pungkasnya.

(TRIBUNPEKANBARU.COM)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved